Epilog

4.4K 351 510
                                    

Cieeeee yang baca ending sambil nangis:D

Gimana?

Siap baca epilog?

Semoga ada pertumpahan air mata lagi ya di part ini😂

Siapa yang sayang sama utusannya mimi peri?

Siapa yang ga mau kehilangan utusan mimi peri?

KOMEN!

💌💌💌

Acara prom night yang ditunggu-tunggu oleh siswa dan siswi SMA Central sudah tiba. Mereka semua sangat bahagia menjalankan acara ini, terlihat dengan jelas dari pancaran wajahnya yang berseri-seri. Ada yang berpasang-pasangan, ada yang bersama teman-temannya. Tak jarang, banyak juga yang sendirian karena malas untuk beramai-ramai.

Penampilan mereka pun menambah mewahnya acara ini. Perempuan memakai gaun, laki-laki memakai jas.

Hingga tibalah acara yang sangat ditunggu-tunggu oleh semuanya. Yaitu, pengumuman untuk siswa dan siswi terbaik juga terfavorit. Tak jarang juga, biasanya ada pasangan terbaik dan terfavorit yang membuat mereka iri saat melihat pasangan itu dan memberikan inspirasi bagi yang lain.

Hanya satu orang yang malas-malasan mengikuti acara ini. Jika bukan dipaksa oleh sahabat-sahabatnya, Helen lebih memilih di kamar dari pada menghadiri acara ini dan berakhir teringat akan kenangan-kenangan bersama sahabatnya yang sudah tenang di sana.

"Ya, temen-temen. Pasangan terfavorit sudah diraih oleh Bilan Gabriel dan Nita Faranisa. Keduanya dari kelas XII IPA 2 ya. Pasangan itu sangat digemari dan bikin iri orang lain. Sekarang kita lanjut ke pasangan terbaik, kalian sudah siap?!"

"SIIIAAAAAP."

"Pasangan terbaik ini selalu menginspirasi orang-orang. Bahkan, pasangan ini suka bikin iri kalo mereka udah berdua. Bukan, mereka bukan pasangan romantis pada umumnya. Bahkan, yang saya tau mereka bukan pacaran loh guys! Siapa sih yang gak tau mereka? Pasangan yang setiap harinya suka teriak-teriak sambil lari-lari di sepanjang koridor kelas. Mau di koridor kelas sepuluh, sebelas, apa lagi koridor kelas dua belas. Mereka adalah Helena Gladista juga.. Aldi Anindito. Kepada Helena, silahkan menaiki panggung."

Adiba yang melihat Helen yang sedang melamun tersenyum nanar. Ia mengusap bahu Helen. "Hel, lo disuruh ke panggung. Sana naik."

Helen mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia mengedarkan pandangannya, ternyata semua orang sudah menatapnya. "Ngapain?"

"Lo jadi pasangan terbaik, sama.. Aldi."

Helen menghela napas kasar. Ia beranjak dari duduknya untuk menaiki panggung. Sedari tadi ia hanya melamun, sampai-sampai tidak sadar jika Bilan dan Nita berada di panggung. Helen berdiri di samping Nita, mengedarkan pandangannya kepada penonton yang sedang tersenyum ke arahnya, seolah sedang menguatkan. Seketika Helen ingin menangis kembali.

"Seperti yang kita tau.. kalo Aldi sudah meninggalkan kita semua. Keceriaannya ketika di sekolah sudah menjadi ciri khas dia. Keusilannya kepada Helen sudah menjadi kebiasaan dia. Dan kebegoannya sudah melekat pada dirinya, hanya karna ingin membuat kita tertawa sama tingkahnya. Sedikit cerita, gue tuh suka kesel sama dia kalo di kelas, kalo gue bawa coklat dia suka main ambil aja, tapi gak lama dari situ, dia suka ngasih uang, sebagai ganti coklatnya yang udah dia ambil. Ya gue tanya aja, itu coklat buat siapa sih, karna gue gak suka liat dia makan coklatnya, setiap udah ngambil coklat pasti dia keluar kelas. Terus dia jawab, katanya 'buat cewek yang suka kejar-kejaran di koridor sama gue'. Kadang, temen-temen gue suka iri sama cewek itu. Ya, gue jujur lah, Aldi itu ganteng terus lucu lagi, gak jarang cewek-cewek banyak yang nyimpen rasa sama dia." Pembawa acara itu tertawa sambil mengusap air matanya. "Gue jadi rindu sosok Aldi."

Mr. Bandana [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang