19. Kematian Mang Ucup

1K 155 70
                                    

Buat kalian yang bilang banyak lupa alur, sok tinggalin gak usah di baca lagi🤪 jujur ya capek bacain komen kayak gitu, kalian nuntut aku buat up cepet tapi kalian aku kasih challenge aja gak di lakuin, aku juga cuma minta vote sama komen kalian, tapi kalian komen cuma 'next' 'cepetan kak' 'lupa alur kak' EMANG KALIAN PIKIR NULIS GAK PAKE OTAK DAN WAKTU?

Komen kalian kayak gini semakin bikin aku MALES NULIS.

---

Luka lama belum sembuh, namun timbul luka baru yang semakin membuat luka ini bertambah perih.

Selamat membaca.

Putar lagu : Missing you - Sunjae🎵

°°°

Langkah kaki Adrienne terhenti di tengah parkiran. Baru beberapa langkah Adrienne keluar dari mobil ingin menuju kelasnya namun jeritan tangis dari sebrang sambungan sana membuat nafas Adrienne tercekat. Seperti di paksa untuk berhenti bernafas. Oksigen di dekat Adrienne terasa habis seketika. Adrienne memegang ponselnya dengan erat saat sambungan itu terputus.

Kakinya melemah dan gemetar siap jatuh saat ini juga jika seseorang mahasiswa culun berkacamata tebal tidak sigap memegangi bahunya.

"Kamu kenapa?" Tanya lelaki berkacamata itu, nada suaranya bingung.

Adrienne menggeleng, denyut di kepalanya terasa sangat hebat. Cairan bening menumpuk di kelopak mata Adrienne, siap terjun kapanpun membasahi pipi Adrienne.

"ADRIENNE!" Teriak Galang, dan refleks lelaki yang memegangi bahu Adrienne itu melepaskan tangannya dengan kepala tertunduk.

"Maaf, aku cuma nolong tadi teman kalian mau jatuh." Cicit lelaki berkacamata itu melihat gerak-gerik Ferry memasang pandangan tajam.

Galang mengangguk tanpa ekspresi. "Thanks, lo boleh pergi."

Tanpa kata lagi si lelaki berkacamata itu pergi dengan langkah lebar.

"Rien, lo udah tau?" Tanya Ferry hati-hati.

Detik itu juga air mata Adrienne yang berusaha ia tahan jatuh tidak terbendung lagi. Nafasnya benar-benar sesak. Adrienne lemas, berjongkok seraya memegangi kepalanya dengan dua tangan.

"Jangan nangis." Ujar Ferry memeluk Adrienne, beruntungnya parkiran kampus sedang sepi.

Adrienne masih belum bisa membuka suaranya. Rasanya selain nafas Adrienne akan habis, pita suara Adrienne juga seperti tidak berfungsi lagi. Adrienne luruh, dunia seperti berputar. Berulangkali Adrienne berusaha untuk tenang tapi tidak bisa.

Bayangkan saja, Bundanya menelpon jika Mang Ucup meninggal. Mang Ucup pergi ke dunia lain. Bukan sekedar berpetualang layaknya orang mempunyai kelebihan indera. Tapi Mang Ucup pergi selamanya, yang lebih memilukan lagi Mang Ucup di temukan sudah tidak bernafas di depan gerbang rumah Adrienne dengan pisau yang tertancap di dadanya.

"ARGGHHH!" Hanya teriakan itu yang mampu Adrienne keluarkan. Darahnya bergejolak panas. Sungguh, Adrienne akan mencari tahu siapa yang melakukan ini pada Mang Ucup.

°°°

Tangis yang mulai mereda di perjalanan kini kembali mengalir deras saat sampai di depan pintu. Ada seonggok manusia di tutupi kain dari ujung kaki sampai kepala. Wangi khas orang meninggal menyeruak begitu saja. Mulai dari tetangga, keluarga, bahkan sampai relasi bisnis Renata dan Alfa semua datang memberikan ucapan bela sungkawa.

COOL GIRL 2Donde viven las historias. Descúbrelo ahora