13

2K 525 129
                                    

ㅡ EXTRAORDINARY RICH BOY ㅡ

Written by Yan Zhang

.

Kaki ramping yang dibalutkan celana joger, matching dengan sepatu sneaker, melangkah santai di tengah jalanㅡbuat dua arahㅡuntuk menuju ke kantor polisi. Sekali-kali ia mengangkat tangan, memperlihatkan arloji yang ditutup dengan hoodie. Jarum pendek menunjuk angka dua, dini hari.

Langkahnya terhenti tepat di depan kantor polisi, celingak-celinguk memastikan tidak ada orang yang lewat. Namun entah mengapa dia merasa ada atensi yang memerhatikannya, sontak ia menoleh ke belakangㅡhanya sebuah mobil yang terparkir. Mengarahkan kepala ke atas, menatap jendela lantai lima kantor pegadaianㅡdi mana Winwin berada.

Setelah menatapnya cukup lama, ia menghilangkan firasat buruknya sejenak, ia yakin tidak ada yang melihatnya. Kemudian ia masuk ke dalam kantor polisi, seorang petugas tengah tertidur hingga dia bisa menyelinap dengan leluasa. Dengan pelan ia melangkah ke arah petugas yang tertidur itu, maniknya memeriksa rekaman CCTV di depan, ia bisa melihat ada beberapa rekaman yang telah dimatikan oleh komplotannya.

Ia pergi menjauh dari petugas tersebut setelah memastikan tidak ada kamera CCTV yang aktif, yang tidak memantau aksinya. Terus berjalan sambil punggungnya menempel pada dinding, mencondongkan kepalanya sedikit untuk melihat apakah ada petugas yang menjaga sel.

Anehnya, tidak ada satupun petugas yang menjaga di sana. Saat hendak pergi ke sel di mana Minhyun berada, ia tiba-tiba mendengar suara dari ruang di dekatnya. Ia menyelinap pelan, mengintip jendela. Banyak petugas di sana sedang bermain judi, minuman keras berserakan di atas meja beserta kulit kacang yang terbuang sembarangan.

"Dasar polisi bodoh." Batinnya.

Karena para polisi di sana berisik, maka ia tidak perlu menyelinap lagi. Berjalan dengan santai, pergi ke sel Minhyun. Segera membobol kunci pintu sel tersebut dengan segala kunci yang ia bawakan, beruntungnya ada kunci yang cocok sehingga pintu sel yang terbuat dari besi itu telah terbuka.

Ia kembali menyelinap masuk seusai menutup pintu selㅡkarena bisa saja ada polisi melihat sel terbuka, maka mereka akan mencurigainyaㅡkorneanya yang terpancar cahaya rembulan melihat tubuh Minhyun yang tertidur. Tanpa dengan menggesa-gesa, ia memakaikan sarung tangan kulit dengan santai sebelum mengguncangkan tubuh Minhyun.

Perlahan sepasang mata terbuka, Minhyun tersentak. "Sssh." Ia menempelkan telunjuk pada bibir di balik masker. "Ini aku."

Minhyun menyipitkan matanya, ia tidak mengenali siapa orang di depannya. "Siapa kamu?"

"Jaemin. Na Jaemin, putra Jaksa Agung Na Goongmin." Minhyun menaiki kedua alisnya, ia tentu sangat mengenali anak yang sekelas dengan putranya, Hyunjin.

"Kenapa kamu ada di sini, Jaemin-ah? " Tanya Minhyun heran, mengapa ada anak jaksa agung itu bisa masuk ke kantor polisi hampir jam tiga dini hari.

Telunjuknya beralih pada pintu sel itu. "Aku akan membantumu kabur, saat ini semua petugas benar-benar bodoh. Mereka sedang berpesta." Menatap wajah Minhyun yang tanpa dosa, dengan tajam. "Ayahku akan membantumu, Paman Hwang."

Minhyun mengangguk paham. "Ayo cepat, Jaemin-ah! "Beranjak dari tempat tidur dengan permukaan datar, bisa membuat badan terpegal-pegal. Memakai sandal rumah dengan tergesa-gesa, membuat Jaemin tertawa dalam hati.

EXTRAORDINARY RICH BOY | NCTWhere stories live. Discover now