My Prince | Part 2 -I Hate Him!

18.8K 789 16
                                    

My Playlist - Issues, Julia Michaels

Jangan Lupa Bintangnya Guys
_________________________

Sesil memasukan handphonenya dengan kesal kedalam tas kecilnya setalah membaca pesan dari Allard yang sudah menunggunya di Lobby Apartemen nya. Bagaimana ia tidak kesal, Ia sudah di ajak Justin ke acara itu tapi Allard memaksanya untuk ikut. dengan terpaksa ia menolak tawaran Justin dan lebih memilih Allard. Ia tidak mau namun sialnya di Caffè kemarin beredar rumor bahwa Allard dan Sesil berpacaran salah satu dari mereka mendengar percakapan mereka. Jika ia pergi dengan Justin maka sama saja ia memberikan para wartawan itu makan siang.

Di depan Lobby Sesil melihat kesekeliling mencari keberadaan Allard. Ia melihat Allard menunggunya menggunakan pakaian Formal dan bersandar pada mobil Hitam legam miliknya

 Ia melihat Allard menunggunya menggunakan pakaian Formal dan bersandar pada mobil Hitam legam miliknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Allard!" Allard menengok ke arah Sesil. Ia sedikit terkejut melihat Sesil menggunakan dress pendek tanpa lengan berwarna pink pastel di padukan high heels putih dan tas genggam berwaran pink pastel. Jelek sekali. Allard tersenyum manis dan membukakan Sesil pintu mobil karena ia ingat ini di tempat umum dan banyak yang memperhatikan mereka

Di dalam Mobil mereka sama sekali tidak berbicara. Sesil lebih memilih menatap ke arah luar jendela. Pikirannya masih terpikir tentang percakapannya dengan Allard kemarin di mobil saat Allard mengatarnya pulang. Ia akan membatalkan project mereka jika Sesil tidak menuruti kemauannya.

"Kau bisa mengatakannya pada Justin" Sesil menengok ke arah Allard namun bukannya menjawab ia memilih untuk menengok ke arah kursi yang di belakangnya.

"kau bicara denganku?" tanya Sesil memastikan membuat Allard memutar matanya dengan malas "ah.. Sepertinya begitu. Tadi kau bilang apa? Katakan pada Justin? Tanpa kau suruh aku juga akan memberi taunya!"

ketus sekali, tidak seperti Elsa. Jika saja Allard sedang tidak membutuhkan bantuannya, Allard bersumpah akan membuat gadis di sampingnya terlindas ban mobil mahalnya.

"maaf sir, jangan samakan aku dengan Elsamu itu!" Sesil berucap dengan nada kebencian di sana yang membuat Allard membulatkan matanya. Sialan, hanya ibunya dan gadis yang ada disampingnya yang berani membentaknya.

"Dengar, Sesilia Angelina Hardjodjo aku membutuhkan selama satu bulan kedepan. Kau-"

"Bagaimana jika beberapa hari setelah ini, kita berhenti berhubungan dan kembali seperti rekan kerja biasa? Bukankah itu terdengar menyenangkan?" Allard mengalihkan pandangannya dari jalanan untuk menatap Sesil. "Apa? Anggap saja kita putus. Tapi jangan langsung besok, aku tidak mau terlihat seperti wanita kurang ajar yang sudah diajak untuk bertemu keluargamu lalu memutuskanmu"

Melihat Allard yang hanya diam pandangan Sesil berLih melihat keluar jendela, mereka mulai memasuki pekarangan Mansion yang Sesil tau Mansion ini milik Grandma dan Grandpa, Justin dan Allard. Sampainya didepan pintu utama Mansion itu, pintu mereka dibukakan masing masing oleh para Bodyguard yang menyambut mereka bagaikan ratu dan raja.

My Prince [END]Where stories live. Discover now