Part 9 kenyataan

1.1K 108 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE,COMEN AND SHARE KE TEMEN TEMEN KALIAN AGAR BISA IKUTAN DALAM KISAH ALVANO)🤗

HAPPY READING GYUS!!!

*******
Benar apa kata vano tadi sepuluh menit ia sudah berada di kediaman rumah shela.
Kini Shela sudah berada di ruang tamu tak sengaja tatapan Shela bertemu dengan mata vano.

" Bu Shela berangkat dulu ya Bun" ucap Shela sambil mencium tangan bundanya itu.

" Ini pacar kamu dek?" Tanya Mira ibunda dari Shela.

"Iya tan, saya pacar Shela" belum sempat Shela menjawab pertanyaan mira, sudah terlebih dahulu di jawab oleh vano.

" Wah kamu kok ga bilang dek kalau punyak pacar se ganteng ini" ucap Mira dengan senang, sedangkan vano hanya tersenyum melihat ekspresi shela.

" Nama kamu siapa nak?" Tanya Mira bunda Shela.

"Nama saya Alvano Radit aditiya" balas vano sopan.

Kini Shela dan vano berjalan keluar dari rumah Shela. Shela mengerutkan. Ke dua alisnya karna tak melihat motor vano melainkan mobil mewah yang bewarna putih.

"Motor kamu mana" tanya Shela heran
Sedangkan vano hanya tersenyum menatap Shela.

" di rumah" ucap vano santai.

"La terus kamu ke sini naik apa?" Tanya Shela heran.

"Naik mobil" balas vano lembut.

" Kenapa bawa mobil?" Tanya Shela lagi yang membuat vano gemas kepada gadis di sampingnya ini.

" Kamu lihat ga sekarang lagi gerimis, aku gak mau ngebahaya-in kamu di jalan naik motor" ucap vano lembut kemudian melepaskan jaket kulit hitamnya dan menaruh di atas kepala Shela agar tidak terkena hujan.

Kini mereka sudah sampai di tempat pusat pembelanjaan.banya pasangan mata melihat Shela dan vano kagum.

"Ya ampun cocok banget mereka"

"Ceweknya cantik, cowoknya ganteng"

"Asli keren njir"

" Itu yang di sebelahnya pacarnya?"

"Kirain jomblo teryata udah punya pacar "

Banyak lagi bisikan demi bisikan yang memandangi Shela dan vano. Kini mereka sudah berada di Timezone

******
Langka Shela terhenti saat melewati pintu kamar Adit yang terbuka lebar, kini Shela melangkah kan kakinya ke dalam kamar Adit. Nampak di sana tidak ada siapa siapa terkecuali laptop yang berada di atas meja.

Kini Shela sudah duduk di depan laptop yang berlogo apel dengan setengah gigitan. Tangan Shela kini membuka galeri nampak di layar kaca laptop abanya terdapat dua sosok anak kecil yang tertawa puas tak lupa mereka saling berpelukan dengan memakai topi ulangtahun.

Saat Shela melihat lihat fotonya dengan abanya terukir senyum yang berasal dari bibir kecil Shela.

" Meskipun gue selalu bikin Lo kesel tapi gue sayang Lo bang" ucap Shela

Shela tersenyum saat mengingat dirinya yang masih berusia lima tahun yang sedang di ganggu oleh teman laki lakinya kemudian Adit yang berada tak jauh darinya segera menarik Shela ke belakang punggung Adit, untuk melindungi adik kesayangannya tanpa Shela duga Adit memukul laki laki itu sampai mereka berlari menghindari Adit dan shela.

Senyum Shela mulai luntur saat tak sengaja melihat notif dari laptop Adit. Tak butuh waktu lama Shela membaca semua pesan dan di saat itulah kelopak mata Shela mengeluarkan setetes demi setetes air mata.

Kini Shela merasa hancur sehancurnya ia tak ingin berpisah dengan Abang ke sayangannya, Abang yang menjadi perisai hidup Shela, Abang yang selalu menyayangi Shela, Abang yang selalu mengingat kan Shela untuk bangun subuh agar bisa melaksanakan  sholat berjamaah,Abang yang selalu ada di saat Shela terpuruk,  Shela menangis sejadi jadinya dengan kedua tangan yang membekap mulutnya agar tak mengeluarkan suara.

*******
Dengan langka Gonta ganti Shela berjalan menyelusuri kolidor sekolah. Kini Shela duduk di kursinya putih dengan pandangan kosong.

Bagai mana bisa dia harus mengambil Abang kesayangannya setelah beberapa tahun dia pergi meninggalkan shela,bunda dan abangnya.

Tampak dari kejauhan vano melihat seorang gadis dengan rambut coklat yang di ikat tak lupa jam tangan warna merah yang melingkar di pergelangan gadis itu.

" Diem aja neng" ucap vano yang tak di respon oleh Shela.Kini pandangan vano beralih melihat  wajah shela

"Shel"panggil vano dengan menyentuh punggung Shela.

"Van Lo pernah ga si ngerasain orang yang Lo benci kembali hadir di hidup Lo dan ngambil apa yang lo punya" ucap Shela dengan pandang lurus ke depan tanpa menoleh menghadap vano.

Kedua alis tebal vano menyatu ia bingung kenapa Shela mengucapkan kata kata seperti itu.
Dengan tangan besarnya vano memegang kedua pundak Shela agar vano dapat melihat wajah shela.

"Shel Lo ada masalah?" Ucap vano lembut, sedangkan Shela hanya diam.

"Gue ga mau dia pergi Van gue ga mau!" Ucap Shela dan sekeika itu air mata shela turun begitu saja. Vano yang melihat Shela menangis segera mendekap tubuh Shela.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. JANGAN LUPA VOTE COMEN AND SHARE KE TEMEN TEMEN KALIAN






ALVANO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang