23. puncak

1.3K 119 5
                                    

_______

Setelah menempuh perjalanan sekitar hampir tiga jam, akhirnya para murid SMA Nusantara sampai di tempat tujuan. Puncak bogor!

Sebenarnya jika waktu normalnya hanya sekitar satu setengah jam sampai dua jam namun mereka harus terjebak macet dan masih banyak lagi masalah yang di hadapi saat perjalanan.

Setelah keluar dari bus, Siswa siswi di berikan waktu untuk istirahat terlebih dahulu lalu setelahnya bisa bergotong royong membersihkan area kemah dan memasang tenda.

Semua murid tampak sibuk masing-masing, mengabadikan gambar dalam setiap gerak, duduk berkelompok sembari menselonjorkan kaki di rerumput hijau, berkelompok bahkan saling memijat.

Puncak memang cukup indah untuk di jadikan tempat rekreasi tapi sayangnya mereka bukan rekreasi tapi berkemah.

Keysha menghirup nafas dalam, dia duduk sembari memeluk kedua kakinya, menatap ketiga temannya yang tengah sibuk berfoto dari kejauhan.

Di sana cukup sejuk, walaupun hari  masih terbilang siang, cuacanya tidak terlalu panas seperti di ibu kota, tidak ada polusi dan bunyi mesin kendaraan.

Tiba-tiba seseorang menyodorkan sebotol mineral di depan wajah Keysha yang membuatnya sedikit terkejut, dia mendongak dan mendapati Gilang tengah menunduk menatapnya.

Keysha meraih air mineral tersebut dari tangan Gilang"makasih" ucapnya singkat. Gilang tersenyum segaris lalu duduk di sebelah keysha.

"Kenapa sendirian?" Tanya Gilang.

"Karna nggak rame-rame" jawab Keysha asal.

"Gue serius"

"Gue lebih serius"

Gilang tersenyum jahil "Lo lebih serius? Beneran?" Tanyanya ngaur.

Keysha mengernyit bingung"apaan? Gaje!" Balasnya sembari berusaha membuka tutup botolnya. Melihat itu Gilang meraih botol dari tangan Keysha lalu membukanya dengan mudah.

"Kekuatan Lo seberapa sih?" Tanya Gilang sembari menimang-nimang, Keysha kembali mengambil botol mineralnya yang sudah terbuka lalu langsung meminumnya.

"Pelan-pelan" Gilang mengingatkan, dia tidak mau Keysha tiba-tiba kembali tersedak seperti yang sudah-sudah.

"Gue itu kuat, tapi males aja ngeluarin kekuatannya" Keysha berucap setelah selesai menegak airnya.

Gilang terkekeh lalu meraih botol di tangan Keysha dan menegaknya sampai habis, Keysha menatap gilang terkejut "suka banget Lo minum bekas orang" ucapnya menetralisir kegugupannya.

"Bekas Lo doang" jawab Gilang enteng, namun tidak dengan respon Keysha, ia diam, memikirkan kembali apa yang baru saja Gilang katakan padanya.

Tidak. Keysha membuang pandangannya kearah lain, kenapa Gilang selalu berkata seenaknya seperti tidak pernah dipikirkan ulang.

Bertingkah pun juga seenaknya, seperti yang terjadi di bus saat perjalanan, Gilang tidak mengatakan apapun, tidak membahas apapun tentang kenapa dia tiba-tiba ada di sampingnya, Keysha sudah bertanya tapi jawabannya hanya "emang harus ada alasan?" Begitu.

Kalau saja Keysha punya sedikit kekuatan rajin, dia pasti akan memberikan Gilang banyak Bogeman di wajahnya tapi, Keysha terlalu malas untuk itu dan dia juga bisa bertanya pada dila–si korban.

Keysha menoleh ke arah Gilang saat suasana di antara keduanya menjadi hening, tumben cowok di sampingnya ini tidak banyak bicara, biasanya selalu saja bisa membuat topik pembicaraan.

