23•- Makna kata 'Lagi'

2K 92 3
                                    

_____

Aku menunggumu,
ditemani dengan kesunyian yang menunggumu untuk datang menyatakan rasa

________________

Aleta menyuapi bubur ke dalam mulut Atha perlahan.

"Sayang makan lagi ya" ucap Aleta memandang lamunan Atha.

Atha menggeleng.

"Revan gak kesini ya mah?" tanya Atha lesu.

"Kemarin kan udah kesini, sama mamanya lagi" jawab Aleta terseyum.

"Hah, yang bener mah" sahut Atha kaget.

"Iya, kamu mau tau gak?"

Atha menggeleng lucu.

"Tante Mona itu temen SMP, SMA mama loh" ucap Aleta bercerita pada Atha.

"HAH" jawab Atha keras lalu menutup mulutnya rapat-rapat dengan tangan yang terpasang infus.

Mata Atha berbianar menggigit bibirnya dan tak bisa menahan senyuman yang ia tahan.

Tante Mona kan ngira gue kan pacar Revan haha Atha tersyum girang.

Atha tersadar dari kegembiraannya "Mama kenal tante Mona beneran?"

"iya, dia temen mama" Aleta tersenyum.

"Revan kesini sama nenek buyutnya juga ya??" tanya Atha melotot.

Aleta tertawa "Enggak lah, sama adik Revan, Raka."

"Revan punya adik?" tanya Atha bingung "Raka?"

Ia mengarahkan bola matanya keatas sembari mengingat nama yang tak asing itu, lalu mengarahkannnya lagi ke arah Aleta.

"Jadi Revan punya adik?"

"Punya" jawab singkat Aleta.

"Ganteng gak??" tanya Atha penasaran.

"Ganteng kok sama kayak kakaknya haha" ucap Aleta jujur.

-Sreekkk— Suara pintu terbuka.

Sontak Anak dan Ibu itu menoleh kearah sumber suara.

"Atas nama pasien Armma Athalia?" Dokter bertanya.

"Iya dok, ada apa?" tanya Atha bingung.

Aleta menghampiri dokter dan dokter mengatakan bahwa Atha hari ini boleh pulang.

Lucky yang ada kerjaan diluar kota mengharuskannya tak bisa menjaga Atha selama dirumah sakit, Nata dan Clara selalu menemani Aleta saat bermalam dirumah sakit. namun Revan tak kunjung datang selepas kesadaran Atha. Mengharuskan Atha menahan rindu yang amat dalam.

* * *

Atha kembali ke rumahnya, dikamarnya sudah ada Nata dan Clara yang masih tidur di ranjang empuk Atha.

"Woii anjirr!!" teriak Atha.

Mendengar itu sontak "YEYY TEMEN GUE UDAH WARAS" Nata jingkrak yang langsung bangkit dari tidurnya.

"Lutut lo dah sembuh? otak lo dah waras kan?" tanya Nata bercanda.

"Elah kasar amat!" Atha kesal.

"Baperan"

"Udah sono tidur lagi kayak Clara tuh, diem, gak kayak lo cerewet monyet" Atha tertawa.

"Au ah, sebel gue sama lo" Nata meloncat kesal ke kasur Atha yang membuat kasur itu bergetar dan membangunkan gadis cantik yang ada disana

"GOBLOKK KAGET!" ucap Clara setengah sadar, lalu memukul keras bahu Nata.

"Sakit goblok" Nata langsung melongos tidur.

"Kapan lo dateng" tanya Clara pada Atha dengan nada menggoda dan tatapan cuek.

"Besok!"  jawab Atha balik mengerjai.

"Bego lo, abis masuk RS jadi tambah bego" ucap Clara bangun dari tidurnya.

Atha menggeleng.

"Tha, gue kebawah ya makan, laper" ucap Clara sambil berjalan menuju kebawah.

Atha tak mempedulikan, kepalanya masih sedikit pening. Ia mengusap kepalanya halus lalu menopang dagunya di atas meja belajar, mengambil buku diary yang ia kunci di dalam laci.

Membuka lembar demi halaman lalu mengambil pulpen dan menggerakkannya di atas kertas itu.

Atha / 2November 2019, 14.12 WIB.

'Lagi dan lagi, kini aku menunggu, keramaian yang ada didalam persahabatan ku seketika menjadi sunyi hanya karena diri ini tak betah untuk merindu terlalu lama dengan mu, aku hanya ingin dirimu selalu ada, namun lagi dan lagi aku terlalu berharap tinggi.

Jatuh dan jatuh lagi. Beribu kata LAGI terus teringang di kepala ini. Aku berharap setelah kamu melupakan gadis yang pernah ada di dihatimu, hal itu membuatku berharap lagi. Namun aku kecewa, kamu tidak datang saat aku jatuh dalam kerinduan ini.

Atha merasa lelah, ia benar-benar sangat merindukan Revan.

Ia merindukan Revan, ia menatap foto yang kini tepat dihadapan wajah kusut nya, wajah yang sangat ia cintai, dan sangat ia sayangi.

Ia menyentuh foto itu perlahan, air matanya berderai begitu deras. Wajahnya tertutupi oleh rambutnya yang sudah panjang.

Untung saja Nata tak melihat dan sibuk dengan Macbook Atha.

"Gue harap lo bisa gue milikin" Atha memeluk erat Foto Revan.

Aleta, Lucky, Nata dan Clara pasti selalu melihat beberapa foto yang ia pajang di kamarnya. Yaitu Adhittama Revan Dhiaro, lelaki yang ia sukai.

Lucky, maupun Aleta mempermasalahkan Atha menyukai lelaki siapa, Intinya mereka selalu mendukung apapun yang dilakukan Atha.

Namun mungkin bagi Aleta dan Lucky, Atha bahagia dan sepertinya dia ceria-ceria saja, padahal dalam memeperjuangkan seorang Revan butuh mental batin yang kuat, hingga Atha masih bertahan mencintai Revan hingga sekarang.

🥀

TBC

Heart disclosure [completed]Where stories live. Discover now