13. Dinner with Alex Family

13.4K 898 68
                                    

Hallo gurlsss eh ada cowo nya gak nih yang baca?

Jangan lupa vote dan spam komen oke:)

Maaf kalau cerita nya pendek-pendek soal nya aku gak terlalu suka cerita yang panjang-panjang, bikin bosen:(

Dan aku juga nulis pendek biar ide ku gak stuck:)

Pokok nya happy Reading!

Semoga kalian menikmati tulisan ini dan menghargai tulisan ini dengan vote dan komen:(

"Aku mencintaimu seperti Malam, di penuhi oleh diam. Aku tidak mau menjadi bintang mu karena aku tidak mau menjadi satu di antara seribu."
—Pelita

***

Alex terburu-buru saat mendengar bahwa Metta kembali berteriak memanggil nama nya, ia berlari menuju rumah Metta yang tidak jauh dari rumah nya.

"GUE TAU GUE SALAH, ALEX MAAFIN GUE. MAAFIN GUE!" Metta berteriak sambil berontak saat tangan nya di cekal oleh Axel dan Papah nya.

"Mah ambilin Obat Metta Mah!" Perintah Galih—Papah Metta pada Cika—Mamah Metta.

"Iya Pah." Dengan panik Cika langsung berlari menuju kamar Metta dan mengambil Obat nya.

"Ini Pah." Cika memberika obat itu Pada Galih.

Galih menekan pipi Metta hingga mulut nya terbuka, ia langsung memasukan obat itu dan memaksa agar Metta menelan nya.

Lama-lama berontak Metta mulai melemah dan Metta langsung terjatuh, pingsan.

"Axel tolong bawa Metta ke kamar nya ya." Pinta Galih.

"Iya Om." Axel langsung menggendong Metta ala brydal style.

"Om gimana Metta?" Alex datang dengan terengah-engah.

"Metta sudah di kasih obat, dan dia ada di kamar nya."

"Bukan nya Metta harus berhenti minum obat Om? Dia bakal ketergantungan."

Galih menghela napas nya. "Mau bagaimana lagi? Dia tidak akan tenang kalau obat nya tidak di minum."

"Kenapa Metta bisa kaya gini lagi Om?"

"Kemungkinan Metta terlalu banyak berfikir dan bisa jadi masa lalu tentang kalian kembali melintas di pikiran Metta."

Alex mengangguk. "Kalau gitu saya ijin ke kamar Metta."

"Iya."

Alex berjalan menuju lantai dua di mana kamar Metta terletak di sana.

Saat Alex membuka pintu ia dapat melilah wajah khawatir Axel disana, ia berjalan mendekati Metta yang berbari di ranjang nya.

Axel menoleh. "Kenapa lo baru datang hah?! Gara-gara lo Metta harus minum obat sialan itu lagi!"

Alex berdecih. "Kenapa lo salahin gue? Lo bisa tenangin Metta bukan? Kalau lo emamg sayang sama Metta perjuangin bego, jangan jadi lemah dan so relain Metta buat gue!"

Rahang Axel mengeras tangan nya terkepal.

"Gue ingetin sama lo gue udah gak suka sama Metta, hati gue udah milik Pelita seutuh nya!"

Setelah mengucapkan itu Alex keluar dari kamar Metta.

"Om Tante saya pulang duluan, pacar saya sudah nunggu." Alex pergi begitu saja setelah berpamitan.

Pelita senja (ON GOING)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora