Zarea 47 | Flashdisk

32.5K 3.2K 100
                                    

"Hidup bukan tentang siapa yang berkuasa, tapi siapa yang lebih berguna. Berkuasa tak menjamin hidupmu sejahtera, tapi berguna bisa menjamin hidupmu penuh cinta"

-Hanzela Rananda

***

"Apa kita juga harus ke rumah lo Zak? Barangkali lo butuh bantuan"

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Apa kita juga harus ke rumah lo Zak? Barangkali lo butuh bantuan". Tanya Gery dan mendapat anggukan dari Zaki.

"Gue butuh bantuan lo sama anak-anak lain. Lo bisa kan ngumpulin Jaguar bentar malam?"

"Cuman Jaguar aja bang? Devil Angel's sama The Vagos gak perlu datang apa gimana?"

"Gue butuh setengah anggota The Vagos, yaa kalau Elang ngijinin_". Jeda Zaki sambil menatap Elang, sesaat kemudian Elang mengangguk.

"_Okeyy, setengah anggota The Vagos bakal jaga-jaga di luar rumah sama anggota gue, Devil Angel's juga harus gabung. Gimana Rea? Devil Angel's bisa bergabung dengan kita malam ini?". Tanya Zaki pada Zarea yang kini tengah bersandar di dada bidangnya, Zarea sibuk memainkan game di ponsel milik Zalvin. Namun tak urung ia mengangguk atas pertanyaan dari Zaki-abangnya.

"Entar biar gue sama Farid yang atur di luar rumah. Lo fokus ajaa di dalam, jagain adik-adik lo sama yang lain". Potong Gery.

Zaki mengangguk paham. "Semua anggota inti The Vagos ikut gue ke dalam rumah, jangan jauh dari cewek-cewek, kita harus bisa lindungin Zarea, Sirla, Rana, Alfi, dan Salsa_". Ucap Zaki dan semua anggota inti The Vagos mengangguk.

"Saat Rio sudah masuk kedalam, kita sembunyi dulu, jangan ada yang berani masuk". Lanjutnya

"Terus kita masuknya kapan Bang? Entar keburu selesai om Rafi menandatangani dokumen itu".

"Emang itu rencananya Ren, kalian tenang ajaa, yang pegang dokumen gue, gue udah atur semuanya". Jawab Rio.

"Kita masuknya pas udah selesai tanda tangan. Elang sama Zalvin fokus ke Zarea, Dion sama Riko fokus ke Rana, sisanya Rendi, Azka, sama Abim fokus ke Sirla dan Salsa. Semua harus bawa pelindung diri, kita gak tau kejutan apa yang akan terjadi, kita juga belum tau siapa pelindung Airin". Jelas Zaki.

Tentu mereka juga paham akan hal itu, banyak situasi yang tak terduga. Oleh karena itu mereka harus membawa pelindung diri seperti pisau ataupun benda tajam lainnya, hanya untuk berjaga-jaga saja.

Perbincangan yang terlihat serius itu terhenti oleh suara ketukan pintu.

Tok... Tok

ZAREA (Black and White Side)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora