part 48 sekenario

307 20 0
                                    

ya,dia adalah Alvano Radit Aditiya yang sekarang berdiri di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ya,dia adalah Alvano Radit Aditiya yang sekarang berdiri di sampingnya.pandangan mereka menatap satu sama lain seakan akan mengisyaratkan beberapa kalimat yang ingin mereka katakan.dapat Vano lihat mata gadis itu memancarkan sebuah ke kecewaan yang begitu dalam.beberapa detik Shela mulai tersadar dengan cepat ia mulai memutuskan kontak mata dengan Vano.lihat saja pandangan gadis itu mulai terlalih mengarah kaca bus.

"Shel"

panggil Vano yang tak di hiraukan oleh Shela.

"aku tau aku salah tapi aku bisa jelasin Shel"  gumam Vano meskipun ia tahu jika gadis ini tidak akan merespon ucapannya.tapi ia yakin kalau gadis ini mendengarkan semua ucapannya.

"ayo kita bicarakan ini baik baik" bujuk Vano.

jujur Shela menahan mati matian tangisannya agar tidak pecah.setiap kalimat yang keluar dari bibir Vano membuat ia tak tahan untuk berteriak dan mengatakan semua kalimat demi kalimat yang ia tahan.

Vano diam bukan karna ia capek untuk membujuk Shela.tapi ia diam karna tidak ingin membuat gadis ini menjadi bahan tontonan di bus.ya,seperti inilah suasana di Bus mereka sama sama diam seakan akan tidak mengenali satu sama lain.seakan akan kata kita berubah menjadi kata aku dan kamu.

dua puluh menit akhirnya Bus yang mereka tumpangi sampai di daerah komplek perumahan Shela.dengan cepat Shela segerah turun di ikuti dengan Vano.

kedua kaki Shela berjalan begitu cepat sehingga membuat Vano harus sedikit berlari agar bisa meraih tangan Shela.

"ayo kita bicarain baik baik ya.aku bisa jelasin semuanya"

"jangan kayak gini" lanjut Vano

ucapan Vano barusan membuat Shela menghadap ke arah Vano.dengan kasar Shela menarik tanganya agar terlepas dari genggaman cowok itu.

"kamu tau kan dulu aku pernah bilang ke kamu jangan ada sesuatu yang harus di rahasiakan" jeda Shela

"tapi apa? kamu malah nyembunyiin hal yang kayak gini? aku capek Van" lanjut Shela.

tubuh Vano mulai menegak saat mendengar akhir dari kalimat yang Shela ucapkan barusan.bukan bukan ini yang ia mau ia tidak ingin jika hubunganya dengan gadis ini harus selesai.

saat melihat Vano diam dengan pandangan yang Shela tak tau apa itu.tak ingin berlama lama Shela segerah berjalan menjauhi Vano yang masih diam mematung.

beberapa detik Vano mulai tersadar dari lamunannya.yang ia lihat pertama kali sudah tidak ada Shela di hadapannya.dengan cepat Vano segerah berlari mengejar Shela.

"Shela" panggil Vano

****

pintu pagar sudah di tutup kasar oleh Shela.bersamaan dengan itu tangisannya mulai pecah.air mata yang ia tahan selama ini mengalir deras membasahi pipi putihnya.

ALVANO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang