16. Terperangkap Pada Jebakan

17 6 0
                                    

Mana nih yang nunggu Raga Menyapa update?

Part ini lumayan panjang sekitar 4000 kata.

Jadi jangan lupa buat vote dulu ya!

°°°°°

Esoknya di sekolah, berita tentang Dira dan Jeje pacaran telah tersebar dengan cepat. Tak perlu tanya kenapa bisa begitu. Secara seorang Dira cukup famous di sekolahan dengan wajah tampan yang dia miliki. Bahkan banyak sekali siswi yang mendekatinya.

Sepanjang jalan di koridor sekolah, Jeje tampak risih dengan tatapan dari siswa siswi lainnya. Bahkan banyak siswi yang secara terang-terangan melihatnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Datang juga nih queen Dira." Ucap Siska teman sekelasnya.

"Maksud lo?" Tanya Jeje bingung, namun Siska malah pergi begitu saja.

"Uhuyy yang udah jadian. Traktir gue sekarang titik gak pake koma." Teriak Dinda histeris.

"Ko lo tau?"

"Taulah. Lo gak liat grup sekolah emang?"

"Enggak, emang ada apa?"

"Ya ampun Jeje yang cantik tapi tetep cantikan gue. Lo tau kan si Dira itu salah satu cowok famous di sekolah, ditambah fansnya yang lumayan banyak. So, pasti berita jadiannya pun bakal tersebar dengan cepat."

Jeje yang mendengar itu langsung liat ke grup sekolah. Dan benar sekali berita tentang dirinya dan Dira yang berpacaran disana, bahkan foto yang diambil dari samping saat Dira bertekuk lutut sambil memberikan sebuket bunga padanya.

"Pantesan Din gue risi tadi di sepanjang koridor, banyak banget yang ngeliatin gue dengan tatapan yang aneh gitu." Akhirnya Jeje mengerti dengan tatapan mereka. Secara dia jadian sama salah satu cowok famous di sekolah. Tapi, Jeje juga tak kalah famous nya dengan Dira namun dia terkenal lebih kepada akademik.

"Pokoknya lo harus traktir gue nanti."

"Gak ah, gak punya duit gue."

"Gitu lo sama gue."

"Sono aja lo minta sama si Dira."

"Ya pasti lah itu. Tapi gue minta sama lo juga." Maruk sih tapi bagus juga memanfaatkan situasi, haha.

"Maruk banget lo jadi manusia."

"Kalo gak maruk bukan gue namanya."

"Hai pacar." Sapa Dira yang telah datang ke kelas sambil tersenyum ke arah Jeje.
Jeje pun membalas senyumannya sambil salting di tempat.

"Heleh enek gue liatnya."

"Ngomong aja lo sirik." Kata Dira.

"Gue sirik? Hallow gak akan."

"Aku ke kursi dulu ya." Kata Dira sambil mengelus rambut Jeje.

"Iya."

"Iki ki kursi dili yi." Kata Dinda sambi meminyi-minyi kan bibirnya.

"Lo kenapa minyi-minyi gitu Din. Entar membleh tau rasa lo."

"Amit-amit deh. Bye the way baswey lo gak mikirin perasaan si Arga?" Kata Dinda sambil membisikkan.

"Maksud Lo gimana?"

"Secara kan dia ngejar-ngejar lo mulu gitu. Apalagi berita nya tersebar ya kan pasti dia udah tau."

"Ya terus hati kan gak bisa dipaksain Din." Emang sih sesuatu yang di paksakan itu gak bakalan enak. Bukan begitu para readers yang terhormat.

"Iya juga sih."

Raga MenyapaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon