My Prince | Part 12 -Los Angeles

8.9K 457 19
                                    

My playlist - Into You, Ariana Grande
__________________

Sesil mendorong Allard dengan cepat, namun tangan Allard lebih kuat memeluknya dari belakang. Kepala Sesil mengengok kanan kiri untuk melihat keberadaan satu pelayan dan dua koki yang sedari tadi membantunya, tapi ia tidak melihat siapa siapa disekitarnya selain Allard yang masih memeluknya

"Lepas Brengsek" Sesil terus menerus menarik tangan Allard agar melepasnya. Kecupan pada leher Sesil membuat badannya membeku, ia termanung dengan jantungnya berdegup dengan kecang merasakan kehangatan bibir Allard pada lehernya.

"Al-allard nanti ada yang lihat" Sesil menggigit bibirnya disaat pria itu menyesapnya. Tanpa ia sadari, ia baru saka membiarkan Allard memberikan tanda pada lehernya.

Allard melepas leher Sesil, dengan suara seraknya ia berucap "Aku tidak tahu kau semanis ini"

seketika Allard melepas pelukannya dan membalik Sesil agar menatap kearahnya. Sesil menelan air liurnya, ia bisa merasakan badannya yang merespon perlakuan Allard.

Allard tersenyum meledek melihat pipi Sesil yang memerah padam akibat ulahnya. sadar ia sedang dikerjai, Sesil mendorong Allard sekuat tenaganya sehingga Allard mundur beberapa langkah menjahuinya.

"kenapa Baby? Aku tau kau menyukainya" tanya Allard dengan seringai dibibirnya, Sesil hanya terdiam berusaha mengatur detak jantungnya yang berdebar akibat Allard.

"Brengsek! kenapa kau menyentuhku?!" pekik Sesil pada Allard, namun Allard mengabaikannya dan lebih memilih memangambil piring yang berada di belakang Sesil lalu membawanya menuju meja makan, ia mengambil Handphonenya untuk menghubungi Satria "aku sedang berbicara sial" kesal Sesil sambil menyusul Allard

Allard mematikan handphonenya dan menatap Sesil dengan tersenyum "makanlah, Satria akan membawakan baju untukmu"

Melihat tingkah Allard membuat Sesil menyipitkan matanya, mencoba membaca jahilan apa lagi yang sedang Allard mainkan. "Apa yang kau rencanakan?"

"Tidak ada. Aku libur hari ini" jawab Allard asal.

"Aku tidak menanyakan planmu hari ini bodoh"

Allard mengambil gelasnya dan meminum air putihnya baru meringis "bisakah kau tidak berkata kasar? Aku tidak melakukan apa pun itu denganmu. Sekali.. saja, katakan 'apakah makananku enak sayang?' 'Bagaimana tidurmu sayang?'"

"Kau tidak melakukan apapun itu denganku? Kau baru saja menghisap leherku bodoh! Bagaimana jika berbekas?!" Kesal Sesil sembari berkaca pada handphonenya.

"Tandanya kau milik Fernandez" guman Allard asal.

baru saja Sesil bersiap untuk mengeluarkan debatamnua deringan handphonenya menghentikannya dengan kesal Sesil melihat nama Salsha menghubungi.

"Sesil! kau dimana?! jelaskan pada ku! bagaimana kau bisa berhubungan dengan Allard selama setahun d-" Sesil menjauhkan handphonenya agar melindungi kupingnya dari kebudekan

"Salsha, bisakah kau mengucapkan sapa terlebih dahulu?" sembari memakan makannya Allard menajamkan pendengarannya untuk mendengar suara disebrang.

"tidak bisa Sesil! kau berbohong pada ku!!"

"aku akan jelaskan Salsha, tapi ak-"

"Caffe lavionte! kutunggu jam 10 siang."

Sesil masih dengan posisi yang sama mencerna ucapan Salsha yang sangat cepat, membuat Allard tersenyum jahil dan memasukan suapan Spageti kedalam mulut Sesil yang terbuka. Itu membuat Sesil menajamkan matanya kesal, sedangkan Allard hanya terkekeh "bersiaplah, aku akan mengantarmu" 

My Prince [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang