Chapter 1: Kedatangan Dua Kultivator Mencurigakan

8K 675 43
                                    

Chapter 1

Kedatangan Dua Kultivator Mencurigakan

*****

Mata Chao Xing ditutupi kain. Pandangannya gelap. Ia merasakan tangan-tangan meremas pundaknya pelan, menuntunnya dengan lembut untuk terus melangkah.

"Sedikit lagi. Pelan-pelan saja."

Itu suara seorang pria. Hembusan napasnya yang menyapu telinga Chao Xing mampu membuat jantung gemetar. Chao Xing meneguk ludah--berusaha menenangkan diri, kemudian menarik napas.

"Astaga... Tubuh Hui Fan wangi sekali."

Indra penglihatannya ditutup sehingga penciumannya jauh lebih tajam. Ia bisa menangkap aroma musk yang berseliweran di sekelilingnya. Jika ia terus menciumnya lebih lama, bisa-bisa Chao Xing heat mendadak meski baru lima hari yang lalu dia selesai.

Pria yang bernama Hui Fan ini tidak melepaskan tangannya dari pundak Chao Xing. Ia terus melangkah, membimbing laki-laki yang lebih pendek darinya itu secara perlahan.

Ketika sudah sampai di tempat tujuan, Hui Fan membuka kain penutup mata Chao Xing, "A-Xing, bukalah matamu."

Chao Xing mengangkat kelopak mata pelan-pelan. Sepasang iris berwarna kebiruan terlihat.

Matanya mulai bersinar, takjub karena melihat sesuatu di depannya. Ia membuka mulutnya perlahan, ingin berteriak girang, namun ia memilih untuk menahan diri demi menjaga sikapnya. Akhirnya, Chao Xing hanya bisa tersenyum lembut meski matanya masih memancarkan kebahagiaan.

"Ge... Gege*... Ini...," Chao Xing gagap.

(Gege = Kakak laki-laki.)

"Hadiah untukmu. Selamat ulang tahun, A-Xing," Hui Fan tersenyum, membuat wajahnya yang tampan menjadi semakin tampan.

Di depan mereka ada seekor kuda putih cantik sedang memakan rumput. Chao Xing bergegas ke kuda tersebut kemudian memeluknya, mengekspresikan diri. Ia tidak mungkin memeluk Hui Fan, jadi sebagai gantinya, kuda inilah yang dipeluknya dengan erat.

"Terima kasih, Gege. Aku suka. Gege sangat baik," Chao Xing mengelus surai kuda yang sangat lembut di tangan.

Hui Fan tersenyum sambil meletakkan kedua tangan di belakang, "Akan kau beri nama siapa?"

Wajah cantik Chao Xing berubah sejenak. Ia terlihat berpikir keras. Setelah beberapa saat, dia menyerah. "Tidak tahu. Bagaimana kalau Gege membantuku?"

Hui Fan mendekati kuda dan mengelus kepalanya, "Sebelumnya aku memanggil dia Xiao Bai."

"Xiao Bai...," Chao Xing mengangguk paham. Bibirnya yang kecil berwarna semerah ceri melengkung ke atas secara gemulai. "Nama yang bagus. Kalau begitu, Xiao Bai."

"Tidak mau nama lain?"

Chao Xing menggeleng, sedikit mengerutkan bibir, "Tidak."

"Kemarilah. Akan kuajarkan kau cara berkuda."

Chao Xing berbinar lagi. Ia bergegas ke samping Hui Fan. Pria itu segera membantunya naik ke punggung Xiao Bai, membuat Chao Xing merona ketika merasakan kedua tangan besar itu berada di pinggangnya. Setelah Chao Xing naik, Hui Fan yang berikutnya.

The Morning StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang