🍂Bagian 9🍂

4K 330 5
                                    

Muka kok dicari mbak? Kekurangan muka mbak atau mukanya hilang?karnakan tuh muka malu sama ulah pemiliknya yang sok suci, dasar tamak muka!!!

“Ya ampun, kok berantakan gini ya,” ucap Jesika dengan wajah polos yang dubuat-buatnya datang beserta kedua antek-anteknya. Elie yang mendengar suara Jesika seakan suara lalat yang sangat mengganggu menahan kesal.

“Eh Audy, kamu kenapa? kok nangis?” tanyanya dengan lembut dan menghampiri meja Audy kemudian menghapus jejak air mata Audy, tanpa diketahui tanggannya yang berada di lengan Audy, mencegram kuat lengan Audy.

Audy berusaha menahan sakit dengan menggigit bibir bawahnya. Elie yang muak menghempaskan tangan Jesika dengan kasar, menatapnya dengan penuh kebencian kepada Jesika.

“Tangan sampah lo gak pantes buat ngusap air mata Audy,” sarkas Elie kemudian menarik lembut lengan Audy yang dicekram kuat oleh Jesika.

“Kenapa? Kan aku niatnya baik.”

“Dasar gadis ular,”guman Elie.

“Jesikakan mau ngusapin air mata dia doang, kok lo yang sewot, dianya aja gak masalah,” bela antek Jesika yang bernama Desi.

“DIAM LO!!” ucap Elie dengan dingin.

“Dan Lo!” Elie menunjuk tepat didepan wajah Jesika kemudian berdecih kesebelah Jesika, Jesika berusaha menahan emosinya melihat itu.

“Cihh, Muka kok dicari mbak? Kekurangan muka atau mukanya hilang? Karnakan tuh muka malu sama ulah pemiliknya yang sok suci, Dasar tukang caper,” cibiir Elie dengan tersenyum meremehkan kepada Jesika.

"Dan satu lagi, Lo itu hama yang harus dibasmi dan kalo lo gak punya kaca, datang aja kerumah gue, gue kasih kok. Gratisss buat lo, biar lo bisa ngaca!" sarkas Elie kemudian meninggalkan kantin bersama Audy.

Dilain tempat, di kantin yang berada dibelakang sekolah, terdapat keempat cowok tampan popoler sedang berkumpul dan salah satu diantaranya adalah Alres yang sedang menikmati musik di sebuah pondok dekat kantin, sedangkan teman-temannya sedang bersenda gurau kecuali satu temannya yang bernama Erlan Putra Pranaja, cowok dengan sifat dingin serta irit bicara. Cowok dengan prawakan tinggi, putih dan tampan nomor dua setelah Alres, sedangkan yang sedang bersenda gurau bernama Fellon Alaksa Helix cowok yang memiki sifat pecicilan dengan wajah khas Bali yang melekat padanya, berkulit putih dan rambut berwarna hitam lebat, di depannya bernama Jordi Algerian Tama, cowok dengan kulit putih dan lesung pipi yang menjadi ciri khasnya.Alres selaku ketua geng yang bernama Marvelous, geng yang disegani dikalangan SMA, Jordi selaku wakil ketua, Erlan selaku sekretaris, Fellon selaku bendahara dan Arland selaku ketua keamanan.

Geng Marvelous terdiri dari ratusan orang yang merupakan berbagai sekolah yang dipersatukan jadi satu menjadi keluarga walau tidak sedarah. 'Salah satu kalian usik dari kami, kami hancurkan kalian hingga ke akarnya' salah satu motto Marvelous.

“Hosh-hosh,” ucap Cowok dengan ngos-ngosan yang bernama Arland Joylanda, merupakan salah satu teman mereka yang tadi sedang kekelas mengambil ponselnya yang tertinggal.

Cowok yang memiliki ciri-ciri wajah yang menggemaskan dan merupakan cowok pintar yang menjadi nilai plus baginya, cowok dengan rambut berwarna kecoklatan itu berlari dengan nafas yang tersenggal-senggal.

