Ch. 8 : Danger

5.2K 767 80
                                    

"Whatever other people say. You're the best for me, just the way you are."
.
.

Keadaan dalam restoran sangat ramai. Aku berjalan membawa nampan yang berisi pesanan dari mereka untuk ku hidangkan.

Tadi pagi saat aku dan Jungkook sedang sarapan di cafe biasanya, Taehyung datang dan terus menatap kami.

Kehadirannya sedikit membuatku terkejut, seakan saat itu kami tertangkap basah sedang dating. Wajah Taehyung pun terlihat sangat serius saat menatap kami.

Namun Taehyung hanya mengatakan bahwa kedatangannya untuk membawa Jungkook kembali ke Bighit. Dan aku dengan perasaan sedikit aneh, akhirnya merelakan kepergian mereka berdua.

Aku melirik jam tanganku. Tinggal menunggu tiga jam lagi restoran akan tutup.

Dan pada saat itu tiba, aku dan Bibi lantas sibuk membersihkan meja dan peralatan yang kotor.

Begitu selesai, seperti biasa Bibi Yoon pasti akan memberikan beberapa potong ayam goreng untukku. Ia bilang, "Makanlah yang banyak. Aku kasihan melihat kakimu yang kecil itu."

Sedangkan aku langsung menerimanya dengan senang hati karena untuk seminggu ini aku akan tinggal sendirian dirumah.

Aku menatap keluar restoran dengan pasrah, lagi-lagi hari ini hujan. Aku kembali berjalan ke dalam untuk mengambil jaket milikku.

"Ji Eun-ah." Bibi Yoon memanggilku.

Aku menoleh. Mendapati Bibi yang sedang memegang payung. "Ne?"

Bibi Yoon menatapku ragu. "Apa kau yakin ingin pulang disaat hujan seperti ini?"

Memang hujannya tidak terlalu deras. Tapi angin dinginnya masih sanggup menembus kulit.

Tapi aku tidak peduli. Aku hanya ingin pulang dan tidur lebih awal karena aku merasa tubuhku saat ini sangat lelah dan butuh istirahat.

Lagi pula aku suka hujan.

Aku mengangguk padanya. "Aku sangat mengantuk. Jadi aku ingin tidur lebih awal."

Ku lihat Bibi Yoon yang kini berjalan ke arahku. "Ini."

Bibi Yoon memberikan payung yang ia genggam padaku. "Pakai ini. Semoga saja hujannya tidak semakin deras, jaga kesehatanmu. Jika kau sedang sakit, kau bisa menghubungiku untuk libur kerja."

Aku tersenyum. "Ne. Kamsahamnida."

Aku pun segera memakai jaketku. "Imo. Aku pulang dulu."

"Ne. Joshimhae ga." (Ya. Hati-hati dijalan.)

Aku berjalan ke arah pintu restoran. Sebelum aku membukanya, aku melihat seorang pria berdiri memunggungiku tepat di depan restoran.

Wajahnya tidak terlihat. Yang terlihat hanyalah pakaian yang aku yakin bahwa itu cukup tebal disaat hujan seperti ini.

Kupikir bahwa dia adalah orang yang sedang berteduh untuk menghindari hujan. Mungkin aku harus menyuruhnya masuk karena udara di luar cukup dingin.

Saat aku membuka pintu restoran, ia langsung menoleh ke arahku.

Begitu aku melihat wajahnya, aku tersentak dan terpaku seketika.

Pria yang berdiri dihadapanku ini adalah pria yang sama yang menemuiku dan Jungkook di cafe tadi pagi.

Kim Taehyung.

Magic ShopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang