19

1.8K 476 38
                                    

— EXTRAORDINARY RICH BOY —

Written by Yan Zhang

.

"Apa maksudmu?" Tanya Jisung pura-pura tidak tahu. Dalam hatinya bertanya; bagaimana bisa ketahuan?

Chenle terdiam beberapa saat sebelum menjawab. "Jangan menyangkalnya. Aku tahu kamu membuntutiku. Apa maumu, Jisung?" 

Jisung hanya terkesiap, menggigit bibir bawahnya. "Aku—aku hanya ingin memastikan kamu tiba di rumah dengan selamat." Diam-diam ia bersorak dalam hati, karena dia tiba-tiba mendapatkan alasan yang masuk akal. 

Tertawa dengan suara terpingkal-pingkal, tangannya menepuk lengan Jisung hingga yang ditepuk hampir terjatuh. "Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku, tapi tidak perlu sampai membuntutiku!" Sambil menyilangkan lengan, Chenle menatap Jisung dengan tatapan kesal—menurut Jisung, itu imut. "Tapi, bagaimana bisa kamu tahu soal dia bukan ayah angkatku?"

"Anu, itu—" Benak kepalanya cepat-cepat mencari jawaban yang bagus. "Karena dia tidak terlihat seperti ayah angkatmu." Katanya sambil melambaikan tangan singkat.

Sepasang alis Chenle mengerut. "Hm." Kepalanya memangut, rasanya ingin menyudahi percakapannya dengan Jisung, ia ingin membaca lanjutan novel itu.

Mengeluarkan ponsel dari tas setelah melihat Chenle kembali membaca novel, Jisung hendak bermain game.

Diam-diam manik deep black itu melirik Jisung yang sedang berkutat pada ponsel. "Kamu pikir aku tidak tahu? Kamu membuntutiku karena kamu penasaran. Bahkan meminta tolong pada Jaksa Na untuk menggali informasinya."

.

— EXTRAORDINARY RICH BOY —

Written by Yan Zhang

.

Sekolah menjadi lengang dan sunyi, hanya suara burung yang berterbangan di atas gedung menggema merdu. Langitnya masih secerah siang tadi. 

Sebuah rumah kecil—entahlah, katanya rumah dengan luas satu hektar itu kecil—di belakang manor dan di sebelah rumah kaca. Sebuah meja dan dua lounge chair—yang satunya diduduk.

Tangan kekar mencekam gagang cangkir putih tulang, asap mengepul di atas permukaan menandakan cairan coklat itu masih panas. Meniup sekilas sebelum menyeruput perlahan. "Da Hong Pao Tea ini enak."

Donghyuck hanya menunduk, menyetujui bahwa teh itu memang enak.

"Apa yang kakek bicarakan padamu kemarin?"

Tubuhnya ditegakkan sebelum menjawab. "Tuan Presiden meminta saya dan Jungwoo Hyung untuk menuntaskan pembalasan dendam agar beliau bisa menyerahkan seluruh warisan sehingga tidak akan jatuh di tangan anak angkatnya."

"Kamu yakin anak angkatnya—paman angkatku adalah dia? Tidak salah?" Tangannya kembali meraih gagang cangkir teh.

"Sayang sekali memang benar dia adalah anak angkat Tuan Presiden." Jawab Donghyuck dengan yakin.

Menganggukkan kepalanya sebelum bibirnya menempel pada pinggiran cangkir. Menyeruput perlahan cairan coklat itu. "Lalu, Seo Changbin?"

Manik mata Donghyuck melihat catatan sedikit berserakan di atas meja kecil. "Tuan Muda." Matanya kembali menatap pada majikannya yang tengah menikmati teh tersebut. "Ayah Seo Changbin, adalah pengacara Tuan Park. Dialah yang membayar kepolisian untuk menutup paksa kasus kecelakaan maut sebelas tahun yang lalu yang menewaskan Nyonya Jin Ahreum, Tuan Huang Zitao dan Tuan Wong Xuxi."

EXTRAORDINARY RICH BOY | NCTМесто, где живут истории. Откройте их для себя