42•-Heran

1.3K 52 2
                                    

Terkadang rindu itu datang dengan sendirinya, namun apakah aku salah jika menaruh rasa rindu itu padamu? dan saat itu juga aku mulai berfikir buat apa diriku merindukan mu tanpa sepengetahuan mu? haruskah aku berbicara padamu jika aku rindu? bahkan rindu tanpa ada balasan? hanya terungkap pada rangkaian kata-kata yang tak terlalu bermakna diatas kertas itu?

Namun inilah cinta, rindu kadang butuh perjuangan, antara menyiksa batin dan keinginan yang ingin tersampaikan.

Aku masih mencintamu, juga merindukan;)

-Arrma Athalia

Sinyal rasa mampu membuat Revan juga Atha bertemu dititik yang sama, kadang pertemuan mereka menjadi sebuah hal yang tak dinginkan Revan namun sebaliknya bagi Atha.

Atha dan Clara datang bersamaan, membuat senyuman itu keluar dengan murninya.

"Anjir,cantik amat lo hari ini" ucap Clara memuji dan memperhatikan bawah dari atas hingga keatas, Perfect.

Atha langsung kesem-sem sendiri "Kemana aja lo selama ini? baru sadar kalo gue emang cantik pake banget?" Atha yang tadinya senyum sekarang menjadi mencak-mencak sendiri.

Clara mengerutkan alisnya bingung, "Nyesel deh gue muji lo lagi,emang lo jelek sih,yang tadi supaya lo seneng doang hehe"

"Kampret lo" Atha mencubit Clara keras membuatnya meringis diselingi tawa dan canda mereka.

Seketika mereka memberhentikan langkahnya melihat segerumbulan siswa bersorak sorak seakan ada pertunjukkan yang menarik untuk ditonton.

Atha merapikan seragamnya "Kayaknya gue musti kesana nih" Atha melangkahkan kakinya sambil mengacungkan dan menggerakkan telunjuknya diudara.

"Eh kemana sih lo, gue ikut" Clara mengekorinya dari belakang.

"Misi-misi ngalangin jalan gue aja lo" degusnya sambil mendelusup kedepan,borang disekelilimgnya pun hanya menggerutu pelan, namun mereka tak mau mencari masalah dengan gadis ganas ini.

"AAA REVANN!!" teriak Atha sambil meloncat girang melihat Revan yang tengah disaksikan oleh banyak orang dengan lihainya bermain basket.

"UWAAA, REVAN REVAN!!" teriaknya sangat sangat keras hingga beberapa orang hanya menggeleng pelan dan Clara hanya menutup telinganya sesekali menyikut Atha untuk diam.

"REVAN!REVAN REVAN REVAAN!!" Soraknya tak mau berhenti hingga pantulan bola itu dibiarkan memantul sendirinya oleh Revan.

Atha menatap bingung? mengapa tiba-tiba Revan mentap kearahnya dan sontak semua orang yang menyaksikan ikut mengarahkan pandangannya kearahnya?

"Ih, kenapa tuh" bisik Clara dari belakang kepada Atha.

Atha mengendikkan bahunya namun didalam hatinya sudah berdebar tak karuan, terlihat Revan melangkahkan kakinya kearahnya, wajahnya semakin dekat dengan wajah Atha yang terdiam dan memerah.

Sontak semua bersorak "tembak! tembak! tembak!" sorak mereka.

Atha pun semakin kacau, ia merasa tatapan itu adalah tatapan kemarahan. Seketika Revan langsung mencengkal tangan Atha membuat Clara yang dibelakangnya kaget dan langsung menarik bahu Atha.

Heart disclosure [completed]Where stories live. Discover now