8

955 84 17
                                    

Marinette POV

"Pada masa prasejarah, kita dapat menemukan dinding yang seringkali dihiasi gambar, yang umumnya melukiskan binatang buruan di dalam gua-gua. Seni Mesir, Mesopotamia, dan Persia adalah peninggalan-peninggalan seni tertua menggantikan seni primitif dengan karya-karya yang ideal-konvensional...." ucap Ms. Bustier menerangkan sebuah pelajaran yang menurutku adalah dongeng sebelum tidur. Agar aku tidak tertangkap basah oleh Ms. Butier karena aku tertidur, jadi aku berpura-pura mencatat apa yang kudengar dari Ms. Bustier. Padahal yang sebenarnya aku hanya menyoret-nyoret buku tulisku dengan asal.

Sekarang pelajaran sejarah. Sangat membosankan. Sebuah pelajaran yang selalu mengundang tamu kantuk untuk melayani siswa yang sedang mendengarkan agar ikut bersamanya ke alam mimpi.

"Sementara, di Yunani karya-karyanya bersifat realistik-idealistik yang mengutamakan imitasi, dan berlangsung sampai ke masa Romawi..." Oke, kali ini setan benar-benar mengalahkanku. Mataku perlahan mulai sedikit tertutup dan rasa kantukku perlahan melenyapkanku.

"Di sisi lain, seni Bizantium menampilkan karya non-realistik yang dipengaruhi dunia Timur..." Aku hanya bisa mendengarkan senyap-senyap suara Ms. Bustier menerangkan pelajarannya.

"Yang mengarah pada dekoratif, yang tinggi dengan pewarnaan yang meriah. Kesenian yang penuh aturan...!"

"WALIKOTA BOURGEOIS!" Tiba-tiba suara teriakan sukses membuatku terbangun dan serentak satu kelas heboh.

"Akuma?" Tanyaku pelan pada diri sendiri.

Teriak Chloe khawatir karena nama Ayahnya disebutkan oleh orang yang terkena serangan Akuma. Jadi kemungkinan Ayahnya dalam masalah.

"Tolong keluar dengan tenang, semuanya! Langsung pulang!" Perintah Ms. Bustier kepada kami semua. Semuanya langsung bersorak gembira.

"Yes! Waktunya Ladyblog!" Ucap Alya langsung mengambil handphone-nya untuk merekam aksiku (ladybug).

"Alya jangan!" Tolak Nino Lahiffe, pacar Alya sekaligus sahabat Adrien. Alya tidak mendengarkan dan langsung berlari keluar kelas, diikuti Nino yang terlihat dari raut mukanya cemas. Memang resiko punya pacar seperti itu😅.

"Marinette, kaulah yang terakhir pergi." Ucap Ms. Bustier yang melihatku masih duduk dibangku sedang memasukan buku-bukuku ke dalam tas. Oh, aku baru menyadarinya bahwa tinggal aku saja di kelas.

"Aku akan baik-baik saja Ms. Bustier. Rumahku hanya diseberang jalan saja." Jawabku meyakinkan Ms. Bustier. "Mungkin Ibu bisa hentikan Alya sebelum ia terluka?"

Ms. Bustier menarik napas. "Kau benar. Aku berharap ia belum berlari terlalu jauh. Hati-hati pulang kerumah!" Ucap salam Ms. Bustier kearahku dan keluar dari kelas. Kini hanya aku seorang dikelas.

"Kau siap Marinette?" Tanya Tikki yang keluar dari tas kecil yang selau kubawa.

"Aku siap!"


**********


Adrien POV

"WALIKOTA BOURGEOIS!"

"Daddy!"

"Tolong keluar dengan tenang, semuanya! Langsung pulang!" Perintah Ms. Bustier. Aku langsung melesat keluar kelas tanpa menghiraukan teman-temanku yang masih sibuk dengan bukunya. Menuruni tangga dan sialnya, penjagaku si gorilla sudah menungguku di depan sekolah.

'Oh ayolah!' Umpatku dalam diam. Dengan malas aku mendekati penjagaku yang sudah membukakan pintu mobil utukku dan masuk ke mobil. Dia seperti tahu kalo sekarang memang ada Akuma jadi pulang tiba-tiba. Kuharap Ladybug bisa mengatasinya sementara.

