Chapter 10: Ujian Akhir

Start from the beginning
                                    

Chao Xing menulis dengan lancar. Li ZhangXun memberitahu semua jawaban dengan singkat dan jelas dari nomor 1 sampai nomor 50. Li QianFei jelas curiga pada Chao Xing yang mendadak bisa mengisi lembar jawaban. Padahal tadi laki-laki ini terlihat berpikir serius dan menatap langit-langit ruangan. Apakah dia menemukan jawaban dari langit-langit? Dengan bodohnya, Li QianFei mendongkak ke atas untuk memeriksa, siapa tahu ada sontekan di atas sana.

Sebelum waktu yang ditentukan berakhir, Chao Xing menghembuskan napas dengan lega sambil menyolek hidungnya yang segera terkena tinta dari tangan. Ia selesai menjawab semua pertanyaan.

"Nona Li, aku sudah selesai," ujar Chao Xing, tersenyum lembut pada Li QianFei dan menyerahkan kertas jawaban.

Li QianFei merampasnya. Ia segera membaca jawaban Chao Xing. Beberapa saat kemudian, ekspresinya mengendur. "Semuanya tepat? Bagaimana bisa?"

"Awalnya aku tidak bisa menjawab karena tegang, tapi setelah aku menangkan diri, aku bisa menjawab," dusta Chao Xing.

Li QianFei mengamati ekspresi itu. Wanita ini sebenarnya tidak pandai mengetahui kebohongan seseorang dengan mudah, jadi Li QianFei percaya begitu saja saat Chao Xing tersenyum tulus dan polos di matanya. Sambil menggerutu, Li QianFei meninggalkan perpustakaan, "Masih ada ujian yang lain! Nanti kutemui kau lagi!"

Chao Xing membungkuk hormat saat Li QianFei pergi, "Baik, Nona Li."

Sekarang, perpustakaan menjadi sepi. Chao Xing akhirnya bisa bernapas semakin lega. Ia sedikit meregangkan kedua tangan sambil menoleh pada Li ZhangXun yang mendekat.

"Li ZhangXun, terima kasih! Kau sangat membantuku tadi," ujar Chao Xing gembira. Kedua matanya nyaris terutup saat dia tersenyum lembar.

"Hm. Sama-sama," kata Li ZhangXun mengeluarkan sapu tangan kemudian meraih hidung Chao Xing yang penuh tinta untuk dibersihkan.

Chao Xing terkejut karena tindakan yang tiba-tiba ini. Ia ingin melangkah mundur, tapi Li ZhangXun menahan pinggangnya dan berkata, "Jangan bergerak dulu," membuat Chao Xing tidak ada pilihan lain selain diam di tempat dan menunggu hidungnya dibersihkan.

Pada awalnya Chao Xing sempat menduga Li ZhangXun akan melakukan sesuatu yang kasar padanya, seperti meremukan hidungnya karena tadi Chao Xing sudah membuat Li ZhangXun repot. Tapi nyatanya, ketika tangan besar itu menyentuh hidung kecilnya, Chao Xing bisa merasakan kelembutan dari sana. Tindakan Li ZhangXun yang lembut ini mengingatkan Chao Xing pada ibunya, membuatnya tanpa sadar terkekeh pelan.

Li ZhangXun selesai membersihkan hidung Chao Xing sambil bertanya, "Apa yang kau tertawakan?"

Chao Xing menggeleng, tapi bibirnya masih terangkat dan matanya melengkung ke atas, "Kupikir kau orang yang menyeramkan, tapi ternyata kau adalah orang yang lembut..."

"Ho?" Li ZhangXun mengangkat pundak, membusungkan dada, merasa bangga.

"Seperti ibuku!" ujar Chao Xing riang.

"Uhk!" Li ZhangXun tersedak, merasa sebuah batu menghantam kepalanya keras-keras.

"Pfft...," Li Shui yang menunggu di pintu perpustakaan buru-buru menutup mulut, menahan tawa, saat mendengar jawaban polos tuan mudanya, sementara Li Xue yang juga mendengar itu, menarik sudut bibir.

"Li ZhangXun? Apa kau sakit?" tanya Chao Xing sambil mengerjap. "Kau tadi batuk."

Li ZhangXun berdeham, "Tidak. Aku baik-baik saja."

"Syukurlah. Kalau begitu, aku permisi dulu. Aku ingin menyiapkan makan malam."

"Ya, ya," ujar ZhangXun dan Chao Xing pun segera pergi.

The Morning StarWhere stories live. Discover now