UN

127 28 5
                                    

1 hari menjelang UN......

*dirumah Alex*

"Ini nomer 3 gimana ya? ga ngerti gue," tanya Lia kepada ketiga sahabatnya yang sama sama lagi ngerjain buku UN yang tebel nya ga ngotak:') kok jadi curhat?

"Yaampun Liaaa," ucap Keysa gemez sama Lia.

"Ivan sama Alex yang autis aja udah nomor 10, lah kamu baru nomer 3" lagi lagi Keysa mengomel kyk mamaknya author.

Ivan dan Alex sedang sibuk mengerjakan soal mereka masing². Tumben ya? Ngga tau juga sih, kek nya kerasukan Albert Einstein.

Berbeda dengan Lia, kerasukan jiwa kekeye.

"Lia! Sini hpmu!" bentak Keysa, dia pusing dengan anak satu ini. Besok udah tau UN, malah hpan mulu kek author. lah kok jadi gue? (¬_¬)

"GAMAUUU!!!! KEYSA JAHATTT" rengek Lia ketika hpnya direbut oleh Keysa.

Keysa menghela napas, "Li, besok sudah UN. Kamu mau belajar kapan? Nanti? Ini udah malem Lia"

Lia yang awalnya merengek akhirnya diam mendengarkan kata Keysa.

"Maap Key," ucap Lia sambil menunduk.

"Haish, jangan diulangi loh!" ancam Keysa sebelum mengembalikan hp Lia.

"Iya" setelah menerima hpnya, Lia memasukkan hpnya kedalam tas lalu meletakkan tas jauh² darinya.

Lia mencoel² pipi Keysa, "Key, bantuin dong no.3"

Dengan langsung Keysa membantu Lia, "Ini dikali dulu terus baru bla bla bla...."

Berlalu lah malam yang tenang walau terjadi sedikit kericuhan.

« ೋ ⋅ʚ♡ɞ ⋅ೋ »

UN Hari Pertama

"Sukses buat kita semua ya," ucap Alex.

"Aminnn" jawab Ivan, Keysa, Lia.

Lalu mereka semua masuk kedalam ruangan yang telah diurutkan melalui nomor absen, satu ruangan berisi 15 murid.

Alex dan Ivan berada dalam satu ruangan yang sama karena absen mereka yang berdekatan, 10 dan 15.

Sedangkan Lia dan Keysa berbeda ruangan, absen mereka 25 dan 30.

Kringg...... Kringg.....

Akhirnya bel pulang berbunyi, setelah dua jam lamanya bergelut dengan soal fisika.

"KEYSAAA!!!!"

Keysa yang merasa namanya terpanggil, mencari² siapa yang memanggilnya.

Dapat dilihat dari kejauhan, Lia sedang berlari sambil meneriakkan nama Keysa.

"KEYSAAA -aw aw aw sakit" Lia merintih kesakitan karena telinganya sedang dijewer oleh sahabatnya sendiri, Keysa. (╥﹏╥)

"Malu bego! Diliatin sama anak² itu loh!" ucap Keysa tanpa melepaskan Jewerannya.

"Ampun ndoro~ lepasin woi! sakit!" semakin Lia meronta ronta, Keysa makin mengeraskan jewerannya.
Alhasil Lia pun pasrah.

Karena Keysa anaknya ngga tegaan, Keysa melepaskan jewerannya lalu langsung mengecek telinga Lia.

"Maap ya Li, telinga mu merah," ucap Keysa sambil menggosok² telinga Lia.

Lia naik pitam, lalu menjambak rambut Keysa yang panjang nan lebat.

"ADUH!! APAAN SIH LI!!" Keysa melepaskan tangan Lia dari rambutnya, tapi Lia menggenggam erat rambut Keysa.

"ELU SIH! UDAH TAU KUPING MERAH, EH MALAH DIGOSOK! EMANG BAKAL KELUAR JIN APA GIMANA" sewot Lia.

"Woi, kalian ngapain dah?" suara Ivan membuyarkan pertengkaran antara Keysa dan Lia.

"Van tadi lho, si mamak Keysa tiba tiba jewer aku. Lihat kupingku, merahkan" Lia mengadukan perbuatan Keysa ke Ivan.

"Lah elu sih! Teriak² nama gue, kan malu" lalu Keysa lari kearah Lia, hendak menjewer kuping Lia untuk yang kedua kalinya.

Tapi sebelum Keysa sempat menyentuh Lia, Lia sudah bersembunyi dibelakangan Ivan.

Sesekali Lia mengintip dari tubuh Ivan, "Ih kan mau manggil doang"

"Kalian berdua ini ngapain sih? Gajelas banget. Baru juga gue keluar dari ruangan, eh langsung kek gini" ucap Ivan melihat perilaku absurd kedua sahabat ciwi²nya.

Keysa menghela napas, "Yaudah, maaf ya Lia"

Lia keluar dari tempat perlindungannya, "Maaf juga ya Key, tadi narik rambutmu"

Lalu mereka berdua salam salaman, kayak lagi silahturami.

Ivan masih terheran heran, tapi yaudah lah. Bomat.

"Oiya Van, mana Alex? Kok elu doang?" tanya Keysa ketika baru sadar kalo dari tadi cuma ada Ivan.

"Iya juga ya," ternyata Lia baru sadar juga kalo Alex ngga ada.

"Dia belum selesai ngerjain" jawab Ivan enteng.

"Hah?!" sontak Lia dan Keysa kaget.

"Perasaan kemarin Alex bisa ngerjain," gumam Keysa.

Ivan yang mendengar gumaman Keysa langsung tertawa terpingkal pingkal.

"Kemarin itu ya, Alex ngerjain pake mbah gugel" jelas Ivan.

"Kena karma dong Alex" Lia pun ikutan ketawa.

Keysa hanya menghela napas sambil menggelengkan kepalanya.

Tak lama kemudian Alex keluar dari ruangannya dengan kepala tertunduk.

"Gaes.... minum yuk," ucap Alex lesu.

Ivan menggeplak kepala Alex, "Sadar woy"

Tiba² Alex menitikan air mata, terkejud Ivan terheran heran~

"Lex? Anjir lah" Ivan pasrah sudah dengan Alex yang cengeng ini.

"Mau pulang aja hiks-" ucap Alex sesenggukan kyk bocil. lagi_-"

Lalu Alex pulang, diikuti dengan tiga anak gelandangan.

≫◉── Hai ──◉≪
≫◉─ Maap author jarang up ─◉≪
≫◉── Lagi kena WB ──◉≪
≫◉── (╥_╥) ──◉≪

❐ Jangan lupa voment ฅ'ω'ฅ

Hopeless Wish✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang