•- Extra Part 02

Mulai dari awal
                                    

"Lo berdua bakal tetep jadi sahabat gue sampai kapanpun"

Atha memeluk kedua sahabatnya dengan erat, dan sebentar lagi ia akan merasakan kehilangan banyak orang yang selalu ada didekatnya dan melalui lika-liku kehidupan yang rumit ini.

"Nat, Clar, gue mohon sama lo berdua, kalo Revan nanyain gue, jangan sesekali lo jawab ya"

Nata menyeka air matanya, "Tapi kan dia pacar lo Tha?"

Aleta berdehem, "Atha, ayo kita pulang sebentar"

Atha mengangguk, "Kita pasti bisa ketemu lain waktu, dan jangan lupa permohonan gue tadi ya, kalian balik ke sekolah" Atha menahan air matanya.

Nata menghela nafas, ia menguatkan Clara yang sedari tak henti-hentinya sesunggukan dengan tangisannya.

"Gue bakal berusaha Tha, semoga lo bisa bahagia ditempat baru lo, dan gue harap kita semua biaa kumpul lagi"

Atha meminta izin pada Aleta untuk memeluk sahabat-sahabatnya ini.

"Gue sayang lo semua!" Atha mengeratkan pelukannya.

* * *

Aleta menyuruh Atha untuk segera mengemas barang-barangnya, dan Atha hanya bisa pasrah dengan keputusan kedua orang tuanya ini.

Lucky sudah sangat depresi mengetahui perusahaanya kini sudah bangkrut karena teman dekatnya sendiri, Jhony sudah mengkhianatinya.

Dan Atha harus merelakan cinta yang terbalaskan dengan indah ini, Atha yang sedari tadi menahan sedih pun menghampiri Aleta dikamarnya.

"Mah.." panggilnya pelan.

Aleta menoleh dengan wajah datarnya, "Atha gak sanggup kalau harus pidah dari sini, apa gak sebaiknya kita cari rumah tetep disekitar sini aja Ma?" ucapnya penuh harapan.

Aleta kini hanya melirik Atha, lalu kembali
membereskan barangnya dengan cepat.

"Mah? Mama dengerin Atah atau enggak?" tanyanya bergetar.

Aleta masih tetap sama, sibuk dengan mengemas barang.

"Kenapa Mama harus bersikap kayak gini ke Atha? kenapa seakan Mama sama Papa marahnya sama Atha? Apa salah Atha tanya kayak gini" tanyanya menangis.

"Ambil barang-barang kamu, kita udah gak ada waktu lagi" Aleta menderek kopernya melewati Atha begitu saja.

Atha mengusap air matanya, kini topik pemikirannya hanya ada Revan.

Sedari tadi ponselnya mati, dan sekarang ia harus pergi malam ini juga.

"Maafin gue Van" lirih Atha.

Setelah hendak menuruni anak tangga teras dirumah Atha, Atha melihat penjaga rumahnya sepertinya sedang beradu mulut dengan seseorang, tapi siapa.

Atha menangkap wajah yang cemas meminta pak Ojo untuk membolehkan dirinya masuk.

"R-revan?" lirih Atha menatap wajah tampan itu.

"Atha ayo" ucap Aleta melirik Atha yang diam menatap kedepan.

Aleta memundurkan langkahnya. "Kamu ngeliatin apa?"

Aleta mengarahkan pandangannya kearah Revan, "Jadi ini alasan kamu susah nurut sama Mama dan Papa untuk pindah dari sini?"

"Dia orang yang Atha cinta Ma" Atha masih memandang wajah yang kian memaksa itu.

"Mama gak suka kamu pacaran sama dia, dia itu jahat, gak baik buat kamu"

Atha mengerjap, "Mama kenapa bilang kayak gitu? apa salah Revan?"

Aleta menarik paksa tangan Atha untuk segera masuk kedalam mobil, sebelum pandanga Revan tertuju pada putrinya ini.

Aleta menatap lekat-lekat Atha yang masih sesunggukan tak kuasa menahan air mata.

"Jangan harap kamu bisa ketemu dia lagi, kalau kamu bantah, artinya kamu lebih pilih lelaki jahat itu daripada Papa kamu, ngerti?"

Atha menundukan wajahnya. Tak ada yang bisa ia lakukan kecuali menuruti kemauan orang tuanya.

Aleta mulai menjalan mobilnya, memutar kearah pagar lalu mengklakson kearah kedua orang yang masih beradu dan saling mendorong itu.

Pak Ojo mengangguk membukakan pagar untuk lewat mobil hitam mewah ini, begitu juga Revan yang ikut menyingkir.

"A-atha?" gumam Revan menatap mobil yang dengan lurus pergi melewatinya.

Atha menatap wajah khawatir itu, rasanya ingin mengucapkan sampai jumpa dan mencium lelaki itu.

"Atha!" teriak Revan dari arah belakang.

Atha tak mau menengoknya, dan Aleta semakin melajukan mobilnya dengan cepat, hingga dengan cepat lelaki yang masih melambaikan tangan dan meneriaki namanya itu hilang perlahan.

Sekarang, jarak dan waktu akan memisahkan kita.
Gue sayang sama lo, Revan.

TBC

Heart disclosure [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang