39. Pertandingan💌

1.6K 174 29
                                    

"Lo bawa pisang goreng kan?" tanya Aldi, lalu duduk di samping Helen. Seperti biasa, mereka sering mengobrol di depan kelas Helen walaupun ujung-ujungnya pasti ada perdebatan.

Helen menganggukkan kepalanya. Ia mengeluarkan kotak bekal yang berisikan pisang goreng untuk Aldi. Hari ini adalah hari pertandingan basket terakhir untuk angkatan Aldi, karena setelah ini, kelas dua belas harus fokus untuk menghadapi ujian.

Kali ini, Helen sedang menjalankan hukuman yang ketiga, yaitu menonton Aldi tanding basket antar sekolah, dan SMA kebanggannya menjadi tuan rumah. Helen sudah menjalankan dua hukuman di minggu-minggu sebelumnya. Yang pertama, sudah memperbolehkan Aldi untuk masuk ke ruangan yang ada di kamarnya. Kedua, ia selalu mengajak Aldi apabila ke rooftop pamannya.

"Swiapwa nwih ywang bwikwin?" tanya Aldi sambil mengunyah pisang gorengnya.

"Gue dong. Enak gak?"

Aldi menganggukkan kepalanya. "Enak kok. Besok kan minggu, gue ke rumah lo ya. Mau minta dibikinin pisang goreng lagi."

"Ada syaratnya," kata Helen sambil menatap Aldi yang sedang meminum air putih miliknya.

"Apa tuh? Gue lakuin dah, demi pisang goreng buatan lo."

Helen terkekeh kecil lalu menepuk bahu Aldi dengan semangat, "Tim lo harus menang!"

Aldi menatap Helen lalu mengangguk semangat. "Oke! Tapi, kalo tim gue menang, harus ada imbalannya dari lo."

"Apa? Bikin pisang goreng yang banyak?" tebak Helen.

"Bukanlah! Sini, gue bisikin," kata Aldi menyuruh Helen untuk mendekat.

Helen mendekati Aldi. Ia mendengarkan baik-baik apa yang dikatakan oleh Aldi. Setelah selesai, Helen memelotot. Aldi yang akan mendapat serangan dari Helen langsung berlari ke arah lapangan basket karena sebentar lagi pertandingan akan dimulai.

"WAJIB DILAKUIN YA!" teriak Aldi saat ia berada di depan kelasnya tanpa menoleh kepada Helen.

Helen mencebik kesal saat Aldi berteriak seperti itu. "Aldi sialan!"

💌💌💌

Suara riuh penonton terdengar ramai di SMA Central saat pertandingan sudah dimulai. Sekarang ini, SMA Central sedang melawan SMA Gemilang. Kedua tim belum mencetak poin. Kelihaian mereka dalam memainkan bola basket sangat terlihat dengan jelas. Penonton perempuan banyak yang berteriak histeris saat laki-laki idolanya terjatuh karena tidak hati-hati saat berlari.

Helen, Adiba, dan Nita, termasuk penonton yang kalem-kalem saja, tidak seperti penonton perempuan yang lain. Helen tersenyum bangga saat Teyo mencetak poin untuk tim sekolahnya. Tim basket dari SMA Central memang dicampur. Dari kelas sepuluh sampe kelas dua belas ada.

"Curang lo!" pekik Helen saat melihat tim lawan mendorong Aldi dengan sengaja, membuat Aldi jatuh tersungkur.

"KALO MAU MENANG JANGAN MAIN CURANG DONG!" teriak Nita. Membuat perempuan-perempuan dari SMA Gemilang yang ada di sampinya mendelik kesal.

"Ih, idola gue jatoh masa! KAK ALDI SEMANGAAAAAT!"

Laki-laki yang curang itu digantikan oleh pemain pengganti. Pertandingan dimulai kembali.

Helen menoleh ke samping kanannya. Ternyata kelas sebelas. "Lo ngefans sama Aldi?"

Perempuan berambut pendek itu mengangguk sambil tersenyum manis. "Iya! Eh, kakak pacarnya Kak Aldi kan?"

Mr. Bandana [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang