Mabuk

83 8 0
                                    

"Ini kasur gue." Lia duduk diatas kasur yang dekat dengan AC.

"Enak aja lu! Kan tadi lu nyerobot masuk duluan." Keysa tak terima.

Dan terjadilah perdebatan tempat kasur antara Keysa dan Lia.

"Kalian berisi-huekk"

"IVAN?!!" teriak Lia.

Keysa yang sebelumnya sedang berdebat sontak menoleh ke arah pintu, dan mendapati Alex dengan tangan yang dilumuri muntahan Ivan.

"ANJINK!" Alex yang tadinya merangkul bahu Ivan sekarang malah mendorongnya, sehingga Ivan terjungkal ke depan.

"Aduh saki-huek" dan Ivan muntah untuk kedua kalinya sambil tersungkur dilantai:')

Lia berniat untuk memanggil guru diluar, tapi masalahnya, muntahan Ivan itu berceceran tepat di depan pintu kamar. Ya mau gamau harus lewatin itu muntah, kan jyjyk ew:'(

Lia yang berdiri di samping Keysa, tiba² berjalan mendekati muntahan Ivan. Lia diam sejenak, seolah olah sedang melakukan pengamatan. Sedangkan Keysa dan Alex hanya menatap Lia dengan heran.

Tanpa aba², Lia melompati muntahan layaknya seorang atlet. Dengan ringan Lia melayang di tengah udara, Alex dan Keysa yang awalnya heran mendadak berubah kagum. Seakan akan waktu berhenti, Lia melayang dengan penuh gaya.

bayangin aja lagi lompat jauh terus di slow-motion

Setelah berdetik² lamanya, datang juga waktunya Lia untuk mendarat. Dengan keimanan Lia menyiapkan kakinya untuk mendarat, dan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Lia terpleset muntahan Ivan.

GUBRAK!!!

hening........

"Huwaaaaa" Lia menangis termehek mehek karena pantatnya penuh dengan muntahan.

Keysa dan Alex mendadak gupuh. Keysa menenangkan Lia, sedangkan Alex mencari guru terdekat.

Bu Retno yang ditarik Alex ke tkp, hanya bisa menggelengkan kepala, "Kalian ini kok rusuh banget yaampun."

≫◉───•¤•───◉≪

5 am.
Anak² berkumpul untuk sarapan sebelum melanjutkan perjalanan mereka. Setelah selesai dengan sarapan, para guru pembimbing menyuruh anak² untuk masuk kedalam bis masing².

"Tujuan pertama kita hari ini adalah Pantai Kuta!" ucap seorang pria paruh baya dengan pakaian khas Bali alias tour guide dalam bis ini.

Miris, tak ada satupun yang mendengar kan kata beliau barusan.

"Tepuk tangannya mana?" ucap pria itu sekali lagi, dan lagi² terabaikan.

Bu Retno mengabil alih mic yang dipegang tour guide, "ANAK ANAK TOLONG PERHATIANNYA!"

Mereka semua telah terkena kutukan Bu Retno, jadi patung.

Tour guide berterima kasih kepada Bu Retno, tetapi Beliau hanya tersenyum sambil mengembalikan mic nya.

"Ya perkenalkan nama saya Agus, biasa dipanggil Suga. Hehe canda, kalian bisa panggil saya Bli Gus, yang dimana 'Bli' artinya kakak dalam bahasa Bali." jelas Bli Gus.

"Sebentar lagi kita akan tiba di Pantai Kuta " ucap Bli Gus.

"Kok cepet banget?" ucap seorang murid random.

"Ya karena ga lama akwoakaow." Bli Gus tertawa karena jokes nya sendiri.

"Canda:v Karena jarak villa kalian dengan Pantai Kuta gak sejauh hubungan kamu sama doi kalian masing²"

"Apaan sih."

Garing."

"Tour guide nya kok gini amat yak."

"Gajelas sumpa."

untung bli tresna teken adi:') -batin Bli Gus.

Dan kondisi bis pun kembali ricuh, semua sibuk dengan kegiatan masing². Begitu pun dengan empat sekongkol, yang rusuh sendiri. Tapi tidak dengan Ivan, seperti biasanya ia dalam keadaan tewas.

Ivan lemah gaes, gampang mabuk akwaoakkaowk
Diem lu berisi-huekkk
Eh bego! Jangan muntah disini lah:')

♡ ═• ೋ •°•┆♡┆•°• ೋ •═ ♡

Satu vote kalian berharga
untuk kelanjutan ini cerita
tbc
.
.
.
h

Hopeless Wish✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang