Part 12 [Kembali untuk Shelly]

26.6K 1.2K 657
                                    

Pemain: Shelly Cassandra
Arli Juan Moreno

No Copas No Bully

"Aku ingin pergi dari sini," batin Shelly sedih.

Shelly yang terus saja menangis tidak menyadari jika dirinya sudah menangis hampir dua jam di kamar mandi. Tubuhnya menggigil karena kedinginan dan kepala Shelly terasa berat.

Shelly berjalan tertatih-tatih saat hendak keluar dari kamar mandi. Sambil mengenakan handuk kimono berwarna pink tanpa daleman apapun perempuan itu jatuh pingsan tidak sadarkan diri di luar pintu kamar mandi.

Bruk!

***

Lima belas menit kemudian seorang pelayan mendatangi kamar Shelly membawakan berbagai makanan sarapan pagi untuknya dengan mendorong meja trolley ke dalam kamar sang pelayan berdiri terpaku di depan pintu melihat majikan tergeletak di bawah lantai.

"Nyonya Shelly!"

Trolley itu di lepas begitu saja dan sang pelayan setengah berlari mendekati majikannya bersamaan dengan dua pengawal yang mengawasi sedari tadi di depan pintu kamar Shelly.

Puk!

Puk!

"Nyonya! Nyonya Shelly!"

Pelayan wanita yang berseragam itu menepuk dua kali sambil memanggil-manggil majikannya tapi sang majikan tetap tidak sadarkan diri.

Puk!

"Sadar Nyonya!"

Puk!

Sedangkan dua pengawal yang berseragam hitam putih lengkap dengan jasnya tersebut tidak berani mendekati Shelly. Karena mereka tidak berani melanggar titah sang Big Boss. Bersentuhan dengan Shelly tanpa izin darinya sama saja dengan mendekati kematian. Apalagi Shelly saat ini hanya mengenakan sehelai kimono dengan belahan dada dan paha yang menggoda iman mereka berdua.

"Gimana ini Kevin! Ion! Nyonya Shelly pingsan," pekik pelayan tersebut mendongak ke arah dua pengawal tersebut.

"Aku akan telvon Big Boss," seru Kevin sambil mengeluarkan ponselnya.

"Tidak perlu!"

Tiba-tiba suara tegas itu mengagetkan mereka bertiga yang berada di dekat Shelly.

Seorang kaki tangan kepercayaan Arli, berjalan dingin ke arah mereka bertiga tapi matanya hanya fokus menatap Shelly. Dia terus berjalan mendekati Shelly sambil berkata ke arah mereka bertiga.

"Percuma telvon Big Boss dia masih di atas awan sekarang ponselnya pasti mati," Yuda yang sudah berada di hadapan Shelly langsung mengulurkan ke dua tangannya sedikit berjongkok menggendong Shelly dengan gendongan ala bridal. Untuk sesaat Kevin dan Ion menelan saliva mereka karena kaget tapi mereka tidak berani berkata apa-apa sedangkan Yuda meletakkan Shelly di atas tempat tidurnya dengan sangat hati-hati.

"Lebih baik telvon dokter Alexander minta dia ke sini," saran Yuda dengan ekspresinya yang tetap datar menatap dingin ke arah Kevin.

Lalu ekor matanya berpindah menatap pelayan wanita yang Yuda tahu namanya siapa. "Cia pilihkan pakaian untuk Nyonya Shelly lalu pakaikan padanya sebelum dokter Alexander datang."

"Baik kak Yuda," ucap pelayan tersebut patuh sambil menundukkan wajahnya.

Setelah dirasakan kehadirannya tidak diperlukan lagi Yuda segera melangkah hendak keluar dari kamar tersebut tapi sebelum langkahnya semakin jauh ke arah pintu Kevin berseru memanggil namanya.

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang