My Prince | Part 5 -Email

12.6K 594 16
                                    

tombol bintangnya jangan lupa 🥰

Playlist - Woman Like me, Little mix
_________________

"Ada apa denganmu bodoh?" Kesal Sesil membuat bibir Justin terangkat menyeringai.

"apa ada sekretaris berani mengatai atasannya?"

"ada, Aku" ia berdecak kesal, matanya menatap badan Justin keseluruhan "biar kupanggilkan pelayan"

"tidak usah, dengan kau ada disini itu saja sudah cukup" Jantung Sesil berdegup kencang, badannya badannya terdiam ketika Justin mengajaknya masuk. Apa apaan ini? Sejak kapan Justin mulai menggodanya?

Sesil berdeham sebentar, ia berjalan masuk kedalam kamar Justin dan menutup pintunya "Ada apa? Mengapa kau tiba tiba sakit? Bukankah kau seharusnya pergi kemarin?"

"Aku terlalu pusing untuk melihatmu bersama Allard" Justin yang terduduk dipinggir tempat tidur, terlihat tersenyum dan mata huzelnutnya terlihat meledek dengan kringat dikeningnya.

"Berhentilah menggoda, kau tahu itu semua hanya pura pura" decak Sesil kesal, ia mengambil tisu diatas nakas lalu berdiri didepan Justin dan mulai mengelap wajahnya yang berkeringat. "Kenapa kau berkeringat sekali dibawah Ac?"

"Sepertinya obatnya mulai bekerja" ucap Justin yang membiarkan Sesil mengelap wajahnya dan juga lehernya. Pria itu terdiam sebentar menatap wajah sahabatnya itu, walaupun hubungan Sesil dan Allard hanya berpura pura tapi Justin tidak suka jika Allard menggunakan Sesil.

"Apa mau kupanggilkan Dr.Shawn?" Sesil menjauh dan membuang tisu itu ditongsampah yang berada didekat pintu.

"Dia sudah datang tadi"

Handphone Sesil bergetar, ia menggapai handphonenya yang berada didalam tas kecilnya. Dihandphonenya terlihat pesan dari sahabatnya yang mengatakan jika ia ingin datang keapartemennya karena kemaren mereka tidak jadi bertemu.

Mata Sesil melirik kearah meja yang bersandar pada tembok. Ia melihat kearah foto yang berada didalam figura. Foto disaat mereka masih kecil, dengan dirinya yang menangis dan Justin tersenyum lebar. "Kau menyimpannya?"   

"Tentu saja"

Sesil mengerucutkan bibirnya, ia mengambil handphonenya dan memfoto foto itu "aku lupa kapan foto ini ambil"

"kau boleh mengambilnya, Aku ada banyak foto kau dan aku sejak kecil. Bahkan saat kita mandi berdua juga ada" Justin menaik turunkan alisnya dan tersenyum jahil melihat Sesil yang segera menatapnya dengan matanya yang membulat.

"aku butuh yang itu!"

"aku hanya bercanda Sesil" lagi lagi Justin terkekeh, melihat Sesil yang malu adalah hiburannya.

"awas sampai aku menemukan foto itu!" Sesil membuang tisu Justin lalu berjalan kembali mendekat pada Justin, Justin menepuk nepuk kasur di sampingnya dengan pelan menandakan meminta Sesil untuk tidur di sampingnya. Sesil pun menurut, ia hendak menaiki tempat tidur Justin disaat secara tiba tiba Justin mencekal tangannya.

"kau pakai baju siapa Sesil?" Kening Justin mengerut melihat kemeja yang Sesil pakai adalah kemeja pria. Sialan! Sesil lupa, sampainya di apart Allard, ia sempat mandi dan mencuri kemeja Allard untuk ia pakai "itu sangat jelas kemeja Pria Sesil"

"i-ini ba-"

Alis Justin bertaut, ia tau siapa pemilik kemeja itu. Ia mendengus sinis "Tunggu sebentar sepertinya ada beberapa bajumu disini"

"Bajuku? Aku sudah lama tidak kesini bagaimana bisa ada bajuku?" tanya Sesil melihat Justin yang pergi masuk kedalam Walk closet nya. "Aku tidak apa apa, aku sehabis ini harus pulang jarena temanku menunggu. Kau tidak perlu menyuruh mereka"

My Prince [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang