7. dita

783 45 2
                                    


S

eorang cowok mengendarai motornya membelah jalanan yang ramai pada saat pulang sekolah seperti ini ,motor sport hijau ninjanya ikut serta dalam alur lalu lintas .

Sesekali cowok diatas motor tersebut bersenandung kecil menyanyikan lagu favoritnya .

Ia membelok saat menuju rumahnya ,dia ingin mampir ketempat dimana ia sering menghabiskan waktunya dulu . Ia rindu tempat itu , tempat yang walau mengacuhkannya mau mendengarkan semua keluh kesahnya .

Cowok itu memarkirkan motornya ditempat yang ditujunya.yaitu taman .

Ia duduk dikursi favoritnya jika ketaman ini. memasang earphone miliknya dan mememjamkan matanya ,dengan santai menikmati lagu yang mengalun keluar dari smartphone itu dan sesekali bersenandung merapalkan lirik yang diingatnya .

Sehelai rambut terasa menggelitik pipinya .cowok itu membuka matanya dan melihat kebelakang ,dikursi belakang yang ia tempati seorang cewek nampak menangis tersedu-sedu .

Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya bertumpu pada pahanya dan helaian rambut yang mengganggunya adalah rambut cewek itu yang diterpa angin .

Cowok itu melepaskan sebelah earphone miliknya , merogoh sesuatu dari balik kantongnya dan memakaikan kecewek tersebut .

Merasakan rambutnya yang tadinya berantakan menjadi lebih rapi dengan cepolan yang tidak dibuat olehnya melainkan cowok yang entah sejak kapan ada disampingnya .cewek itu menoleh .

"Berhenti nangis gue gak suka sesuatu yang gak rapi" cowok itu memasangkan earphone yang tadi dilepasnya ketelinganya cewek didampingnya .

Cewek itu terkejut untuk beberapa saat dan setelahnya ia kembali menitikkan air matanya .arghh.cowok itu frustasi ia tidak mau melihat sesuatu yang tidak beres ia ingin semua yang ada didunia ini tertata rapi tak terkecuali makhluk yang ada didalamnya .

Jika bisa cowok itu akan membuat semua makhluk yang bersedih menjadi bahagia ,entah dengan apapun itu. Yang jelas ia tak bisa melihat sesuatu yang kacau .

Mata yang memerah dan bedak bayi yang berserakan diwajahnya bekas tangisan menambah kesan tidak rapi yang sangat dibencinya .

Ia mengeluarkan tisu basah dan tisu kering dari dalam tasnya ,menyapukan secara telaten wajah cewek didampingnya .

"Jangan nangis ,lo bisa cerita kalau udah siap" ujarnya .

Dia memeluk cewek tersebut tidak mempedulikan rontaan cewek itu yang mendorong tubuhnya sekuat mungkin .namun bagaimanapun kekuatannya jauh diatas cewek itu "gue tau lo butuh pelukan sekarang"

Cewek itu tersenyum "makasih" ucapnya lirih ,ia tidak menyangka ada orang yang akan bersimpati padanya sampai seperti ini dan ini pertama kalinya ia diperlakukan baik selama hidupnyav,oleh orang selain orang tuanya .cewek itu bersyukur ternyata orang yang ditemuinya bukan semuanya bersikap jahat padanya .

Cowok itu melepaskan pelukannya saat melihat cewek yang berada dipelukannya tenang dan tangisan juga isakannya hampir tidak terdengar lagi .

"Gue Erik lo?"

"Aku dita "

"Oh iya Dita ,kenapa lo nangis?" Tanya Erik hati hati . pasalnya cewek ini baru saja berhenti menangis .

Raut wajah dita yang tadinya bersahabat kembali muram "aku gak bisa bilang" lirih dita .ia meninggalkan tempat itu ,mungkin ingin kembali kerumah .

"Ta ,gue anterin lo"

Dita mengangguk sebagai jawaban .langkah kakinya mengikuti jalannya Erik. mengekor dibelakang cowok itu layaknya anjing peliharaan yang penurut .

"Ah gue gak bawa helm" Erik melirik Dita sekilas .lalu mengenakan helm miliknya kekepala dita .

"Kan kamu gak bawa helm lagi terus kamu pakai apa?"

"Topi" Erik mengenakan topi dan cowok itu dengan Dita sudah sama sama menutupi kepala mereka walaupun dengan benda yang berbeda .

Motor yang ditumpangi mereka melaju dengan kecepatan sedang ,membaur dengan pengguna jalan yang lain . sesekali erik mengeluarkan candaan agar perjalanan tidak membosankan .

