🍂Bagian 18🍂

3.5K 305 5
                                    

Happy Reading
Jangan lupa vote and comment :)

Yang terlihat baik-baik saja, belum tentu tidak memiliki masalah, hanya saja dia terlalu pintar untuk menutupinya.


“Dia Kayla Dy, orang spesial banget bagi gue Dy. Dia pacar pertama gue.” Deon mengelus punggung tangan lentik namun terlihat kaku milik Kayla.

“Bang, Kok kak Kayla sama sekali gak terganggu dan bangun ya denger suara kita?” Audy yang tidak tau bertanya kepada Deon yang kini melungkupkan wajahnya di brankar Kayla dan meletakkan tangan Kayla diwajahnya dengan terus menggenggamnya.

“Dia koma Dy,” jawab Deon yang membuat Audy terkejut dan merasa sangat bersalah pada Deon. Dengan mamainkan kedua jari telunjuknya, Audy mulai mendekati Deon.

“Bang, aku-.” ucapan Audy yang dipotong lebih dulu oleh Deon.

"Gapapa kok, dia udah koma selama 6 bulan. Selama dia koma gue ngerasa bersalah banget karna itu semua salah gue, andai aja gue gak sibuk sama karate gue, pasti bisa jaga dia dari orang yang selalu ngejer nyawa dia dan pasti dia disini sama gue, duduk berdua, bercanda bereng," ucap Deon yang dengan air matanya yang mulai turun, berlomba lomba untuk melewati pipinya, walaupun dia laki-laki tapi Deon akan menangis jika seseorang itu paling berharga buat dia gak ada disampingnya.

“Dan karna itu, Abang keluar dari kelompok karate?” tanya Audy mengingat abang tirinya yang tiba-tiba keluar dari karate, karna iapernah mendengar obrolan ayahnya bersama abangnya. Deon mengangguk, membuat Audy menghelah nafas.

“Jangan ngerasa berselah bang dengan yang terjadi pada kak Kayla, mungkin kak Kayla kalo lihat abang yang terus nyalahin diri pasti sedih, itu udah takdir dari sang penguasa, Allah. Jadi abang serahkan aja semua pada sang penguasa semoga kak Kayla lekas sembuh dan bisa bersama abang lagi, bukan dengan menyalahkan diri, Percuma. Karna dengan menyalahkan diri dia gak bakal bangun bang, malah dia sedih bang," ucap Audy dengan tulus kepada Deon, kalimat itu sangat menyentuh hati seorang Radeon Angkasa.

“Makasih ya Dy.”

“Iya bang, oh ya kak Kayla kelas berapa? Aku gak pernah lihat kak Kayla disekolah.”

“Dia kelas 12 Ips, dia jarang sekolah, seringan belajar dirumah, karna tantenya yang mau bunuh dia." Lagi dan lagi sebuah fakta yang membuat Audy terkejut mendengar bahwa seorang tante yang ingin membunuh keponakannya sendiri.

“Kenapa tantenya jahat sih?”

“Karna Kayla pewaris satu-satunya Hans Crop,” jawab Deon, Audy semakin terkejut lagi mendengarnya, siapa yang tidak mengenal Hans Crop, Perusahaan yang terkenal no 2 dalam bidang kesehatan dan perkapalan. Dan, Kayla yang masih SMA adalah satu-satunya pewaris perusahaan Hans Crop. Sulit dipercaya tapi itulah adanya.

Seseorang bahkan nekat melakukan apapun hanya demi harta, tidak peduli siapa mereka.

Kayla Anaya merupakan seorang gadis periang, lucu dan gemas, meski disekitar nya ada orang yang menginginkan nyawanya.

Kayla Anaya, seorang gadis yang mengejar cinta si Prince carming sekolahnya, Deon. Banyak cara yang telah Kayla lakukan untuk mendapatkan cinta Deon yang tentunya ditolak dengan banyak cara oleh Deon.

Namun, semangat Kayla tak pernah pupus untuk mendapatkan cinta si Prince Carming yang sama sekali tak tersentuh, hingga akhirnya dia dapat meruntuhkan pertahanan seorang Radeon Angkasa.

Kayla sangat senang sekali, saat Deon menembaknya, begitupn Deon yang memiliki sifat dingin itu bisa tertawa bebas dan itu didapat dari Kayla Anaya.

Gadis yang kini terbaring lemah dengan bantuan alat medis ditubuhnya.

Satu pristiwa yang membuat Deon kehilangan seyum sang mataharinya, Kayla.

Pada saat itu, Kayla memberanikan dirinya keluar dari rumahnya untuk membeli kebutuhan untuk madingnya tanpa ditemani oleh siapapun.

Kayla sangat suka yang barbau kepenulisan, bahkan dirinya ditunjuk menjadi ketua Sastra disekolah, puisi-puisi, Quetos bahkan cerpen tertempel rapi di papan mading dan tentunya adalah karyanya.

Selepas keluar dari toko yang menyediakan berbagai alat tulis, Kayla merasa seperti sedang diuntit oleh seseorang, Kayla tetap berjalan meski rasa gundah menyelinap dihatinya.

Tepatnya di kawasan yang agak sepi,  seseorang dengan sebuah pisau ditangannya mendatanginya dengan sorot tatapan yang mengisyaratkan kebencian yang mendalam pada Kayla. Dia adalah Dona, tantenya.

Keringat mulai bercucuran ditubuh Kayla. “Kamu harus mati!!!” ucap tantenya dengan menodongkan pisau tajam kerah Kayla, membuat langkah kaki Kayla mudur.

“Tante, Kayla mohon jangan bunuh Kayla,” ucap Kayla dengan bergetar, namun tantenya malah semakin maju membuat Kayla berlari menjahui tantenya, tantenya yang tak tinggal diampun mengejar Kayla.
Dalam lariannya, Kayla menghubungi nomor Deon dan Mamanya beberapa kali namun tak ada satupun yang mereka angkat.

Kayla menatap kearah belakang lebih tepatnya menatap tantenya yang masih mengejar dirinya dan semakin dekat dengannya.

Dengan tenaga yang tersisa, Kayla berlari sekuat mungkin namun naas. Sebuah truk dengan kecepatan tinggi melaju menghantam tubuhnya, hingga terpental beberapa meter.

Tubuhnya penuh dengan dilumuri darah, sayup-sayup Kayla mendengar orang-orang mulai mengelilinganya, dan hanya satu nama yang diucapkan Kayla,

“Deon.” Sedangkan tantenya berlari menjahui tubuh keponakannya yang bersimPah darah. Air mata mengalir dari kedua pelupuk mata Dona, tante Kayla.

Dia menangis karna rekaman keponakannya yang dulu dimanjakannya,  dicintai dan disayangi dengan setulus hati seperti anak sendiri kini telah bersimpah darah, hingga dirinya menjadi gila dan ditempatkan di salah satu RSJ di Bandung, di kota kelahirannya.

Dan ini telah Enam bulan sosok Kayla terbaring lemah di ranjang Rumah sakit dengan bantuan alat medis, selang infus yang melekat di tangannya dan berbagai yang menempelinya membuat Deon teriris hatinya.

AYAH, AKU ANAKMU (TERSEDIA DI SHOPEE) Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin