4. olimpiade

1.1K 63 3
                                    

"Come on bang ,gue gak akan biarin kalian bolos cuma karena hal sepele kayak gini" niken dari tadi sedang adu debat dengan daniel yang tidak ingin pulang ke Indonesia dengan alasan cewek itu .

"Gue gak mau ninggalin lo"

"Siapa yang bilang abang ninggalin nick , pokoknya kalau abang dan kalian semua gak sekolah ,awas aja gue diemin kalian" niken mengerucutkan bibirnya .itu artinya dia sedang kesal dan ingin permintaannya dituruti .

Daniel belum juga mau mengalah ,dia masih bersikeras memegang teguh pendiriannya untuk tidak bersekolah demi menjaga niken .

"Ayolah bang ,kita harus sekolah ,emang abang mau gak ditanggepin nick ,sakit loh" rendy memegang dadanya menunjukkan kalau disana ada hati . Siapa peduli? ,kalian peduli? .gue sih enggak .

Daniel mengalah .ia mengangguk pertanda bahwa ia akan kembali ke negaranya .

"Nah gitu dong dari tadi kek" wajah niken bersemu pertanda dirinya bahagia .

Daniel mengacak rambut adiknya gemas "iya gue sama yang lain balik dulu ,jangan lupa jaga kesehatan , obatnya diminum ,kalau perlu olahraga sekalian jangan dikamar terus ,nanti badan kamu kurang gerak ,banyakin minum air putih ,banyakin makan buah ,jangan makan junk food .ok"

Niken mengangguk ,urusan ia menurut atau tidak itu belakangan .

Daniel dkk mengecup pipi niken sebagai ucapan perpisahan .

Setelah mereka keluar ,dokter tersebut langsung mendekati niken ,cowok itu mendudukkan dirinya dikursi panjang yang ada diruangan tersebut .

"Apa mereka saudara kandungmu?" Tanya dokter tersebut memangku kedua tangannya di atas paha .

"Bukan tapi saya sudah menganggap mereka seperti keluarga saya sendiri" jawab niken mantap .

"Oh begitu ,baiklah saya akan pergi ,jika perlu sesuatu hubungi saya "

"Baik dok"

Drtt drtt ponsel baru niken berdering pertanda ada orang yang ingin berbicara dengannya ,wajah niken bersemu dia bersemangat karena berharap orang yang menelponnya adalah joe .

Setelah tahu siapa yang meneleponnya cewek itu menatap smartphonenya datar ,orang ini menelepon pasti untuk masalah yang tidak penting . seperti biasa penting baginya tapi tidak untuk niken .

"Niken"

"Iya pa"

"Kamu kenapa bisa sampai kecelakaan sih?"

"Itu niken gak tau ,niken mau beli sesuatu tiba tiba--"

Belum selesai niken menceritakan kejadian yang tidak benar tersebut ,aditama sang ayah sudah memotongnya "papa gak mau tau kamu harus menangin olimpiade itu"

Niken tersenyum ,oh ternyata ayahnya hanya menghawatirkan olimpiade bukan dirinya .cukup tau dan rasakan aja sakitnya ."bukannya olimpiadenya udah lewat pa , sehari setelah niken kecelakaan"

Aditama yang berada disebrang sana terkekeh "papa tunda ,karena teman papa ada yang jadi juri disana dan papa minta tolong dia" jelas Aditama. "Kamu pelajari lagi materinya ,jangan sampai gak bawa medali ,piala ,dan piagam"

"Tapi pa disini buku niken gak ada"

"Gak usah banyak alasan"

"Tapi pa--"

Sambungan telepon terputus ,raut wajah sakit namun tetap tersenyum melekat di wajah cewek itu .genangan dimatanya sebisa mungkin ditahannya aagr tidak terjatuh .

Arniken✔️Where stories live. Discover now