Bonus Chapter 2 : Surprise

Depuis le début
                                    

"Kau terlihat senang, mau pergi ke mana?"

Sedikit merasa ragu, namun akhirnya aku menjawab jujur. "Menemui Jungkook oppa."

Sontak mereka semua menahan tawa.

"Ey, kalian dengar itu? Kurasa akan ada adegan romantis setelah ini," ucap salah satu dari mereka.

Tawa pun kini meledak. Aku menutup wajahku karena malu kemudian berlalu meninggalkan mereka yang tampak bahagia karena berhasil menggodaku.

Aku merutuki mereka dalam hati. Sungguh, mereka itu selalu membuat darahku naik hingga ubun-ubun.

Langkahku berhenti begitu sampai di ruang latihan Bangtan. Aku sedikit mengerutkan dahi karena pintu kaca transparan yang biasanya terlihat para member sedang latihan, kini tertutup kain dari dalam. Aku jadi tak bisa melihat apapun di dalam sana.

Kukirimkan pesan pada Jungkook bahwa aku sudah tiba, namun tidak di baca. Aku juga berkali-kali menekan tombol bel dan mengetuk pintu, namun tidak ada respon sama sekali. Mungkin kalah oleh suara musik.

Karena penasaran, aku berniat mendorong pintu dan tepat di saat itu juga benda tersebut terbuka. Menampilkan sosok Hoseok yang hampir jatuh ke belakang karena terkejut.

"Oh, ya ampun. Kau mengagetkanku!" ucapnya heboh.

Aku terkekeh melihatnya.

"Apa Jungkook oppa ada?" tanyaku sembari berjinjit untuk mengintip. Namun respon Hoseok membuat jantungku memompa lebih cepat.

"Jangan lihat!" pekiknya sambil menutup pintu dan menghalanginya dengan tubuhnya. Mata Hoseok membulat sempurna. "M-maksudku mereka sedang ganti pakaian, jadi jangan lihat."

Aku menatapnya kebingungan. "Bukannya ruangan ini ada CCTV-nya?"

"Ah, itu... b-begini..."

Aku menatanya curiga. "Pasti ada sesuatu, ya?"

Ia tampak berpikir keras sebelum menjawab, "I-itu... pokoknya jangan lihat!" Dan setelah itu ia berteriak, "Jungkook-ah, Ji Eun-ah datang."

Aku hanya terdiam sambil memikirkan ucapannya. Pintu kaca ini ditutupi kain karena mereka sedang ganti pakaian, tapi ruangan itu terpasang CCTV. Itu artinya percuma karena masih ada yang melihat kegiatan mereka dan justru hal itu terekam.

Aku heran, kenapa mereka tidak memikirkan hal ini?

"Ji Eun-ah," panggil Jungkook begitu ia keluar.

Aku tersenyum begitu melihat sosoknya. Sedangkan Hoseok sudah hilang entah ke mana, mungkin ia masuk lagi ke dalam.

Pria itu kini rambutnya terlihat rapi dan sedikit mengkilap saat terkena cahaya. Jungkook hari ini memakai kaus pendek dan celana berwarna hitam. Terkadang aku bertanya-tanya, ada berapa pakaian berwarna hitam yang ia miliki.

"Maaf, pasti lama menunggu."

"Tidak, kok."

Ia mengacak-acak rambutku sejenak dan bertanya, "Kita pergi sekarang?"

Aku pun mengangguk menyetujui.

Jungkook meraih tanganku lalu menggenggamnya begitu erat. Sesekali jemarinya mengetuk-etuk seperti membuat nada. Tungkaiku mengikuti langkah besarnya dengan perasaan senang, jarang sekali ia mengajakku pergi seperti ini.

Begitu sampai di tempat parkir yang letaknya di basement, Jungkook segera membukakan pintu mobil untukku. Seperti biasa, sebelum bepergian kami selalu memakai masker atau bahkan topi agar tidak dikenali orang lain.

Magic ShopOù les histoires vivent. Découvrez maintenant