20. I want to kill you

1K 135 39
                                    

Nyawa harus di bayar nyawa.

Selamat membaca.

Putar lagu : Someone you loved - Lewis Capaldi 🎵

°°°

Bodoh! Ya Adrienne tahu dirinya bodoh sekarang. Mana mungkin Adrienne bisa tahu keberadaan Daisy dimana? Sedangkan tempat tinggal Daisy saja Adrienne tidak tahu. Adrienne membenturkan kepalanya pada stir mobil. Ia merasa menjadi gadis paling bodoh di dunia.

Dua orang hilang karenanya. Karena musuhnya. Adrienne seperti pembawa sial. Jahatnya Tuhan memberikan jalan hidup Adrienne seperti ini. Adrienne tidak mengerti, hatinya terus di buat menangis.

"ARGHHHH!" Adrienne berteriak kencang di dalam mobilnya. Ia tidak perduli seberapa banyak motor sahabat dan sepupunya yang mengikutinya di belakang. Yang Adrienne mau, Adrienne bisa melepaskan kekesalannya sekarang.

Adrienne butuh pelampiasan. Adrienne butuh seseorang yang bisa ia babat habis saat ini juga.

Brak!

Adrienne menutup pintu mobil dengan kencang. Ia berlari menendang pinggang Sandi yang sedang bertelponan di pinggir jalan.

Bughhh!

"Anjing!" Umpat Sandi kaget.

"Apa maksud lo bangsat!" Sandi melayangkan pukulan di pipi Adrienne, hingga rasanya gigi Adrienne ingin rontok.

Adrienne salah sebenarnya, di keadaan kepalanya yang berdenyut Adrienne justru mencari masalah. Tapi bukan Adrienne namanya jika belum puas menghakimi lawan di depannya.

"Dimana Fito?" Tanya Adrienne dingin.

"MAU APA LO CARI FITO?"

"Banyak bacot lo."

Adrienne meninju rahang Sandi hingga Sandi oleng menabrak motornya sendiri.

"ADRIENNE!"

Adrienne tidak menoleh mendengar suara Galang dan Andre. Seakan mata Adrienne tertutup kabut hitam. Ia melihat Sandi seperti mangsanya sendiri. Ingin menghabisi lelaki itu sekarang juga agar hasrat ingin membunuh seseorang Adrienne tertuntaskan.

"Cukup Adrienne, cukup!" Adrienne di tarik ke belakang oleh Andre.

"LEPASIN GUE!"

"Please, Rien. Lo tenang! Lo gak boleh kayak gini!"

"Gue mau bunuh orang! Minggir!"

Afriel menggeleng, memegang erat bahu Kakaknya. Mengunci pergerakan gadis yang hilang kendali itu. "Kakak gak boleh kayak gini, Kak! Kita lagi berduka!"

"JAGA TUH SAHABAT LO YANG GAK WARAS ITU!"

Teriakan Sandi itu membuat amarah Galang dan Ferry berada sampai puncaknya. Kurang ajar memang manusia itu.

"LO YANG GAK WARAS!" Ferry mendorong Sandi.

Sandi meludah ke samping. "MASUKIN SANA SAHABAT LO YANG LEMAH ITU KE RUMAH SAKIT JIWA! SEBELUM DIA NAMBAH GILA!"

COOL GIRL 2Where stories live. Discover now