My Prince | Part 3 -We Are Liar

15.4K 716 19
                                    

Pencet tombol bintangnya Guys :)

My Playlist - Liar by Camila Cabello
______________________

"silia! Justin menunggumu di bawah!" teriak Seorang wanita paruh baya tanpa mengalihkan pandangannya dari majalah kesukaanya.

"ya Ma sedikit lagi" gadis itu menatap pantulan bayangannya di kaca terakhir kali sebelum ia keluar dari kamarnya. Malam ini dirinya dan Justin akan pergi menuju ulang tahun Karen. teman sekelas Sesil. Sembari menuruni tangga Sesil membukan handphonennya untuk mengecek cuaca.

"Justin apa tidak apa kita pergi? sepertinya badai sebentar lagi datang"

"Justin apa tidak apa kita pergi? sepertinya badai sebentar lagi datang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Allard..." Allard menengok ke sumber suara dan menemukan Elsa yang berjalan menghampirinya dengan dress mahal yang membuat cantiknya bertambah

"Hey" Allard tersenyum manis dan memencet tombol merah pada Treadmillnya untuk menghampiri Elsa "ada apa?"

"Aku tidak menyangka kau benar benar membawanya" Elsa menghampiri satu lemari kecil untuk mengambil handuk untuk Allard.

"Apa maksudmu? Kau sendiri yang memintaku untuk mengajaknya" kebingungan terlihat diwajah Allard, tangannya menggapai handuk dari Elsa dan i pakai untuk menyeka keringatnya.

"Ya.. aku hanya terheran. Kau seperti berbohong" suara Elsa begitu ragu, ia hanya tidak percaya jika Allard memiliki kekasih karena seingatnya banyak model cantik yang mendekatinya namun hanya ia gunakan sebagai teman tidur tanpa berniat berhubungan serius. "Sungguh, Kau tidak perlu berbohong-"

"Apa maksudmu Elsa? Bagaimana bisa aku berbohong tentang ini? Bahkan dihadapan Grandma dan Grandpa" sial, Allard merasa ia terlihat sangat menyedihkan karena tidak bisa beraklih dari seseorang yang berselingkuh dengannya namun itu benar.

"Allard.."

"Kau tahu sendirikan jika aku selalu menceritakannya padamu? Bagaimana aku begitu mencintainya dan berharap agar dia benar benar menjadi milikku?" Allard mengalihkan pandangannya, ia tidak kuat untuk berbohong didepan Elsa. Ia takut jika Elsa menyadari matanya memancarkan dengan jelas keraguan pada kata katanya sendiri.

"Boh-"

"Sudahlah, aku kembali kekamarku dahulu, badanku lengket" potong Allard berjalan meninggalkan Elsa, lebih baik ia pergi dari tempatnya sebelum ia menambahkan dosanya dengan berbohong. Allard berjalan menuju Lift Mansion mereka dan memencet lantai kamarnya berada sampainya didepan pintu kamarnya Allard terhenti sebentar, haruskah ia masuk? Tapi inikan kamarnya. Allard berdecak malas lalu membuka kenop pintu kamarnya.

My Prince [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang