59. malam gerimis

1K 87 2
                                    

____

Malam ini, ditemani oleh suara TV yang menampilkan tayangan kartun lucu, keysha duduk bersender di sofa dengan kaleng cemilan dan juga susu coklat panas di atas meja, diluar sedang hujan jadi Keysha terpaksa harus meminum minuman bayi itu, kalau saja papanya tidak ada, pasti Keysha lebih memilih minum kopi.

Sesekali Keysha menatap ponsel di atas meja di depannya, berharap sebuah panggilan atau pesan yang akan masuk dari Gilang tapi sayang sampai sekarang harapannya itu belum terwujud.

Di sampingnya hanya ada boneka Doraemon yang ukurannya sebesar dirinya dan di dapur ada Widya dan juga bibi yang katanya sedang membuat brownis, Kelvin yang sejak pulang sekolah tidak keluar dari kamar, sedangkan papanya tengah berada di ruang kerjanya.

Bukan hal aneh lagi jika Widya menginap dirumahnya dan keyshapun sudah tidak ambil pusing, bukan karna sudah menerima tapi lebih ke malas berdrama, dia juga bukan tipe orang yang suka ribet dan juga Keysha paling malas jika harus dibuat mikir.

Walaupun ia menonton film kartun lucu tapi Keysha tidak pernah tertawa sejak film itu di putar, ingatannya sama sekali tidak berada di film itu tetapi pada Gilang, sepenuhnya dipenuhi oleh Gilang.

Sejak dia memutuskan untuk pulang tadi siang, Gilang tidak pernah menghubunginya atau sekedar membalas pesan darinya, Keysha penasaran bagaimana keadaan Gilang sekarang, apa Gilang baik baik saja? Apa Gilang bisa tidur nyenyak malam ini? Apa Gilang bersembunyi di dalam kamarnya?

Semua itu terus saja berputar di kepala Keysha dan keputusannya untuk pulang tadi siang membuatnya menyesal, harusnya dia menemani Gilang sampai dia benar benar baik baik saja. Keysha tidak pernah tahu bagaimana menjadi seperti Gilang, ditinggalkan oleh orang yang sangat dia sayang.

Dulu keysha masih terlalu kecil untuk mengerti jika ibunya sudah benar benar pergi meninggalkannya dan menangis saat melihat ibunya yang sudah tertidur kaku di tutupi oleh kain putih, tapi dia tidak pernah tahu rasa sakitnya waktu itu seperti apa, dia hanya tidak bisa memikirkan bagaimana jika seseorang hidup tanpa ibu.

hela nafas berat keluar dari bibir keysha, ia memeluk boneka di sampingnya saat merasakan udara yang semakin dingin, sembari menatap lurus ke arah TV.

Keysha menoleh saat merasakan seseorang duduk di sampingnya dan kembali menatap lurus setelah tahu siapa orangnya.

"Key, gue tadi di kasih tahu sama pak Drajat kalau Lo tu hampir setiap pelajaran dia tidur terus dan bukan cuma pak Drajat, hampir semua guru ngeluh-"

"Bang Keysha lagi mikirin pacar Keysha jadi jangan di ganggu" potong Keysha dengan suara pelan tanpa menatap ke arah Kelvin.

Tiba tiba sesuatu di dalam diri Kelvin seperti pecah, ia menatap Keysha tidak percaya, bisa bisanya dia berkata seperti itu didepannya"pacar aja Lo pikirin, nilai Lo pikirin. Gilang pasti nggak mau terima kenyataan kalau ceweknya bodoh! Udah bego malas lagi"

Keysha menegakan tubuhnya malas, menatap Kelvin dengan wajah sedihnya"apa yang Abang lakukan sama Keysha itu. Ja.hat!" setelah berkata sedramatis itu, Keysha kembali memeluk boneka di sampingnya, kembali menatap kosong didepannya.

"Lo tu ya key, kebiasaan hal hal yang nggak penting Lo pikirin" Kelvin menggelengkan kepalanya lalu meraih remote tv yang ada di atas meja.

"Mau ngapain Lo!" Sahut Keysha saat melihat abangnya itu sudah bersiap memindahkan saluran TV.

"Mau pindah channel, tontonan Lo unfaedah, mending nonton berita atau nonton film Spiderman"

Keysha menatap Kelvin sengit"nggak! Yang duluan siapa, seenaknya ganti ganti" Keysha meraih remote yang ada di tangan Kelvin dan Kelvin memilih mengalah, menyenderkan tubuhnya menatap ke layar didepannya serius.

MAGER [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang