14. Kausal

94 32 9
                                    

Tarik napas dulu~embuskannya nanti aja, eh gak deng canda wkwk
Bacanya pelan-pelan aja, ya:)

-Selamat Membaca-

Sebab akibat.

Peristiwa di masa lampau merupakan sebab adanya masa sekarang. Dan, masa sekarang adalah bentuk akibat dari apa yang telah terjadi di masa lampau.

Keduanya saling terikat, berkesinambungan, terkadang terlalu mampu untuknya meninggalkan sekat di antara dua netra yang enggan bersitatap.

***

Waktu memang tak bisa diulang, tetapi apa yang tersimpan di ingatan masih cukup mampu untuk Aleta menjelaskan apa yang terjadi pada 25 tahun silam.

Suasana kota yang ramai dengan alat transportasi yang sudah jadul jika masih digunakan di masa sekarang, memadati jalan raya di salah satu kota di Indonesia. Satu mobil sedan berhasil menarik perhatian masyarakat karena pada saat itu hanya orang dengan kondisi uang berlebihlah yang dapat memiliki transportasi dengan empat roda itu.

"Gimana kabar papa dan mama? Aku masih suka enggak enak setiap kali ingat kalau hubungan kita berjalan tanpa sepengetahuan orang tuamu itu." Pertanyaan yang dilontarkan oleh Zavier--pacarnya--membuat Shamora yang sedari tadi dirangkul oleh pemuda itu mendongakkan kepala.

Dua insan berbeda jenis itu memang sudah menjalin hubungan sejak memasuki dunia perkuliahan hingga saat ini mereka telah berada di tahun akhir.

"Papa melarang anak perempuannya pacaran, Zav. Papa itu over protective sama aku dan Aleta. Papa pasti menentang hubungan kita," sahut Shamora dengan raut wajah sendu.

Zavier mengembuskan napasnya. "Tapi, sembunyi-sembunyi dan hanya diam enggak menyelesaikan masalah, Sha."

"Terus, kamu mau seperti apa, jujur sekarang juga? Terus, kita gimana?" serbu Shamora yang sudah melepaskan diri dari rangkulan Zavier. Gadis itu menegakkan tubuhnya.

"Aku mau kita bicara sama papamu, Sha. Gimana kita mau lanjut ke jenjang yang lebih serius nantinya kalau orang tuamu hanya tahu kita sebatas teman kuliah."

Winter in LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang