41. Sedikit keyakinan

1K 105 0
                                    

_______

"Wahhh pantes dia marah kalo gitu!" Pekik Anya sembari menggelengkan kepalanya.

Keysha menghela nafas berat, rasa bersalahnya kian bertambah, apalagi saat dia memutuskan menceritakan masalahnya pada kedua sahabatnya.

"Lo nggak boleh gitu dong nya!" Sahut Dilla yang berusaha tetap fokus menyetir mobil.

Iya. Mereka sedang berada di mobil, tepatnya di perjalanan pulang dari rumah sakit, sebenarnya tadi nenek memaksa Gilang mengantarkan karena takut terjadi sesuatu di jalan dengan alasan mereka semua cewek.

Tapi, untungnya Keysha bisa menyakinkan nenek dan berakhir seperti sekarang, dia tidak bisa lagi mengelak karna Anya terus menuntutnya sedari tadi. Katanya sudah tertebak.

Keysha pasrah, dia mengaku salah, tapi walaupun begitu, apa Keysha harus menjadi pelaku yang disalahkan di mata orang lain juga? Dia bahkan sudah berusaha minta maaf.

"Ya, gimana emang Keysha juga salah, kita nggak bisa juga bela dia mentang-mentang dia temen kita Dila! Itu juga nggak baik"

Dila menggigit bibir bawahnya, sebenarnya Anya tidak salah cuama waktunya saja yang tidak tepat, disaat seperti ini kita tidak boleh memojokan si objek utama kan? Apalagi Keysha terlihat sangat menyesal.

"Tapi kan nya.. Keysha juga waktu itu lagi marah, emosi! Tau sendiri kalau ni anak emosi gimana?"

Anya mengangguk pelan"iya sih..omongan Keysha nggak bisa disaring, duh..akhirnya temen kita jatuh cinta juga" godanya sembari menatap Keysha yang duduk di kursi belakang dengan tatapan jahil.

Keysha tidak menggubris, lebih memilih mengalihkan tatapannya ke arah jendela.

"Sekarang bukan waktunya mikirin itu Anya" jawab Dila gemas yang di balas cengiran kuda oleh Anya.

"Eh btw gue kaget juga pas tau ternyata bagus temennya Gilang" celutuk anya, Dila mengangguk sebagai balasan.

"Ntar gue tanya tanya soal Gilang sama dia key, Lo tenang aja, sekalian gue bakal minta tolong buat bujuk Gilang"

Keysha menatap Anya sekilas yang tengah tersenyum lebar ke arahnya.

"enggak usah nya.."

***

"Keysha pulang!" Pekik Keysha sembari membuka pintu, namun ternyata pintu terkunci.

Keysha menghela nafas lalu menggedor pintu rumahnya tanpa peduli dengan suara gedorannya yang cukup keras.

"Bibi!" Pekik keysh namun tidak ada jawaban.

"Ck! Baru jam setengah sepuluh, masa udah pada tidur sih"gerutu Keysha kesal sembari melihat jam tangannya.

"BIBI!!" Lagi Keysha berteriak lebih keras hingga membuatnya terbatuk.

"Wah..parah" Keysha semakin kesal, apalagi sendirian di luar rumah membuatnya sedikit merinding.

"Bi-" saat hendak kembali menggedor pintu, Keysha mendengar suara derap langkah kaki, membuatnya menghentikan gerakannya dan menunggu pintunya terbuka.

"Bibi dari man-" Keysha menghentikan ucapannya saat pintu sudah benar-benar terbuka sepenuhnya, di hadapannya Widya tersenyum ramah.

Keysha terkejut"kok?"

"Tante Widya nginep karna tadi mau pulang udah terlalu malem, sekalian katanya pengen lebih Deket sama kamu, dia nungguin kamu dari tadi" sahut Ridwan yang tiba-tiba muncul dari balik punggung Widya.

Widya tersenyum ramah"ah..iya, Tante minta maaf ya kalau misalnya kamu kurang suka tapi Tante bener-bener pengen Deket sama kamu"

Keysha beralih menatap papanya dan Widya datar"oh, yaudah" ucapnya singkat lalu berlalu masuk dengan langkah cepat.

"Abang!! Kok bisa kita punya papa kayak dia!" Teriak Keysha saat menaiki tangga rumahnya.

"KEYSHA!" Teriak Ridwan murka.

