Ch. 16 : Am I Wrong?

4K 582 38
                                    

"Haters gon' hate.
Players gon' play.
Live a life.
Good luck!"
.
.

Suara denting jam dinding mengisi kehampaan ruang yang dilengkapi dengan komputer, speaker dan beberapa alat lainnya.

Pria bermata bulat itu tidak tahu apa yang membuat pikirannya kacau. Ia hanya duduk menatap layar komputer dalam diam, pikirannya sudah melayang entah kemana. Dan ada satu hal yang tidak ia sadari, di ambang pintu ada seseorang tengah menatapnya intens.

Penasaran apa yang membuat sang maknae terus melamun, akhirnya pria itu memutuskan untuk menghampirinya.

Dilihatnya layar komputer yang menampilkan hasil karya lagu yang berhasil diciptakan oleh maknae-nya beberapa hari yang lalu.

Pria itu menghela nafas. "Jungkook-ah."

Mendengar namanya dipanggil, lamunannya pun buyar. "Ah.. hyung," jawabnya sambil memutar kursi untuk menatap seseorang yang memanggilnya, hyung tertua.

"Ada apa, hyung?" tanyanya.

Pria itu terkekeh. "Bukankah aku yang seharusnya bertanya padamu, ada apa?"

Jungkook terdiam, lalu beberapa detik kemudian ia hanya mengendikkan bahunya.

Member tertua, Jin. Ia mengambil salah satu kursi lalu duduk berhadapan dengan Jungkook. Ia menatap adiknya yang terlihat kacau.

"Ceritalah," pintanya.

Melihat Jungkook yang seperti ini, ia jadi ikut bersimpati. Barang kali ia bisa memberikan solusi. Jin melanjutkan dengan bangga, "Meskipun aku orang yang sering bercanda. Tapi kau bisa mengandalkanku."

Jungkook terkekeh mendengar penuturannya, ia menggeleng. "Gwaenchana." (Aku baik-baik saja.)

Ia tidak menyangka jika setelah mengucapkan kata barusan, telinganya terasa hampir pecah.

"Ya! Neo geojimal!" teriak Jin dengan suara cempreng yang khas. (Hei! Kau bohong!)

Jungkook menutup telinganya karena terkejut. Ia tidak menyangka bahwa kata 'gwaenchana' akan berakibat seperti ini.

Sungguh tragis.

Ia menatap Jin dengan kesal. "Hyung, kau hampir merusak telingaku."

Sedangkan Jin sendiri ikut menatap Jungkook kesal. "Pembohong. Bilang saja kau tidak yakin untuk bercerita padaku."

"Aku berkata jujur," kilah Jungkook.

Jin menghela nafasnya kasar. "Kau mengatakan kalau kau baik-baik saja, tapi gestur kepalamu menggeleng, bukan mengangguk. Itu artinya kau bohong. Aku benar, bukan?"

Jungkook terpaku mendengar ucapan hyung-nya.

Jin kembali berkata, "Aku tidak menyangka bahwa kau tidak percaya padaku."

Pria itu segera bangkit dari duduknya dan segera pergi dari ruangan yang bernama 'Golden Closet' tersebut. Ia mengabaikan Jungkook yang terus memanggilnya. Begitu keluar dari ruangan Jungkook, Jin menutup pintunya dengan kasar hingga membuat suara debuman yang keras.

Jungkook menatap pintu itu dengan heran. Mungkin hyung-nya itu merasa jika niat baiknya tidak dihargai olehnya. Atau mungkin barangkali hyung-nya itu sedang dalam keadaan kacau seperti dirinya.

Tapi, Jungkook merasa jika hyung-nya kali ini terlihat begitu sensitif.

'Apa mungkin hyung sedang PMS?' batinnya.

Magic ShopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang