14

2K 508 27
                                    

ㅡ EXTRAORDINARY RICH BOY ㅡ

Written by Yan Zhang

.

Menyendokkan suapan terakhir makan siang di rumah duka, Chenle mengunyah dengan pelan sembari diam-diam memfokuskan pendengarannya untuk menguping apa yang teman-temannya bicarakan di belakang.

Mark memajukan badan, lengannya terangkat membiarkan bertumpu di atas meja. "Benarkah beliau meninggal karena bunuh diri?"

Tangannya terulur, sekali melambai di depan wajah Mark. "Bisakah tidak membicarakannya, Mark?" Jeno menggeleng jengah sambil melirik pada Jaemin yang terdiam menikmati makan siangnya.

Jaemin hanya menggedikkan bahunya. Memilih untuk menikmati makan siang dibandingkan ikut berbicara, ia sudah tidak minat berbicara sejak Chenle memberitahunya perihal orangtua Jisung dalangnya.

"Jaemin?" Panggil Jeno dengan ragu.

"Hm?" Respon singkatnya.

"Tiba-tiba diam saja hari ini?" Jeno heran pada sikap Jaemin, biasanya anak itu aktif berbicara panjang kali lebar kali tinggi, tetapi saat ini dia hanya diam saja.

Jaemin menolehkan kepalanya pada Jeno, menaiki sebelah alisnya. "Lalu? Aku harus berbicara sepanjang waktu?" Jeno hanya terkekeh dan menggeleng. Jaemin memutarkan bola matanya malas dan menghabiskan makanannya.

"Ayo." Chenle beranjak berdiri, Jaemin sontak berdongak ke belakang sementara Chenle melirik ke bawah menatap manik caramel itu. "Aku pulang." Jaemin hanya mengangguk.

"Chenle, kita pulang bareng saja, ayo?" Ajak Jisung antusias.

Kepala Chenle menggeleng. "Tidak, Jisung. Aku akan pulang bersama Renjun." Jawabnya sembari melirik Renjun. "Ayo, Renjun." Chenle melangkah terlebih dahulu setelah Renjun menunduk sekilas, mengiyakan ajakan Chenle.

"Wow, lihat itu." Mark menunjuk arah di mana Chenle dan Renjun berjalan dengan jempolnya. "Mereka bahkan terlihat sangat akrab."

"Mereka sama-sama dari China, makanya bisa akrab." Jeno mengangkat bahunya entah. "Mungkin."

Jaemin mengelap mulutnya sehabis makan dengan tisu. "Aku pulang duluan." Katanya sebelum beranjak bangkit.

"Ah, ayo!" Jisung mengiyakan setuju. Mark dan Jeno memangut, mengikuti mereka pulang.

Mereka berempat berjalan ke basement di mana mobil masing-masing menunggu. Taeil membungkuk terlebih dahulu sebelum membuka pintu belakang mobil, Jisung masuk. Lalu Taeil berlari kecil ke pintu bagian pengemudi.

Setelah menutup pintu bagian pengemudi, Taeil menoleh sedikit ke belakangㅡdi mana Jisung duduk di sebelah kiri. "Tuan Muda, anda harus mendengarnya. Saya dapat sedikit infomasi dari Jaksa Na Goongmin. Dia mengatakan bahwa Lee Taeyong dan Kang Seulgi bukanlah orangtua Chenle."

Jisung terperanjat mendengar apa yang Taeil lontarkan setelah ia duduk menyamankan punggungnya pada bangku mobil. "Apa? Lee Taeyong dan Kang Seulgi bukan orangtuanya?" Sulit dipercaya, apa maksudnya catatan keluarga Chenle yang ia bacakan dulu? Di sana tercantum kalau Taeyong dan Seulgi bukan orangtuanya. Apakah Taeil sedang bermain-main dengannya?

Pupil Taeil bergulir pada spion tengah di atas. "Ya, mereka bukan orangtua Chenle."

Sepasang alis Jisung mengernyit. "Lalu, orangtua Chenle?"

"Maaf, Jaksa Na Goongmin tidak menemukan siapa orangtua Chenle. Namunㅡ" Taeil sengaja menggantung kalimatnya, ia mengambil sedikit kesempatan untuk membaca mimik Jisung melalui spion tengah atas itu. Tuan Mudanya marah, karena penasaran. Taeil berdehem sejenak. "ㅡkatanya, orangtua Chenle terlibat kecelakaan maut sebelas tahun yang lalu."

EXTRAORDINARY RICH BOY | NCTWhere stories live. Discover now