Aku hanya diam dimobil. Sudah kebiasaan setiap hari tidak ada percakapan antara aku dan penjagaku. Karena dia tidak pernah bicara sepatah katapun padaku. Aku heran dulu bagaimana dia bisa melamar pekerjaan pada Ayahku.


**********


"Ugh, Cat Noir... kenapa kau tidak menjawabnya?" Tanya LB menatap bulatan di genggaman tangannya. Dia tidak menjawab telpon. Apa dia sibuk?

"Semoga saja dia cepat datang, aku benar-benar membutuhkannya." LB mematikan telponnya yang ketiga kalinya, mengayunkan yoyonya ke sebuah gedung dan berayun layaknya Spiderman.

BOOM! Suara hentaman kembali terdengar. LB mencari sumber suara. Ia berkeliling dan menemukan yang dicari. Di depan bangunan Arc de triomphe de I'Étoile.

"LADYBUG! AKU ADALAH PIGMENT!" Seru seorang wanita yang telah terkena Akuma. "BERIKAN AKU MIRACULOUS-MU!"

"Coba saja kalau bisa."


**********


Adrien telah sampai di depan rumahnya yang baginya sebuah penjara. Si penjaga gorilla membukakan pintu mobil, mempersilahkan anak Tuannya turun dari mobil. Ini adalah kesempatan bagi Adrien. Dia langsung berlari, membuka pintu rumah, menaiki tangga dan masuk kamarnya.

"Aku harap tidak terlalu terlambat." Ucapnya mengeluarkan Plagg dari kemeja putihnya.

"Plagg, Claws Out!"


**********


Pigment menyemprotkan sebuah cairan cat kental berwarna ungu, hijau dan biru tua secara tercampur.

"Ha!" LB melemparkan yoyonya ke arah Pigment, tapi yoyo itu menembus tubuhnya karena tubuh Pigment terbuat dari cairan cat tersebut. LB menarik yoyonya dan kembali melemparkannya ke arah lengan Pigment hingga tangan tersebut terpisah dari dirinya.

"Coba ini!" Pigment mengacunkan senjatanya yang berupa kuas berukuran raksasa ke arah LB. "Ah tidak, jangan kau!" Ucap LB berusaha menghindar.

"Hampir saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hampir saja." Ucap LB terhindar dari serangan Pigment.

"HeheheHAHAHA! Bersenang-senang Ladybug?" Ucap Pigment tertawa, ia menumbuhkan kembali lengannya yang patah dan kembali seperti semula.

"Kamu tidak bisa menyergapku di sini di tempat terbuka, kamu bahkan tidak bisa menyakitiku!" Ucapnya setelah lengannya benar-benar terbentuk semula. "Jadi beritahu peliharaanmu untuk berhenti bersembunyi, dan berikan semua MIRACULOUS-MU!" Pigment mengayunkan kuas besarnya membuat sebuah ombak yang terbuat dari cairan cat.

LB berlari menghindar dari ombak cat tersebut dan tangan kanannya terkena sedikit cairan tersebut. LB kini berhasil bersembunyi dibalik salah satu bagian bangunan tersebut. Melihat tangan kanannya yang terkena cairan.

"Hey Bugaboo." Sapa CN yang tiba-tiba sudah disebelah LB.

"Hey Cat. Kenapa lama sekali." Tanya LB sembari mengatur napasnya.

"Maaf, ada kemacetan lalu lintas di sana. Jadi aku tidak bisa bergerak." Ucap CN seadanya.

"Kau bisa menggunakam tongkatmu untuk melompat dan menghindar dari kemacetan, my little kitty~" Ucap LB menekankan kata terakhirnya, menaikkan sebelah alisnya.

"Aku tidak terpikir itu." Ucap CN menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal. "Jadi semua baik-baik saja?"

LB memperlihatkan tangan kanannya yang mengering akibat serangan cat tersebut. "Apa itu?"

"Ini serangan ombak cat Pigment dan terkena tanganku dan langsung menjadi kering. Aku tidak bisa menggerakkan jariku." Jelas LB.

"Jadi... jangan sentuh catnya?"

"Ayo mundur. kita butuh rencana."

Mission in Paris [ FIN ]Where stories live. Discover now