Ch. 20 : I Like It (Pt.2)

3.6K 559 44
                                    

"This is the first time. Even though I lost it, I don't care because you did it.
This is my first kiss."
.
.

Suara musik terdengar begitu keras di ruangan yang berdinding kaca, suara hentakan kaki para member terdengar begitu menggema.

Aku menatap gerakan mereka yang begitu powerful. Taehyung dan Jimin saling berhadapan, mereka berjalan dengan gerakan berputar sambil menyanyikan bait lagu mereka.

Lalu setelah itu, Jungkook dan Jin berdiri sedangkan para member lain mulai mengerubungi mereka. Kemudian semua member membungkuk dan menyisakan Jin yang berdiri sambil mengangkat tangannya ke atas.

Musik pun berhenti, aku memberi tepuk tangan pada mereka. Para member berjalan ke arahku dan aku menyodorkan beberapa botol air mineral pada mereka.

"Bagaimana? Keren, kan?" tanya Hoseok.

Aku mengacungkan kedua jempolku dan berkata, "Sangat-sangat keren."

Mereka baru saja menunjukkan dance untuk lagu comeback yang akan dirilis pada bulan Mei nanti padaku. Ini sangat keren, aku bisa melihat hal ini lebih dulu sebelum mereka merilisnya.

Ku menatap Namjoon yang baru saja meminum air dari botolnya. "Geunde, oppa. Apa tidak masalah aku mendengar lagu kalian lebih dulu?" (Tapi.)

Pria itu tersenyum. "Tentu saja. Kau sudah jadi bagian dari kami, jadi itu tidak masalah."

Aku menatapnya cemas. "Tapi, aku juga ARMY. Dan lagu tadi terus terngiang-ngiang di pikiranku."

Love you so bad. Love you so bad.

Ahh.. Ini benar-benar membuatku khawatir. Aku takut, kalau tiba-tiba aku menyanyikan lagu ini saat di tempat umum.

Yoongi tertawa. "Bukankah itu bagus? Itu artinya lagu kami akan mudah diingat oleh orang lain."

Benar juga. Tapi aku tetap khawatir. Karena aku sadar, aku adalah tipe orang yang suka bersikap spontan.

"Aku mau ke studio sebentar. Ada yang mau ikut?" tanya Namjoon.

Yoongi mengangguk. Ia akan ikut dengan Namjoon, kurasa mereka ingin membuat lagu atau mungkin sekedar mengedit beberapa bagian lagu. Sedangkan yang lain mengatakan mereka ingin makan di luar.

"Jungkook-ah. Bagaimana denganmu?" tanya Jimin.

Jungkook menggeleng. "Ani, aku disini saja." (Tidak.)

Jimin mengangguk. Setelah itu semua member keluar dari practice room, kini hanya ada aku dan Jungkook di ruangan ini.

Jungkook menunduk sambil menyandarkan tubuhnya pada dinding kaca di sampingku. Rambut hitamnya menutupi wajahnya.

"Minumlah." Aku menyodorkan botol air mineral padanya.

Jungkook terkekeh lalu mengambil botol itu dan segera menegak isinya sampai habis setengah.

"Kau pasti begitu lelah."

Ia tersenyum. "Ini sudah biasa."

Terkadang aku merasa kesal terhadap orang lain yang suka merendahkan para idol. Mereka tidak tahu bagaimana sulitnya menjalani training dan berusaha sekuat tenaga demi debut. Bahkan setelah debut pun, para idol harus latihan lebih ketat lagi demi kesuksesan perform mereka.

Orang lain memang selalu saja berbicara seenaknya tanpa mempedulikan fakta yang sebenarnya. Mereka sungguh memalukan.

Aku menyibak rambut Jungkook yang basah karena keringat agar tidak menutupi dahinya. "Beristirahatlah dulu."

Magic ShopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang