Part 45 [Open your heart]

18.8K 1K 1.1K
                                    

Seperti biasa sebelum mulai story PBB aku mau cuap2 dikit ngucapin bnyk terimakasih karena kalian mau vote sama comment sampe target yang aku inginkan...

Makasih guys...

Oh yeah, Selama ini aku selalu menutup mata tentang virus corona tp karena penyebarannya suda semakin bnyk 😭😭😭 dan di kota ku suda ada yg meninggal gegara virus ini, semoga kita semua TETAP SEHAT, TERLINDUNGI dan gak ada lagi kbr duka gara-gara virus ini..

Amin...😇😇😇

Jaga kesehatan guys, jgn lupa berdoa...

Jgn keluar jika gk perlu 😭😭😭

Satu hal yg harus di ketahui aku bikin ini di saat hati campur aduk😭😭😭

----------------------------------------------------------

Pemain: Shelly Cassandra
Arli Juan Moreno

No Bully No Copas No Baper

Happy reading...

📝📝📝

Maafkan aku yang tidak mau membalas perasaanmu.

Shelly membiarkan pelukan erat itu tidak terlepas dari tubuhnya. Pelukan Arli yang posesif dan seakan takut kehilangan dirinya membuatnya sadar akan cinta Arli yang sangat besar untuknya.

Pelukannya berbeda dengan pelukan Yuda beberapa menit yang lalu.

Shelly sadar Yuda memang tidak pernah seintim Arli, sebegitu menginginkan seperti pelukan Arli.

Mungkin Shelly yang berlebihan. Berlebihan mengartikan segala perlindungan dan segala bentuk kepedulian Yuda.

Ali... Maafkan aku.

Maafkan aku yang tidak mau membalas perasaanmu... Maaf.

Arli melepaskan pelukannya berlahan tapi masih menyentuh kedua lengan Shelly lembut lalu menuntunnya masuk ke dalam Penthouse Suite.

"Lily kenapa kau diam? Kau masih marah?"

Wanita itu menggeleng sambil menundukkan wajahnya. Shelly takut melihat mata Arli. Takut raut wajahnya membuat Arli curiga atau malah ketahuan jika dia tadi sudah berciuman dengan Yuda.

Bukan! Bukan berciuman! Tapi Shelly sendiri yang melakukan itu. Mencium Yuda.

Memalukan.

Shelly semakin merasa bersalah dengan Arli. Dia tidak ingin melihat pria itu. Dia seperti orang yang mengkhianati pasangannya.

Oh god! Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku begitu tolol dan menjijikkan.

Shelly merutuki kebodohannya di dalam hati masih tetap tidak mau melihat Arli.

"Lily..," Arli berseru lembut sambil mendongakkan kepala Shelly menghadapnya. Kedua tangannya mengapit di pipi chubby Shelly. "Kenapa dari tadi kau diam saja? Katakan sesuatu?"

Shelly tetap diam sambil tetap menggeleng rapuh tanpa mau melihat Arli. Tapi pria itu memaksa agar Shelly memandangnya.

"Hei! Kau kenapa Lily-ku?"

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang