Part 30 [Poor Rabbit]

18.8K 1K 966
                                    

WAJIB BACA:

Begini teman-teman pembaca setia ku, aku mohon sama kalian jgn menuntut cerita sesuai Daya imajinasi kalian...
Kalo kalian merasa cerita ku gak bagus, gak layak, dan tidak masuk akal. Silakan cari cerita yang lain atau bikin cerita sendiri...

Akhirnya aku kembali seperti di kegatelan suka ngambek padahal ini dikit banget peminat nya tp bikin hati ku maknyos 😢😢😢

Sekian...
Makasih...

📝📝📝


Pemain: Shelly Cassandra
Arli Juan Moreno

No Copas No Bully No Baper!!!

"Hey Yud."

Sapaan Arli terlihat cuek, masa bodoh dan tanpa dosa.

Tentu saja tatapannya yang bag dewa itu terlihat santai walaupun sudah tertangkap basah oleh Yuda. Ini bukan yang pertama bagi Arli terlihat seperti ini. Ini sudah kesekian kalinya.

Siapa yang peduli pada pikiran dan perasaan anak buahnya, dia Boss-nya dan Yuda tidak akan sanggup memarahi, memaki apalagi main tangan dengan seorang Arli Juan Moreno, tidak akan pernah.

Wajah dingin Yuda terlihat sangar dengan isyarat penuh kemarahan ke arah Yunka, adiknya sedangkan wanita berusia sembilan belas tahun itu tampak tidak peduli dengan tatapan mematikan kakak kandungnya itu.

"Big Boss dokumen peralihan saham yang Big Boss minta sudah saya kerjakan dan saya letakkan di atas meja kerja anda, apa masih ada yang lain yang harus saya kerjakan?" tanyanya sangat cool ke arah Arli masih dengan posisi berdiri tepat di depan pintu.

"Tidak ada Yud."

"Kalau tidak ada lagi izinkan saya bicara sebentar dengan," mata tajam Yuda berpindah melirik Yunka. "Adik saya Yunka."

"Silahkan," Arli berkata sambil melihat sekilas Yunka yang terlihat cemberut ke arahnya lalu Arli pergi begitu saja meninggalkan dua bersaudara itu tanpa menutup pintu kamar.

Blam!

Yuda menutup pintu dengan kasar dan langsung memerintah ke arah Yunka.

"Pake bajumu Yunka! Apa urat malumu sudah hilang sampe hanya mengenakan handuk di depan kakakmu sendiri?!"

"Kalo sadar kenapa tidak keluar! Sana pergi!" usir gadis itu ketus.

"Pake di kamar mandi Yunka! Jangan alasan! Sana! Kakak tunggu!"

Ck!

Yunka berdecak tidak suka, tatapannya matanya terlihat kesal. Mau tidak mau dia menurut. Bagaimanapun yang di ucapkan kakaknya itu ada benarnya juga tidak mungkin dia bersalin pakaian di depan kakak kandungnya yang sudah dewasa itu. Kalau itu Arli dia pasti sudah melakukannya sedari tadi di depan wajahnya. Tapi sayangnya dia bukan Arli dia Yuda kakaknya sendiri.

Yunka memungut pakaiannya asal sambil mengomel tidak jelas, "Kak Yuda ngapain sih nyariin aku? Mau ngomong apalagi?"

"Lupakan dia," titahnya tegas saat adiknya itu melewati dirinya.

Yunka berdiri sebentar lalu melirik mata Yuda yang masih penuh kemarahan ke arahnya dan kembali melangkah hingga ke kamar mandi.

"Aku tidak mau!" balasnya tidak kalah tegas.

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang