27

1.6K 390 98
                                    

— EXTRAORDINARY RICH BOY

Written by Yan Zhang

.

Chenle beranjak bangkit dari tekukan lututnya dan mendekati seorang dokter yang menangani perawatan Zhenli. "Terima kasih, Dokter Lee." Maniknya bergulir pada namja yang berdiri di samping Dokter bernama Lee Minseok yang tertera pada name tag di dada kirinya. "Oh, kamu juga datang ke sini ya—"

"—Mark Lee."

Namja berparas tampan dengan bersurai hitam legam mengukir senyum tipis di bibirnya. "Ya, lama tidak berjumpa denganmu, Earl Zhong." Tunduknya, sang ayah di sebelahnya pun ikut bertunduk. Kembali berdongak, "Dan, selamat datang kembali."

"Terima kasih." Ucap Chenle tulus sembari melangkah maju mendekati ayah dan anak bermarga Lee itu. Manik deep black-nya melirik Minseok dengan ujung matanya, kepalanya menoleh perlahan. "Dokter Lee."

"Ya, Earl ?" Respon ayah Mark itu.

"Aku sudah mendengar dari Pengacara Bae, kamu menyerahkan diri pada Jaksa Agung Na?" Tanya Chenle, menunggu jawaban dari pria paruh baya di hadapannya yang bertunduk.

Diam-diam menggigit bibir saat ia bertunduk, jakunnya naik-turun menelan salivanya sendiri. "Saya—" Minseok yang merasa Chenle menatapnya dengan tajam langsung bertekuk lutut dan bersujud di kaki Chenle. "Saya minta maaf! Waktu itu saya tidak menghentikan Park Sehun ketika pria itu mematikan medical vital sign monitor dan—dan—" Salah satu tangannya meremas ujung celana bahan hitam milik Chenle, perlahan kepalanya mendongak dan melirik ke atas untuk melihat bagaimana ekspresi Earl itu. Remasannya pada ujung celana tersebut semakin kuat ketika ia melihat sorot mata Chenle yang memelotot, terciprat amarah.

"Dan apa?" Tanya Chenle mengintimidasi.

"Dan—menyuntik Tuan Jong dengan suntik mati. Saya benar-benar minta maaf, Earl !" Kening Minseok menempel sepatu oxford Chenle.

Chenle menarikkan kakinya hingga terlepas dari remasan dokter itu, ia melangkah mundur selangkah. "Lalu, bagaimana dengan mama ?" Tanyanya tanpa menatap bawah.

"Nyo—Nyonya Jong... Sebenarnya beliau telah siuman jauh hari sebelum Tuan Jong disuntik, beberapa jam kemudian beliau kembali koma setelah mengonsumsi amatoksin. Kemudian, Nyonya Jong meninggal dan operasi gagal menutupi penyebab kematiannya yang sebenarnya." Jelas Minseok.

Gigi Chenle berkertak-kertak, mengepal tangan dengan erat. Tanpa beralih matanya pada Irene, "Bagaimana menurutmu, Pengacara Bae?"

Genggaman Irene terlepas dari chair handle kemudian mempersatukan tangannya di depan perut. "Sesuai dengan hukum, negara kita sama sekali tidak melegalkan suntik mati karena menganggap praktik tersebut sama dengan pembunuhan. Dan, di sisi lain, argumen para dokter untuk mengizinkan adanya suntik mati adalah untuk meringankan penderitaan pasien mereka yang sudah berlangsung menahun atas izin pihak keluarga pasien." Irene melirik pucuk kepala Minseok. "Tetapi, Tuan Jong tidak mengalami penderitaan yang mengharuskannya menderita bertahun-tahun. Beliau hanya menghadapi krisis setelah mengalami kecelakaan, dengan kata lain, aksi Park Sehun melanggar hukum berat, terlebih lagi ia bukanlah dokter yang menangani Tuan Jong dan menyuntik suntik ilegal."

"Amatoksin." Tutur Renjun pendek, seluruh penglihatan memusat pada namja Jilin itu. "Jenis apakah amatoksin itu, Dokter Lee?"

Minseok menegakkan tubuhnya dan masih berlutut. "Amanita phalloides. Meskipun jamur itu dimasak, racunnya tetap tertahan. Bentuknya mirip dengan jamur jerami, Nyonya Jong mengonsumsinya saat makan malam dengan menu yang dihidangkan oleh rumah sakit. Menu itu dihidangkan atas permintaan Park Sehun dan pria itu pun menyuapi Nyonya Jong."

EXTRAORDINARY RICH BOY | NCTWhere stories live. Discover now