End (Disclosure)

4.7K 97 2
                                    

_________

Hati yang benar-benar merasakan cinta pasti akan menemukan yang namanya pengungkapan.

__________________

-Disclosure

Atha merasakan teriknya matahari menyengat ditubuhnya, lagi-lagi ia harus mendegus dan mengaduh dalam diam.

"Pak panas banget, gak kuat saya" keluh Clara menopang tangannya dilututnya.

"Sudah kalian jangan banyak protes, ini sebagai hukuman bahwa teman kalian telat!" tegas Pak Rudi.

"Aduh lo sih, banyak tingkah" Atha memukul bahu Nata.

Nata menyegir, "'Maafin ya, sehat kok berjemur dipagi hari"

"Gak jelas ngepet!" celetuk Dion kesal.

"Udah diem!" bentak Revan membuat semua membekam mulutnya.

"45 menit lagi kalian baru boleh istirahat" ucap Pak Rudi duduk dibawah pohon rindang itu.

"Enak banget sih dia!" ucap Atha kesal.

"Dia siapa?" tanya Clara menatap Atha yang mengerutkan bibirnya.

"Rudi!" celetuk Aldi dari belakang.

"Gak sopan banget sih lo babi!" tegur si ketua kelas garang dan penuh emosi.

"Lo juga kasar!" jawab Aldi tak terima.

"Lo lebih!" ucap Bayu semakin dibuat kesal, panas dan teriknya matahari membuat emosinya berkobar.

"Lo!"

"Lo!"

"Brisik" bentak Revan lagi.

Lagi-lagi semua siswa saling melirik dan menahan tawa atas keganasan cowok ini, jujur saja semakin tampan dan mempesona.

"Galak cowok lo!" degus Nata pada Atha.

"Diem lo, ini semua gara-gara lo!" kesal Atha.

"Kasar ya kamu beb" Nata mengerucutkan bibirnya.

Kini mereka diam dan hanya menuruti apa yang dimau Pak Rudi saja.

"Duh puyeng gue" ucap Clara mulai cengar-cengir melihat wajah Atha yang sepertinya butuh teman untuk pingsan dan bersantai di UKS.

Atha merasakan kakinya sudah bergetar juga keringat yang sudah mengucur dipelipisnya, sedari tadi pusing yang menjalar dikepalanya yang ia redam dengan terus mengomel.

Atha merasakan pandangannya berkunang-kunang, meski sempat tetawa kecil, ia semakin meringis.

Bruk*

Dan benar saja, kedua gadis ini seketika pingsan bersamaan.

"Anjir, si kembar alay pingsan"

Revan mendadak kaget dengan jatuhnya gadis itu dengan beberapa rambut yang menghalangi wajah Atha.

Pak Rudi yang kaget pun segera memerintahkan beberapa siswa untuk mengangkat mereka.

Nata menggaruk kepalanya dan mengigit bibir bawahnya, merasa bersalah.

"Gara-gara lo" celetuk Aldi membuat jengkel Nata.

"Apaan sih lo" ucap Nata memukul keras.

"Gak usah takut, mereka cuma modus pengen tidur doang kok" ucap Raffi terkekehpada Nata.

"Brisik" Aldi menatap kedua gadis yang tersungkur itu.

"Hmm, biar gue aja yang ngangkat" suara Revan mempu membuat beberapa orang menyingkir dari hadapan Atha juga Clara.

Heart disclosure [completed]Where stories live. Discover now