"Pemandangannya bagus ya?"  Keysha langsung membuang muka saat wajah Gilang menoleh ke arahnya.

Semoga aja dia nggak sadar...

Keysha merapalkan doa dalam hatinya dengan tulus, jangan sampai nanti Gilang jadi tambah kegeer-an.

"Hmm"balas Keysha

Gilang merangkul pundak Keysha seenaknya, mengusap kepala Keysha pelan"selesai persami ikut gue ya"

Itu bukan pertanyaan, tentu saja. Itu adalah sebuah pernyataan yang tandanya dia tidak peduli akan jawaban Keysha mau atau tidaknya.

Keysha berusaha menetralkan debaran jatungnya yang kian cepat.

"Kemana?" Tanya Keysha pelan.

"Jangan tanya sekarang" jawab Gilang yang membuat Keysha mengernyit bingung.

"Kenapa?"

Gilang tidak mengubris, ia berdiri dari duduknya lalu mengulurkan tangannya di depan wajah Keysha.

"Ayo, udah di panggil sama panitia" Keysha terkejut lalu mengedarkan pandangannya, benar saja semua murid sudah berkumpul di satu titik.

Kernyitan di wajah Keysha semakin kentara, sebegitu hilang fokusnya dia sampai panitia berbicara dengan toa dia tidak mendengar.

Keysha menggeleng pelan lalu meraih uluran tangan Gilang, Gilang membawanya ke titik tempat di mana mereka berkumpul tanpa melepaskan tautan tangan mereka.

***

Ini adalah malam pertama di mana perkemahan di mulai, suara nyanyian dari para siswa siswi, api unggun yang menyala besar serta alunan beberapa gitar yang di mainkan oleh panitia cowok membuat malam ini begitu menyenangkan.

Semuanya mengangkat tangan, menggerakkannya ke kanan dan kekiri mengikuti lagu.

Semuanya menikmati acara termasuk Keysha, dia tidak berfikir di malam pertama mereka kemah akan semenyenangkan ini, bernyanyi di bawah cahaya bulan dan ditemani ribuan bintang yang bertebaran di langit, mengelilingi api unggun.

Hah...sangat indah..

Keysha tersenyum, matanya tak sengaja menangkap Gilang yang berada jauh di depannya, Gilang ikut tersenyum, tersenyum lembut yang membuat Keysha mati kutu.

dengan cepat Keysha mengalihkan perhatiannya ke arah lain namun, tatapannya bertemu dengan Aldi, Aldi tidak berekspresi apapun dan langsung membuang wajahnya.

Dia marah?

Keysha mengernyit bingung lalu kemudian mengedikan bahunya acuh, dia tidak ingin memikirkan apapun dulu, dia ingin menikmati malam ini.

"Key?" Panggil Kelvin pelantang membuat Keysha menoleh pada kakaknya itu. Dia bergumam sebagai balasan.

"Kenapa diam?"tanya Kelvin

Keysha menggeleng "enggak" ucapnya yang membuat Kelvin mengangguk lalu kembali fokus ke depan.

Tadi sore, saat gotong royong Keysha sempat mengeluh pusing pada kelvin dan untuk mewanti-wanti kejadian yang tidak di inginkan akhirnya Kelvin memaksa Keysha agar tetap berada di jangkauannya yang membuat Keysha harus duduk terpisah dengan ketiga temannya.

Menyebalkan memang tapi apa boleh buat, toh keysha juga akan lebih mudah jika bersama Kelvin:v

***

Hai gaisee....

Terimakasih sudah menyempatkan membaca cerita saya, jangan lupa tinggalkan jejak 😊😊

typo bertebaran, karna tidak ada revisi sebelum di publish, harap maklum🙏

Latarnya emang saya nggak sesuai sama yang asli ya..ada beberapa yang saya emang ngehalu walaupun nama tempatnya sama.

MAGER [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang