Di malam itu, terdapat banyak bintang sebagai saksi janji seorang anak kepada sang bunda, bunda yang selalu menemaninya, bunda yang selalu menyayanginya, memberikan cinta dan ketulusan.

Di malam itu, malam yang sangat membahagiakan baginya. Namun di malam itu pula menjadi malam yang sangat di bencinya. Yaa tepat di malam itu sang bunda menghembuskan napas terakhir di pelukan sang anak kesayangan.

Dan dari kejadian itu, hati Zarea mati, hanya ada kekosongan dan kebencian. Ia membenci mereka, SANGAT.

***

Ingatan tentang sang bunda adalah kenangan indah dan pahit sekaligus dalam hidup Zarea. Zarea selalu ingat dengan janji itu, janjinya dengan sang bunda dengan bintang yang menjadi saksinya.

"Bunda.. Apa bunda bahagia di atas sana..?". Tanya Rea lirih, sungguh saat ini ia sangat merindukan sang bunda, rindu pelukan hangat bunda, rindu belaian lembut bunda, Zarea rindu semuanya tentang bunda.

"Zarea sendiri disini bunda, kapan bunda ajak Rea pergi bersama bunda, pasti kita akan bahagia bersama di bintang itu. Rea kangen bunda, sangat"

Malam ini, gadis rapuh itu kembali mengalirkan cairan bening di pelupuk matanya. Sungguh berat hidup yang ia jalani, hidup dengan kesendirian dan kesunyian. Hanya di temani bintang yang bersinar samar, dan semilir angin malam yang bahkan tak membuat gadis itu menggigil kedinginan.

Zarea sangat menyukai malam, memandang hamparan bintang yang seakan mengerti dengan perasaannya sekarang. Duduk merenung dan menyendiri di balkon sudah menjadi kebiasaannya dari kecil.

Suara notifikasi handphone membuyarkan pikiran Zarea yang entah berkelana kemana. Rea menggapai handphone itu yang tak jauh dari tempat ia duduk, membuka room chat bersama para sahabatnya, sahabat yang sudah menemaninya selama ini, sahabat yang sedikit mengubah hidupnya yang hitam dan abu-abu menjadi sedikit berwarna.

Girls strong 💚

Alfi cantik
Holla para sahabatkuuu.
Ada yang rindu Alfi cantik gak?

Sirla
Alay bego

Alfi cantik
Yee iri bilang boss

Sirla
Najis

Rana
Sumpah jijik gue Al, Gak ada yang rindu sama orang modelan kayak lo

Alfi cantik
Yaelah Ran, lo ketularan Sirla.
Mulutnya pedes amat.

Zarea
Berisik

Alfi cantik
Wihhh tumben Rea nyaho, biasanya mantau mulu

Rana
Yaa syukur lahh ogeb kalau si Rea ikutan nimbrung.

Sirla
Gila

Alfi cantik
Kalian kenapa sihh, di bully mulu gue

Rana
Yaa itu mahh nasibnya elo.

Sirla
Rea, kita besok otw Indonesia

Zarea
Ngapain?

Rana
Ikutan pindah Rea, supaya bareng terus

Alfi cantik
Iya Rea, supaya lo gak kesepian

Zarea
Terus disana siapa yang handle?

Sirla
Bagas yang bakal handle Re, tenang aja

Zarea
Oke

Setelah mengirimkan pesan itu, Zarea keluar dari room chat dan mematikan ponselnya. Ia bangkit menuju kasur queen size dan merebahkan tubuhnya, melupakan sejenak semua beban yang ada di pundak dan mencoba mengistirahatkan pikiran. Beberapa menit kemudian, Zarea terlelap dan mulai menjelajahi alam mimpinya.

Tanpa Zarea sadari, ada seseorang yang sedari tadi mengawasinya dari balik pohon besar yang ada di depan rumah. Terlihat orang itu memakai pakaian serba hitam dan memakai tudung wajah agar tak ada yang mengenali pria itu.

Orang itu terlihat mulai menelfon seseorang.

"Hallo bos"

"laporan" terdengar nada suara datar dan tegas dari seberang sana.

"Aman bos"

Tut

Setelah memberikan laporan, pria berpakaian hitam dan bertudung itu mulai beranjak dan pergi dari tempat persembunyiannya, mulai melangkah menjauhi pekarangan rumah Zarea. Terdengar helaan nafas dari orang tersebut.

"Hari ini selesai". Batinnya.

Jangan lupa VOTE di bawah ini dan tinggalkan jejak dengan memberikan komentar

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Jangan lupa VOTE di bawah ini dan tinggalkan jejak dengan memberikan komentar.

VOTE

KOMEN

Terima kasih

Salam dari pena penghujung bumi,
Mey

ZAREA (Black and White Side)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें