5. Berusaha

77 42 4
                                    

Pagi ini cuaca sangat menyejukkan dengan dihiasi kicauan burung yang mengiringi pagi ini dengan tenang.

Seperti gadis yang satu ini yang masih setia dengan bantal dan selimut tebal yang menutupi tubuhnya.

"Ya ampun ini anak masih tidur"gumam mamahnya saat melihat Jeje yang masih setia di kasurnya.

"Je bangun udah pagi"ucap mamahnya sambil menggoyangkan tubuh Jeje,kemudian membuka gorden nya supaya cahaya bisa masuk ke dalam.

"Eunggghh,,iya ma 5 menit lagi tanggung"ucap Jeje dengan mata tertutup dan suara serak khas bangun tidur.

"Gak ada lima menit,ayo cepet bangun. Kebo banget sih kamu je"ujar mamahnya sambil menyingkapkan selimutnya

"Ihh mah tanggung"ujar Jeje dengan mata yang masih terpejam

"Kalo gak bangun,mamah siram nih"ucap mamahnya,dan trik itu sangat jitu.

Jeje pun langsung lari ke kamar mandi,karena Jeje tau kalau mamahnya gak pernah main-main.

Setelah selesai mandi,Jeje berdiri di depan cermin dan segera memoles wajahnya dengan bedak bayi dan sedikit lip balm biar bibirnya gak kering.

Saat berjalan ke arah meja makan ternyata disana sudah ada mamahnya. Tunggu hanya mamahnya saja,kemana ayahnya.

"Mah kemana ayah"tanya Jeje

"Udah berangkat tadi pagi,katanya lagi banyak kerjaan,kaya nya bakal lembur"jawab mamahnya

"Oh gitu"kata Jeje sambil melahap makanannya

"Kamu naik bis gapapa Je?"tanya mamahnya

"Emang udah biasa kali mah naik bis"tutur Jeje

"Eh iya juga"

"Yaudah udah abis juga makanannya,Jeje pamit mah. Assalamu'alaikum"ucap Jeje sambil menyalami tangan mamahnya

"Waalaikumsalam, belajar yang bener ya"ujar mamahnya menginterupsi

"Siap bos"ucap Jeje sambil melangkahkan kakinya,mungkin dari rumah untuk sampai ke halte hanya butuh waktu 10 menit.

Jeje pun duduk di halte untuk menunggu bis yang biasa digunakan.

Namun,saat Jeje sibuk dengan dunianya,tiba-tiba ada sebuah motor yang berhenti di depan nya.

Jeje melihat ke arah depan, siapa pelaku motor itu,dan ternyata itu Arga yang kini sedang senyum ke arahnya.

"Mau bareng gak"tanya Arga,namun yang ditanya hanya melihat dengan tatapan bingung sambil nunjuk ke arah dirinya.

"Iya Lo je,masa kakek-kakek yang disebelah Lo"ucap Arga terkekeh

Karena di halte itu cuma ada Jeje dengan seorang kakek disampingnya.

"Mau gak"tanya Arga sekali lagi

"Gak usah,gue bisa naik bis"elak Jeje karena tidak mau berurusan dengan cowok,dia takut kalo pembangunannya yang selama ini dijaga akan roboh begitu saja.

"Yah padahal niat gue baik loh"ucap Arga sambil membuang napasnya panjang

"Eh itu udah ada bisnya,gue duluan"ucap Jeje,lalu menaiki bis itu dan menghilang dari hadapan Arga.

"Gue jadi lebih tertarik dengan sikapnya yang kaya gitu"gumam Arga sambil menyalakan motornya dan melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah.

~~~

Saat tiba disekolah Arga langsung menghampiri teman-temannya.

"Eh brother udah datang Lo"ucap Angga temannya

Raga MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang