Ch. 44 : Come Back Home

3.3K 465 66
                                    

"If we really aren't meant to be together, why do we have to meet?
Because of this meeting, we are hurting each other."
.
.

Helaan napas keluar dari bibirku untuk kesekian kalinya. Berusaha menahan air mata yang mulai keluar dari pelupuk mataku.

It's the bad day.

Semuanya hancur berantakan. Hari terakhirku sungguh menyedihkan.

Kedua mataku masih cukup sembab. Jujur saja, aku tidak ingin membuat wajahku semakin terlihat menyedihkan.

Kedua tanganku bergerak memasukkan beberapa pakaian ke dalam tas, mengabaikan seorang gadis yang terus berceloteh tepat di depan wajahku. Sebelum aku pergi, setidaknya aku harus mengembalikan pakaianku ke rumah karena jika kutinggal di rumah Hye Ra, mungkin akan mengakibatkan sesuatu yang tidak diinginkan.

"Bagaimana bisa kau menyembunyikan semua ini dariku?!" pekik seorang gadis bernama Yoo Jin. "Kau bilang, kau bukan dari dunia ini. Apa kau siluman, alien, arwah atau semacamnya? Kenapa kau baru memberitahuku?" Aku menjauhkan wajah darinya, melindungi diri dari cairan sakral yang mungkin akan keluar dari bibirnya. Gadis itu terus mengoceh sembari menggerakkan tubuhnya, membuat ranjang yang kami duduki sedikit bergoyang.

Yoo Jin benar-benar terkejut, atau bisa saja ia tidak percaya dengan apa yang barusan kukatakan padanya. Lain dengan Hye Ra yang sudah mengetahuinya, ia hanya duduk terdiam di sampingku.

"Aku sudah menjelaskannya padamu, kan?" ucapku pelan.

"Aku masih tidak percaya ini." Yoo Jin tampak begitu frustasi. "Bagaimana bisa kau—argh! Kau membuat kepalaku sakit."

Refleks, aku tersenyum karenanya.

Jauh di dalam otakku terus terpikirkan, bagaimana aku akan kembali? Benda apa yang akan menabrakku kali ini? Aku terus merapalkan doa dalam hati, berharap hal yang tidak kuinginkan tidak terjadi hari ini.

Tidak apa-apa jika hanya terluka sedikit seperti dulu, tapi bagaimana jika nanti efeknya akan lebih parah? Aku masih ingin hidup dengan normal.

"Kau benar-benar akan kembali?" Kali ini Hye Ra bersuara. "Apa kau yakin?"

Aku mengangguk pelan.

"Apa Jungkook oppa mengetahuinya?"

Refleks gerakan tanganku terhenti, aku menoleh ke arahnya perlahan lalu menggeleng. "Kurasa, tidak."

"Apa maksudmu?" tanya Hye Ra.

Bibirku berusaha mengulas senyum. "Aku sudah mencoba mengatakannya, tapi ia tidak peduli."

Seketika aku teringat apa yang terjadi antara aku dan Jungkook tadi pagi. Pria itu mengucapkan kalimat yang menyakitkan. Aku tahu ia salah paham, tapi kenapa ia tidak mau mendengarkan penjelasanku sama sekali? Ia tidak seperti Jungkook yang kukenal.

"Kalian ada masalah?"

Aku menghela napas pelan. "Ia tahu kalau aku membantu operasi Seol Ji. Ia marah dan mengira kalau aku menyukai kakaknya."

Seketika hening. Keduanya terdiam sembari menatapku.

Begitu aku kembali melanjutkan aktivitas menata pakaian, Hye Ra berkata, "Mianhae." (Maafkan aku.)

Ia menunduk begitu dalam. "Seharusnya aku tidak menceritakan hal itu padanya ketika ia bertanya. Kupikir jika aku mengatakan hal itu, Jungkook oppa akan lebih mengerti dirimu karena ia terus menanyakan apa yang sebenarnya kau lakukan."

Magic ShopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang