Ch. 11 : Love

4.8K 693 60
                                    

"So beautiful, like a stream of rain water. Our crytal clear story.
Will you keep soaking me forever?"
.
.

Tetes air yang jatuh dari langit sudah mulai mereda. Suara gemuruh pun sudah tidak terdengar, hanya menyisakan udara dingin yang masih setia membuat orang diluar sana menggigil karenanya.

Listrik pun sudah menyala, membuat kami berdua kini terlihat dengan jelas.

Aku dan Jungkook kini sedang makan ayam goreng yang tadi aku bawa. Kami berbincang semalaman.

Jungkook bilang bahwa ia sedang menjalani program diet, namun kali ini dia makan paling banyak. Saat aku mengingatkannya, ia justru bilang 'aku bisa diet lagi besok.'

Aku menyuruhnya untuk tidur namun ia bilang ingin menunggu sesuatu bersamaku. Aku masih penasaran apa yang ia maksud itu.

Setelah Jungkook menangis, ia menceritakan kesehariannya bersama para hyung-nya. Sesekali ia tertawa mengingat momen lucu mereka, aku sendiri ikut tertawa sampai perutku merasa sakit.

Ia juga menceritakan betapa bahagianya mereka saat mendapat kemenangan pertama mereka di lagu 'I Need You'.

Aku ingat dengan jelas kejadian itu, aku menyaksikannya di televisi. Bahkan saat nama mereka disebut, aku langsung berteriak karena terlalu bahagia.

Mulai saat itu lah banyak orang yang mulai menjadi ARMY, para idol lain pun menyukai karya mereka dan semakin banyak orang yang mengakui Bangtan.

Dan saat itu juga teori dari MV mereka mulai bermunculan sampai sekarang. Aku jadi penasaran, seperti apa MV mereka kali ini. Apa teorinya semakin sulit?

Sudah berjam-jam kami duduk dan berbincang. Saat badai tadi pun aku terus menyandar padanya, aku khawatir kalau tubuhnya akan pegal nanti.

Salahkan diriku yang terlalu takut dengan suara gemuruh hujan. Bahkan kilau petirnya pun terlihat sangat mengerikan tadi. Membuatku dengan refleks terus menempel padanya, namun Jungkook dengan baik hati terus merangkulku dan membuatku menjadi lebih tenang.

It's a beautiful moment.

Kulihat Jungkook yang kembali melihat layar handphone-nya. Sedari tadi sudah lebih dari lima kali aku melihatnya terus mengecek handphone-nya.

Namun ia hanya menyalakan layarnya tanpa membuka lockscreen-nya. Aku tidak tahu apa yang ia lakukan.

Aku memperhatikan ekspresi wajahnya setelah menatap layar itu. Ia terlihat seperti terkejut.

"Eumpp.." Jungkook menepuk-nepuk pahanya, ia mencoba menelan makanan yang ada dimulutnya.

"O-oppa. Waeirae?" Aku jadi panik melihatnya hampir tersedak. (Ada apa?)

Setelah sukses ditelan, ia menoleh. Menatapku dengan wajah yang sulit ku mengerti. "Nyalakan handphone-mu. Palli!" (Cepat.)

Dengan terburu-buru aku segera menyalakan handphone yang sempat ku matikan karena hujan badai tadi.

Setelah proses menyalakan handphone selesai, ada beberapa notifikasi yang masuk. Membuat benda pipih ini terus berbunyi. Jam menunjukkan bahwa sekarang pukul tepat tengah malah.

Magic ShopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang