8

690 45 2
                                    

"muka lu bhahaha kenapa bro" tawa putra pecah ,saat melihat wajah masam erik yang baru saja memasuki ruangan .

Anak anak lain hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku putra ,sudah biasa melihat kelakuannya yang tidak pernah bisa tidak tertawa. dalam sehari saja jika tawanya tidak terdengar berarti putra sudah mati !!

Erik tidak menanggapi ia menggeram sebentar, lalu meninggalkan putra setelah meredakan emosinya .

Cowok itu butuh mandi sekarang badannya sudah terasa sangat lengket dan yang dia bilang ada urusan tadi ,adalah mandi .

Sebelum melanjutkan langkahnya erik kembali menemui putra dan yang lain "kalian semua udah mandi?"

Mereka hanya mengangguk tidak mau memperpanjang masalah dengan cowok anti bakteri seperti erik .

Erik melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi basecamp , menyegarkan badannya , setelah 30 menit ia selesai mandi kemudian ikut bergabung dengan yang lain .

"Ren gimana keadaan kelas lo?"

Rendy yang diberi pertanyaan seperti itu dari daniel menghembuskan nafasnya kasar "anak anak gak mau diatur ,gue gak bisa ngurus mereka kayak nick"

"Gak papa ,lo udah coba sebaik mungkin" bela Sandy ,menepuk pundak rendy ,yang akhir-akhir ini kelelahan karena harus mengurus kelas .

Jadi biasanya niken seperti itu juga?

----

"Jadi apa pembelaan kamu nick?" Tanya dokter albert saat mereka sudah tiba dirumah cowok tersebut .

Tenang tidak akan terjadi apa apa ,yang kalian inginkan tidak akan terjadi !! disini ada pembantu dan mereka berbicara diruang tamu .

Niken tidak berbicara apa lagi yang mau dibela ,semua yang dilihat albert memang benar .dia memang cewek sejenis itu .polos dan pintar diluar ,dalamnya tidak terduga .

"Jadi tidak ada pembelaan , ceritakan lebih banyak tentang kamu"

Niken mulai menceritakan semua yang menurutnya penting untuknya tak terkecuali Joe .oh jadi niken sudah punya kekasih dokter albert hanya bisa membeku .hatinya sakit saat mendengar nama kekasih niken.

"Saya tidak menyangka kamu seperti itu ,apa kamu tidak merasakan mabuk ?" Dokter albert tampak khawatir dengan niken. tapi cewek itu tidak menampakkan gelagat mencurigakan seperti orang mabuk , bicaranya saja sangat lancar .

"Ya enggaklah , itu gak seberapa"

"gak seberapa!! ,berapa biasanya kamu menghabiskannya?" iya yang dimaksud albert adalah alkohol.

"Hem berapa yah" niken nampak berpikir ia juga tidak ingat "paling sedikit 10" jawabnya sekenanya .

Hal itu sukses membuat Albert ternganga ,jujur ia tidak menyangka cewek dihadapannya seperti ini .

"Ah kamu bisa istirahat diruang tamu ,untuk baju saya nanti akan belikan" putus albert .

"Untuk apa dibelikan , aku sudah banyak berhutang pada dokter al ,aku tidak ingin menghamburkan uang untuk membeli baju yang tidak perlu ,aku mau minjam aja" yakali niken harus membayar biaya rumah sakitnya ,semua itu sudah ditanggung Albert .tapi Albert memilih diam .

"Minjam sama siapa? ,Bibi?"

"Ya baju dokter al lah ,aku gak bisa make baju yang gak pake celana ,ah dokter boleh pinjam uangnya?"

Arniken✔️Where stories live. Discover now