Sedangkan dita menunjukkan jalan ke arah rumahnya .

"Lo kenapa nangis"

Dita takut menjawabnya, takut jika pembicaraan cowok itu dengan dirinya sampai terdengar orang yang menyakiti dan menyebabkan dia menangis tadi .

Seakan tahu apa yang dipikirkan oleh dita erik terkekeh "gak usah takut dia gak akan denger"

"Eh iya ,aku tadi di bully"

Mendengar penuturan dita yang sepertinya sedang tertekan .erik mengerem motornya mendadak .

"Eh kenapa kak?"

Erik tidak menjawab pertanyaan cewek itu ,dia berbalik menangkup pipi dita dengan kedua telapak tangannya. "gue gak pernah dibully ,tapi gue tau pasti rasanya sakit" kata erik seolah tahu .ya dia memang tahu . Karena adiknya si nick itu yang membuatnya tahu ,sudah tidak terhitung berapa banyak, cewek itu membully orang .

Lagi lagi bulir bening itu menggenang di kedua kelopak mata cantiknya .meski penampilan dita cupu ,tapi wajahnya sangat cantik apalagi matanya .saat melihat netra cokelat itu erik menjadi ingat dengan niken .cewek itu juga punya warna mata yang sama ,mata yang didalamnya menyimpan kesedihan .

Kali ini erik menahan air mata dita ."jangan nangis please ,gue benci orang nangis apalagi dia orang yang gue sayangi" kata erik setengah memohon .

Damn it. apa itu? .apa benar erik telah menyayangi orang yang baru pertama kali ia temui .mungkin bukan ,erik pasti menyayanginya sebagai orang yang patut dilindungi .

"Eh maksudnya kak?"

"Gak" balas erik ,dia kembali menancapkan gas mengantarkan cewek ini kerumahnya .

Sampai dirumah dita sudah disambut oleh keluarganya dengan tatapan tajam ,sudah dipastikan pikiran mereka sudah mengarah ke hal yang tidak tidak .

Apalagi melihat mata dita yang memerah dan mulai membengkak .ditambah kedatangannya kerumah keluarga ini ,pasti mereka mengira erik yang sudah melakukannya .

"Masuk" perintah seorang pria yang dari tingkahnya sudah terlihat kalau cowok itu ayahnya dita.

Dita langsung menurut , menjauhi erik yang mendapat tatapan garang dari keluarganya ,kecuali ibunya .

Ibunya mengekor mengikuti anaknya menuju kamar , ikut meninggalkan erik .astaga situasi apa ini .awkard .apakah erik akan disidang ?

"Apa yang sudah kamu lakukan pada anak saya?" Tanya adam tak bisa dipungkiri walaupun gayanya terlihat cool dalamnya ia menggeram tertahan .

"Apa maksud om ?"

"Masih pura pura bodoh!!" Adam menaikkan alisnya ,masih memberikan tatapan tajam pada erik yang diam membeku. bantu erik jelasin semuanya tolong,siapapun  !!

"Kamu tau gak dita selalu nangis kalau abis pulang dari sekolah ,dan om yakin penyebabnya kamu"

Erik menggeleng ,dia bukan pelakunya dia malah orang yang baik hati menolong dita tadi siang "om salah paham" sergah erik .

"Benar pa ,dita dibully disekolah" ini dia penolong erik . akhirnya ia bisa selamat .

"Dan pasti pembully itu anak ini" adam menunjuk erik .

Astaga!! erik kira masalah ini sudah usai , ternyata masih bersambung. "bukan pa ,erik tadi cuma nolongin dan anterin dita" jelas dita .

Adam nampak berpikir sejenak , memperhitungkan kebenaran dari perkataan putrinya "oh" hanya itu kalimat yang keluar dari mulut adam ,setelahnya pria itu menepuk pundak erik "maaf" ujarnya pergi meninggalkan ruangan .

"Maaf ya nak erik , papanya dita emang gitu ,mau makan dulu?"

Erik menggelengkan kepalanya .dia ada janji dan tidak bisa berlama-lama .niatnya hanya mengantar dita sampai rumah dengan selamat ,setelah itu masalah selesai . ternyata lebih lama dari perkiraan cowok itu .

"Maaf tante ,lain waktu" erik mencium punggung tangan gisel , mamanya dita. Dan melambaikan tangannya kearah dita .

Cowok itu meninggalkan pekarangan rumah dita lalu kembali kebasecamp zhepeus .














Arniken✔️Where stories live. Discover now