"Keysha turun kamu! Bagaimana bisa kamu nggak sopan gitu sama orang tua! Keysha!"

Keysha tidak peduli dan memilih membanting pintu kamarnya kuat, harusnya tadi Keysha tidak pulang langsung ke rumahnya.

ah. Rasanya Keysha ingin berteriak sekencang mungkin, bagaimana bisa ayahnya mengajak wanita itu menginap di rumahnya, dengan alasan mau dekat? Sumpah Keysha benar-benar pusing!

Keysha membanting tubuhnya di atas ranjang, bahkan ketukan pintu kamarnya tidak dia pedulikan, Keysha sedang malas untuk berteriak, kepalanya juga panas.

Mau mandi atau ganti bajupun Keysha malas, jadilah dia putuskan untuk langsung tidur dengan pikiran kusut.

"Key! Ini gue, Kelvin!" Teriak Kelvin dari luar kamarnya, Keysha membuka matanya yang tadi terpejam, tapi kemudian ia menggeleng cepat dan memasang earphone berbulunya, mencoba mengabaikan segala sesuatu untuk malam ini.

***

"Lain kali jangan gitu lagi" ucap Kelvin pada Keysha yang saat ini acuh tak acuh.

Keysha menguap lebar, membuka pintu mobil dan keluar meninggalkan Kelvin tanpa sepatah katapun.

Sedangkan yang lebih tua hanya bisa menggeleng heran, tidak habis pikir kenapa dia bisa di anugrahi seorang adik yang tidak berguna macam Keysha. Bercanda:)

Keysha melangkahkan kakinya gontay, menyusuri koridor sekolah dengan wajah lempeng, bagaimana tidak. pagi ini Keysha sudah mendapatkan ceramah dari dua pemateri sekaligus. Siapa lagi kalau bukan papanya dan Kelvin.

"Papa tahu kamu marah, tapi apa wajar marah kamu menghilangkan kesopanan kamu sama orang tua?!"

Ucapan papanya kembali mengisi pikirannya yang kosong, Keysha menggerakkan bibirnya sebal, mencibir papanya yang bahkan tidak sama sekali memberikan waktunya untuk menyakinkan Keysha atau meminta maaf karena sudah membuatnya kecewa.

"Keysha!" Pekikan dari Anya membuat Keysha menghentikan langkahnya dan memutar badannya ke belakang, sontak dia terkejut saat mendapati Gilang yang berjalan di depannya dengan tas yang dia sampirkan di bahu kirinya dengan wajah datarnya.

Perhatiannya seolah terkunci pada Gilang, bahkan Anya dan dila yang melambaikan tangan di belakang Gilang pun tidak dia hiraukan.

Keysha tersenyum saat Gilang berjalan semakin dekat, berharap Gilang tidak marah lagi padanya, tapi yang dia dapat hanya tatapan sekilas dari Gilang lalu berlalu pergi seolah tidak melihat Keysha di sana.

Kecewa? Jelas, merasa tidak dianggap ternyata semenyakitkan itu, ya, Keysha baru menyadarinya, Keysha menunduk dalam, matanya berkaca-kaca.

"Sampai kapan? Sampai kapan Lo bakal hukum gue kayak gini.." lirih Keysha sembari menghapus air matanya kasar.

"Key.."suara Dila membuat Keysha terkejut dan sontak menghapus bersih air matanya.

Keysha mendongak menatap kedua temannya itu"oh. Kalian baru Dateng?"

Dila dan Anya saling melihat lalu kemudian mengangguk pelan, keduanya ikut prihatin dengan sahabatnya itu, Keysha yang mereka kenal bahkan tidak akan mengeluarkan air matanya saat tangannya hampir putus karna pisau saat ujian praktek prakarya kelas 10, tapi sekarang...Keysha mengeluarkan air matanya karna seseorang cowok.

"Kita tau Gilang suka banget sama Lo key, jadi nanti dia juga pasti maafin Lo" ucap Anya hati hati, bermaksud untuk menenangkan sahabatnya itu.

Keysha langsung beralih menatap Anya, Anya mengangguk menyakinkan "percaya sama gue, Gilang beneran sayang sama Lo key"

***

Halo semua.

Kembali lagi di cerita gaje ini...
Semoga pada suka ya sama ceritanya, ceritain sedikit dong kegiatan kalian selama #dirumahaja

Update secepatnya sip👍

MAGER [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang