7. Sakitnya mencintai

17.7K 1K 184
                                    

Happy Reading dear!
Jangan lupa Vote dan komen ya?

Gimana sama part ini seru gak?

Gimana puasa nya lancar? Sehat-sehat kalian semua<3

Follow ig : iraar.r & cerita.irapooo😘

Salam dari Author pecinta cogan

"Dan akhirnya selalu ada batas untuk setiap perjalanan, selalu ada kata selesai untuk setiap yang di mulai."

***

Alex sudah di perbolehkan pulang oleh Dokter, namun tidak di ijinkan untuk melakukan kegiatan berlebih. Alex juga diijinkan untuk sekolah, hanya saja Alex harus menjaga luka nya agar tidak kembali terbuka.

Pagi ini Alex pergi sekolah bersama Willy di karenakan keadaan nya belum memungkinkan untuk membawa motor.

Alex juga menyuruh Willy untuk menjemput Pelita.

Alex mengetik pesan pada Pelita, memberitahu bahwa dirinya sudah berada di depan rumah Pelita.

Tidak lama Alex melihat Pelita yang keluar dari rumah nya dengan rambut di kepang dua tak lupa kacamata yang selalu bertengker manis di hidung nya.

Alex mengulum senyum nya, saat Pelita berjalan menghampiri nya.

"Kenapa sekolah? Kamu kan belum sembuh." Ujar Pelita saat masuk ke dalam mobil dan duduk di belakang bersama Alex.

"Gapapa." Jawab Alex datar. Alex memang selalu datar hanya saja ekspresi pada Pelita tidak sedingin kepada orang lain.

Pelita mengangguk, ia bingung harus bagaimana lagi.

Sesampai nya di sekolah, Willy langsung memarkirkan mobil nya. Pelita turun lalu membantu Alex untuk turun.

Semua anak Grixen menyambut Alex membuat Pelita seketika gugup.

"Pelan-pelan Lex."

"Iya."

"Willy titip Alex ya, aku ke kelas duluan." Ujar Pelita.

"Gue anter?" Tanya Alex.

"Gak usah, aku duluan. Permisi." Ucap Pelita, lalu berjalan melewati anak-anak Grixen.

Pelita berjalan dengan kepala tertunduk, tatapan nya bertemu dengan Arfa.

Sesampai nya di kelas Pelita langsung duduk di meja nya, tatapan sinis sudah menjadi sarapan setiap pagi nya.

"Iya sih kemana-mana emang Metta yang cocok buat Alex."

"Jelas lah Metta sama Alex itu udah kaya raja dan ratu."

Anta yang sejak tadi duduk di paling belakang sambil mengamati Pelita langsung berdecak, ia berdiri lalu menghampiri Pelita.

Anta duduk di samping Pelita lalu mengambil earphone yang ada di atas meja Pelita. "Gue bilang pake, bukanya pas ada guru aja."

"Eh?"

"Dah lo gak usah dengerin bacotan netijen."

Pelita tersenyum kaku. "Makasih Anta."

"Makasih nya lo simpen dulu, kumpulin yang banyak biar gue bisa kasih lo piring cantik." Ujar Anta jayus.

Pelita hanya mengangguk, sebenar nya ia tidak mengerti ucapan Anta. Bercanda atau tidak?

"Kalau gitu gue balik ke bangku gue, selamat belajar princes." Pamit Anta sambil mengacak rambut Pelita.

Kejadian itu tidak luput dari pandangan para siswi yang berada di dalam kelas, semua terpekik iri. Prince idola mereka setelah Alex dan Axel kini mendekati si cupu udik, Pelita.

Pelita senja (ON GOING)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن