My Prince | Part 9 -Little Surpries

9.6K 447 23
                                    

My Playlist - The feeling, Justin Bieber
_____________

Senyuman Justin mengembang tipis melihat Allard yang datang sesuai perkiraannya "Maaf, saya tidak mendengar anda masuk kedalam ruangan" ucap Justin dengan nada yang terkesan meledek. Ia beranjak dari duduknya untuk mengambil amplop yang berada di mejanya.

"Tidak apa, salah saya yang tidak menyuruh Assisten mu untuk berteriak jika ada CEO Fernandez datang" cibir Allard

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Tidak apa, salah saya yang tidak menyuruh Assisten mu untuk berteriak jika ada CEO Fernandez datang" cibir Allard. sembari menunggu Justin, matanya melirik pada Sesil yang sedang membuatkannya teh sedangkan pikirannya melayang memikirkan hal untuk menjahili Sesil.

"Tanda tangan disini" ucap Justin melempar pelan amplop yang ia bawa keatas meja didepan Allard. Allard pun mengambil kertas dan pulpen itu dan mulai menandatanganinya tanpa berniat membacanya.

"kau berselingkuh, Baby"

Langkah Sesil berhenti, ia melirik Justin yang sedang menatap Allard jengah. Sesil takut jika mereka melakukan hal yang di luar pikirannya "maaf Sir, saya tidak mengerti apa yang anda bicarakan"

"Sayang sekali disini lantai tiga puluh, tidak ada media yang akan meliputmu" ucap Justin datar membuat Sesil menatap Allard menang. Justin mengambil kertas yang sudah Allard tanda tangani dan mengeceknya kembali.

Allard mengangkat bahunya acuh, tapi senyum miringnya terukir sembari melihat Sesil yang duduk didepannya "Aku suka practicing, tapi sepertinya Sesil tidak membutuhkannya, bukan begitu Sesil? Actingmu cukup bagus, bahkan terlihat bagus untuk dibilang Acting"

"Alla-" ucapan Sesil terhenti di saat Justin membanting kertasnya ke atas meja dan membuat suara yang cukup kencang.

"Kau sudah menandatanginnya, jadi kau boleh pulang" Sesil meneguk air liurnya susah payah di saat ia mendengar suara dingin milik Justin. Berbeda dengan Sesil, Allard justru terkekeh pelan sebelum beranjak dari tempat duduknya

"Mengapa banyak sekali orang emosi dipagi ini?" Suara Allard terdengar datar namun semua orang tau pria itu pandai dalam meledek, ia menatap Sesil dan memberikan kodenya. Tapi Sesil hanya mengerutkan keningnya tidak mengerti "ayo Baby, kau tidak mau kan melihat kekasihmu turun sendiri?"

Seketika Sesil di kejutkan dengan Justin yang berdiri dan menarik kerah jas yang Allard pakai "berhenti membuat drama didepanku, Sial. Itu memuak kan"

Lagi lagi ucapan Justin sama sekali tidak membuat Allard takut, ia mendengus sinis lalu menghentakan tangan Justin hingga lepas dan memperbaiki jasnya. Tarikan pada Jas dan kemeja itu membuat Allard sedikit tercekik "sayang sekali, keluarga kita sudah tahu tentang itu semua. Mereka suka dengan dramaku, kukira kau sebagai keluarga menyukainya juga"

"Brengsek"

"Kau masih mau disitu atau mau membuktikan ucapanku waktu itu?" Mata Sesil seketika menyalang, menatap Allard yang menaikan alisnya menandakan tantangan dalam kata katanya.

My Prince [END]Where stories live. Discover now