“Lo kenapa dah, dikejar anjing?” tanya Alres

“Sembarangan, ngapain anjing ngejer gue segala, gak berfaedah,” Jawab Arland dengan mengatur deru nafasnya.

“Kan lo nenek mereka Land," jawab Alres dengan senyum tengilnya yang diangguki oleh Fellon dan Jordi kemudian mereka bertiga pun tertawa, entahlah apakah emang hal itu lucu atau selera humor mereka yang receh. “Garing,” komentar Erlan dengan datar.

"Garing itu yang jemuran emak gue yang dijemur jadinya Garing ya," ucap Jordi.

"Kering woy kering," kesal Arland menonyor kepala jordi.

“Kenapa?” tanya Alres menatap Arland.

"Ohhh apa ya, oiya iya gue inget, tadi tuh si Elie ngamuk njirr, serem deh sumpah,” ucap Arland yang tadi sempat lupa.

“Kok bisa? Si nyai comberan ngamuk?” tanya Alres dengan bingung.

“Hooh, kok bisa?” timpal Fellon, Arland masih terdiam.

“Jawab setan jangan diam lo, buat penasaran aja," ucap Jordi kesal.

“Hehe, sans bro, kalem. Elie kesal karna semua orang ngejelekin si Audy karna yang dimading kemaren, Elie selaku sahabat yang setia, marah dan ngamuk dong gak terima," jelas Arland kemudian meminum santai nutrisari jeruk maroko miliknya.

“Kasihan ya si Audy, padahal dia tuh pinter, cantik, pendiam, baik. Gak rela dia disakitin gitu. Gue aja gak ridho my princes dijelekin gitu, kan belum tentu benar sih," ucap Jordi menggambarkan sosok Audy.

“Emang kemarin dimading ada apaan?” tanya Alres dengan bingung.
“Makanya jangan bolos,” jawab Fellon.

“Jadi tuh kemaren ada yang nempelin foto Audy terus wajahnya tuh dicoret, juga ada banyak tulisan-tulisan yang ngejelekin Audy beserta nyokapnya gitulah, yang nulis Anak haramlah, nyokapnya pelakorlah dan intinya banyak deh,” jelas jordi.

“Kasihan ya,” guman Arland.

“Gue yakin itu semua bohong,” ucap Alres.

“Itu sengaja,” ucap Erlan dengan singkat membuat temannya menatap memalas Erlan.

“Lan, kalo ngomong tuh jangan terlalu irit, banyak bicara gak buat lo bangkrut kok," ucap Fellon yang diangguki oleh Jordi dan Arland, sedangkan Alres hanya diam dengan fikirannya karna telah paham maksud dari sahabat kutub esnya itu.

“Pasti ada yang sengaja buatnya, karna iri, gitu maksud Erlan, ya gak?” ucap Alres mewakili Erlan yang dibalas deheman oleh Erlan.

“Ooo ngemeng dong, gue kan gak paham,” ucap Arland.

“Lah gue kan udah ngomong,” ucap Alres dengan menunjuk dirinya.

“Lo ngegonggong sih, mana paham gue,” jawab Arland dengan santai kepada Alres.

“Eh bangsat, emang gue anjing,” ucap Alres dengan kesal dan menahan marah.

“Sadar si bos,” celetuk Fellon yang membuat Jordi dan Arland tertawa terbahak-bahak memegangi perut mereka.

“Owh mulai berani ya sama gue hah? Gue keluarin lo baru tau rasa,” ancam Alres dengan dingin dan melipat tangannya di dada.

“Ampun bos, gak lagi deh,” ucap mereka dengan serempak kepada Alres yang masih menatap tajam mereka kemudian tertawa memegangi perutnya, Mereka bertiga menganga karna dikerjai oleh Alres.

“Apa? mau marah? sini maju,” ucap Alres melihat wajah kesal ketiga sahabatnya.

Mereka bertigapun menggelengkan kepala dengan kuat karna masih mau hidup di dunia, menghirup udara yang segar.


Hallo,apa kabar?


Sampai jumpa di part selanjutnya, tetap stay ya >_<

Salam dari Putri ^o^


AYAH, AKU ANAKMU (TERSEDIA DI SHOPEE) Where stories live. Discover now