16. Kembalinya Utusan Miper💌

2K 220 12
                                    

Helen melangkahkan kakinya menuju meja belajar, bukan untuk mengerjakan tugas sekolah tapi Helen mengambil novel yang diberi oleh Andre lalu duduk di sofa kecil yang ada di kamarnya. Sebelum membuka novel tersebut, Helen membaca sinopsis novel yang berada di sampul bagian belakangnya terlebih dahulu.

‘Kehadiranmu adalah takdir yang tak pernah ku sangka. Seperti bintang dilangit, kamu adalah gadis yang menghiasi hari-hariku. Tapi ketakutanku adalah kamu jatuh pada pelukan yang salah. Aku akui tak mudah menjaga dirimu jika sepenuhnya kamu bukan milikku, tapi aku tak bisa menjagamu selamanya. Takdir bekerja di luar nalar manusia. Alurnya kadang bisa diduga, tapi tak jarang akhirnya tak tertebak’

“Gue gak ngerti sumpah,” kata Helen sambil terus mencoba memahami sinopsis itu. Ia membuka bab pertama lalu membacanya dengan seksama.

“Assalamu’alaikum calon makmum.”

Helen menutup bukunya lalu menoleh ke arah sumber suara, ”Wa’alaikumsalam. Ngapain lo?!”

“Berdiri.”

Helen berdecak kesal. ”Maksud gue, ngapain lo kesini?”

Aldi membuka pintu kamar Helen lebih lebar lagi, ia melangkahkan kakinya lalu membaringkan tubuhnya di kasur Helen. ”Tidur.”

“Oh,” jawab Helen lalu membuka lagi novel tersebut.

“Wah gak ketemu seminggu lo ada perubahan juga ya. Jadi mau baca novel!” ucap Aldi sambil memperhatikan Helen yang fokus membaca.

“Hm.”

Aldi mengerucutkan bibirnya mendengar Helen hanya menanggapinya seperti itu saja, ia merubah posisinya menjadi duduk. ”Siapa aja orang yang pernah masuk ke ruangan itu?”

Helen mendongakkan kepalanya menatap Aldi lalu melihat ke arah yang dimaksud Aldi, ia membuka halaman selanjutnya lalu berkata, ”Gue doang.”

“Keluarga lo gak boleh ada yang masuk?” tanya Aldi sambil menghampiri pintu ruangan tersebut.

“Enggak. Cuma satu orang yang boleh masuk ke situ,” jawab Helen lalu menutup buku novel tersebut. Ia tidak fokus membaca lagi karena Aldi terus saja berbicara.

Aldi menyandarkan tubuhnya di pintu itu sambil bersedekap dada. ”Siapa?”

“Kepo lo, onta! Sono keluar gue mau tidur.”

“Lo gak rindu gue apa?”

Helen menggelengkan kepalanya.”Enggak tuh!”

“Aaaaaaa I miss you to, Helen!”

“Gila!”
                                                                  💌💌💌

Aldi dan teman-temannya baru saja selesai mengikuti ekstra kulikuler basket. Aldi, Bilan, dan Regan memutuskan beristirahat, mereka duduk dimotor masing-masing. Mereka menolehkan kepalanya saat mendengar pekikan dari wanita yang berada di samping Regan.

“Ya Allah, lutut kamu luka gini kok gak diobatin sih? Gimana kalo infeksi?”

Aldi terkekeh melihat raut wajah Tata. ”Tadi Regan jatuh pas lagi lari. Guling-guling gudubrak. Kasian lho, Ta, lantainya.”

Regan memelototi Aldi yang berada disampingnya. ”Jahat lo.”

“Eh, gue duluan ya, udah ditungguin Nita nih.” Bilan menatap Regan dan Tata bergantian. ”Sana kalian pulang. Obatin tuh, Ta, lukanya.” Setelah itu Bilan menatap Aldi. ”Lo suka Helen gak sih?”

“Enggak.”

Bilan mengernyit bingung. ”Enggak salah lagi kali ah.”

“Suka, sayang, sama cinta itu beda, Lan,” katanya dengan nada so bijak.

Mr. Bandana [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang