36

2.6K 239 10
                                    

Typo adalah salah satu bakatku yang sering muncul

.
.
.



Ada banyak sekali yang Taehyung pikirkan, masalah kedua orang tuanya, dan juga hubungannya terhadap Jungkook. Rasanya sulit sekali, Taehyung hanya ingin keluarganya baik-baik saja.

Selain itu, Taehyung juga pusing memikirkan arti mimpinya, dia akhir-akhir ini terlalu sering bermimpi mengenai neneknya, padahal neneknya sudah lama meninggal.

.

"Tae" Jungkook memutuskan untuk memanggil Taehyung kembali, dan lagi, Taehyung tidak memberi respon. Jungkook memberanikan diri mendekati Taehyung, dan ternyata dia sedang asyik melamun.

"Tae" Panggil Jungkook lagi, kali ini dengan suara yang lebih keras.

"Ya... Oh Jung, ada apa?" Taehyung terlihat kelabakan sendiri.

"Kenapa melamun? Butuh teman cerita?" Jungkook bertanya dengan lembut dan Taehyung hanya menggeleng, dia tidak ingin bercerita apapun pada Jungkook untuk saat ini. Takutnya nanti Jungkook jadi merasa tidak enak atas apa yang terjadi terhadap keluarganya.

"Hanya sesuatu yang nggak penting" Jawab Taehyung.

"Kalau nggak penting, kenapa dipikirkan? " Tanya Jungkook lagi, karena tidak puas dengan jawaban Taehyung.

"Tiba-tiba saja terpikir, ya masa aku harus mikirin kamu terus" Balas Taehyung tersenyum, dengan menaik-naikan alisnya.

"Lah kok aku, apa urusannya?"

"Kamu kan penting, dalam hidup aku"

"Receh tau gak" Canda Jungkook, Taehyung ikut tertawa. Jungkook benar, kalimat itu bukan cuman sekali Taehyung ucapkan, saat masih pacaran dulu Jungkook pernah mendengarnya.


Padahal Jungkook salah tingkah dengan gombalan receh macam itu, tapi ditutupinya.

"Oh iya kook, tugas sekolah dah dikerjain?"

"Udah dong"

"Tumben, biasanya kan selalu nyontek punyaku" Sombong Taehyung.

"Udah enggak sekarang, lagian aku juga udah berhenti nemenin om Hwandi"

"Beneran?" Taehyung terlihat senang.

"Iya... Jimin bayarin semua hutang aku, dia baik banget, aku hutang budi sama dia. Tapi aku bakal usahain bayar" Jungkook beebicara tentang Jimin sambil tersenyum, Taehyung kan jadi cemburu.

"Maaf ya, aku gabisa bantu apa-apa"

"Hey, gaperlu. Harusnya aku ya—" Jungkook diam, dia hampir saja keceplosan.

"Harusnya kamu apa?" Taehyung tidak suka Jungkook seperti tidak ingin dirinya berkontribusi, seperti Jimin.

"Bukan apa-apa" Jungkook tidak tau apa Taehyung mengetahui apa yang terjadi antara ibu Jungkook dan ayahnya Taehyung. Tapi diam lebih baik.

Tidak lama Irene datang, dengan rambut yang dikuncir. Taehyung langsung mengingat kalau dia harus mengatakan sesuatu yang penting pada gadis itu.

Jungkook dapat melihat wajah Taehyung terfokus saat melihat sesuatu yang berada dibelakangnya, meskipun sebentar. Jungkook menoleh kebelakang dan ternyata Irene, pantas saja.

Serendipity [kth•jjk] ✔Where stories live. Discover now